Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
Democracy Project<br />
Dengan berkah al-Qur’an, saya dapat masuk dan<br />
dipersilakan menemui Cak Nur kira-kira pukul 13.00 Wib.<br />
Saat di dalam kamar tempat perawatan Cak Nur, saya sedikit<br />
tercengang dan tertegun. Isak tangis dari beberapa anggota<br />
keluarga sudah mulai terdengar. Ibu Omi Komaria, sang istri,<br />
terlihat berada di sisi Cak Nur. Dengan tidak henti-hentinya<br />
dia membimbing Cak Nur dan melafalkan kalimat tauhid, lâ<br />
ilâha illa Allâh muhammadan rasûlullâh.<br />
Sebelum dipersilakan membacakan ayat-ayat suci<br />
al-Qur’an, khususnya Surah Yâsîn, saya melihat dan<br />
memperhatikan dari ujung kepala hingga kaki Cak Nur.<br />
Beberapa tahun yang lalu Cak Nur tampak begitu sehat dan,<br />
seperti biasa, murah menebarkan senyum khasnya yang<br />
mengembang. Kini, saya melihat tubuhnya kurus, dengan<br />
kondisi yang sudah sangat lemah, dan nafasnya pun terbatabata.<br />
Namun demikian, raut mukanya tetap memancarkan<br />
cahaya kedamaian. Dengan kondisi itu, dia terus berusaha<br />
melafalkan kalimat tauhid, dengan bimbingan istrinya.<br />
Batin saya mengatakan, “Dengan izin Allah, saya<br />
dipertemukan dengan orang besar, di saat beliau sedang<br />
menghadapi sakaratul maut. Mungkin saja sebentar lagi<br />
malaikat sakaratul maut akan menjemputnya”. Dalam hati<br />
pula saya terus berdoa: “Ya Allah, wafatkan beliau dalam<br />
keadaan husn al-khâtimah”.<br />
Kurang lebih pukul 13.00 WIB, keluarga Cak Nur<br />
meminta saya membacakan Surah Yâsin. Dengan penuh<br />
64 | All You Need is Love