Modul 3 - library
Modul 3 - library
Modul 3 - library
You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
Kerangka Kerja Logis (KKL) dan Indikator<br />
Pembangunan dalam Penyusunan Renja SKPD<br />
Proses menyusunan Renja SKPD sebagai bagian dari pengembangan organisasi<br />
pemerintahan hendaknya dilakukan dengan melibatkan perencana atau<br />
pemangku kepentingan di tingkat kelompok sasaran. Perencanaan yang<br />
dilakukan oleh SKPD sifatnya mendukung program atau kegiatan yang dilakukan<br />
di masyarakat. Misalnya berapa tenaga ahli yang diperlukan, berapa besar biaya<br />
yang diperlukan, waktu yang dibutuhkan, jenis keahlian apa yang diperlukan, wakil<br />
masyarakat yang perlu dilibatkan dan lain-lain. Renja SKPD akan lebih diarahkan<br />
dalam memformulasikan kerangka kerja logis dalam upaya penyelesaian masalah dan<br />
kebutuhan yang dihadapi masyarakat. Proses penyusunan program atau kegiatan<br />
dalam kerangka rencana kerja tahunan hendaknya diikuti oleh semua pihak yang<br />
berkepentingan dengan program yang akan digulirkan. Aspirasi, kritik, saran maupun<br />
harapan dari staf sangat penting dalam membantu organisasi dalam menentukan<br />
kebijakan dan strategi. Hal tersebut juga merupakan perwujudan proses perencanaan<br />
dari bawah.<br />
Kerangka Kerja Logis (KKL)<br />
KKL merupakan ringkasan proyek yang menunjukkan tingkatan tujuan program<br />
atau kegiatan secara sistematis serta hubungan sebab akibat pada setiap tingkatan<br />
indikator dan sasaran kinerja. KKL berguna untuk mendapatkan pemahaman dan<br />
pencapaian kesepakatan serta untuk mengetahui secara rinci tujuan program, baik<br />
secara mikro maupun makro. KKL dibuat secara singkat tetapi cukup rinci, sehingga<br />
dengan hanya melihat kerangka kerja logis, garis besar isi keseluruhan program<br />
sudah dapat diketahui. KKL dibuat pada saat program direncanakan untuk disertakan<br />
dalam dokumen usulan proyek. Matrik KKL sebaiknya selalu diperbaiki sesuai dengan<br />
perubahan yang terjadi dalam perkembangan perencanaan dan pelaksanaan<br />
program. KKL dapat dipakai untuk menilai proyek pada setiap tahap, yaitu tahap<br />
perencanaan (ex-ante=appraisal), tahap pelaksanaan (on-going evaluation) dan tahap<br />
selesainya program (ex-post evaluation).<br />
KKL disajikan dalam bentuk matrik 5x4 (5 baris dan 4 kolom) yang menunjukkan<br />
tingkatan tujuan program, serta hubungan antara masukan dan keluaran yang diharapkan<br />
dari proyek. Logika vertikal (vertical logic) dibaca dari baris ke baris menjelaskan tentang<br />
logika kegiatan program. Sedangkan logika horizontal (horizontal logic) dibaca dari kolom<br />
ke kolom, menjelaskan pencapaian tujuan program pada setiap tingkatan. Dari KKL ini<br />
perencana dan penilai dapat melihat dengan jelas seluruh program atau kegiatan beserta<br />
informasi dan data pendukung, baik secara kualitatif maupun kuantitatif. Penyusunan KKL<br />
mencakup:<br />
a. Menentukan masukan, keluaran, hasil, manfaat dan dampak program dalam<br />
suatu indikator dan sasaran kinerja;<br />
219<br />
penyusunan<br />
renja SKPD<br />
Bahan Bacaan<br />
10.1<br />
seri pembangunan dan<br />
penguatan pemerintahan