28.05.2013 Views

1%20All%20you%20need%20is%20love

1%20All%20you%20need%20is%20love

1%20All%20you%20need%20is%20love

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Democracy Project<br />

Bukankah kalau orang sudah percaya kepada Ketuhanan<br />

Yang Mahaesa, dengan sendirinya dia harus menjalankan<br />

syariat-syariatnya?<br />

Ringkasnya, polemik tentang kembali ke Piagam<br />

Jakarta, yang dulu ditolak keras kalangan nasionalis, menurut<br />

Cak Nur harus disikapi dengan kepala dingin. Apalagi,<br />

dalam banyak sisi, gagasan tersebut hanya retorika politik<br />

sementara. Buktinya, gagasan itu tidak terus diperjuangkan.<br />

Saya menjadi lebih memahami pandangan Cak Nur<br />

di atas ketika saya kembali mewawancarainya, untuk Panji<br />

Masyarakat, pada Agustus 2001. Konteksnya adalah duet<br />

Megawati-Hamzah Haz, yang sempat diragukan mampu<br />

bekerja sama. Pasalnya, sepanjang sejarah Indonesia,<br />

belum pernah ada preseden di mana kelompok nasionalis<br />

bisa bekerjasama dengan kelompok Islam, apalagi “Islam<br />

Kanan”. Ini awal pertanyaan saya.<br />

“Saya tidak mengerti apa yang disebut Islam Kanan”,<br />

tegas Cak Nur. Jika ketegangan antara kubu nasionalis dan<br />

Islam kanan yang dimaksud adalah ketegangan antara<br />

PNI dan Masyumi, bagi Cak Nur, itu hanyalah psikologi<br />

politik saja. Dia menambahkan, “Obsesi Masyumi adalah<br />

demokrasi dan demokrasinya sendiri mengacu kepada<br />

model demokrasi Barat”. Dia juga menyarankan saya untuk<br />

menyimak berbagai terbitan Universitas Cornell yang<br />

banyak menyebutkan bahwa acuan Masyumi adalah model<br />

demokrasi Barat. “Itulah yang menyebabkan PKI menuding<br />

Masyumi sebagai antek Barat”, tambahnya.<br />

152 | All You Need is Love

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!