28.05.2013 Views

1%20All%20you%20need%20is%20love

1%20All%20you%20need%20is%20love

1%20All%20you%20need%20is%20love

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

kagum dengan Cak Nur meski masih sangat terbata-bata<br />

untuk memahami pemikirannya.<br />

Seiring berjalannya waktu, ketika awal-awal<br />

perkuliahan, saya diajak oleh kawan senior IMM Ciputat<br />

untuk mengikuti acara bedah buku Tidak Ada Negara<br />

Islam: Surat Menyurat Cak Nur dan Mohamad Roem. Yang<br />

menjadi pembicara adalah Cak Nur, Amien Rais, Yusril<br />

Ihza, dan lainnya. Pada malam itulah pertama kali saya<br />

mendengar dan menyaksikan langsung ceramah Cak Nur.<br />

Dengan bahasa yang lancar dan retorika yang tidak terlalu<br />

mendayu-dayu serta tidak lantang sebagaimana orasi para<br />

politisi, Cak Nur mampu memukau para hadirin yang hadir<br />

di acara tersebut.<br />

Setelah pulang, saya meminjam buku yang dibedah<br />

dari kawan saya. Ternyata, surat menyurat yang ditulis saat<br />

Cak Nur sedang nyantri di Chicago itu, isinya sangat menarik,<br />

ilmiah, dan menginspirasi banyak kalangan untuk mengkaji<br />

kembali hubungan agama dan negara. Saya menjadi tahu<br />

bahwa memperjuangkan partai Islam tidak identik dengan<br />

memperjuangkan Islam. Dengan slogan “Islam, Yes; Partai<br />

Islam, No!”, Cak Nur menunjukkan bahwa kehadiran partai<br />

Islam dan “pemaksaan” politik untuk memilihnya justru<br />

membelenggu umat dan mempersempit kiprah mereka<br />

dalam ranah politik.<br />

Maka saya tambah sering mendengar ceramah Cak<br />

Nur di banyak kesempatan. Dalam berbagai kesempatan di<br />

atas, saya sebetulnya agak sungkan mendekatinya, karena<br />

Melampauinya: Nasib Pembaruan sesudah Cak Nur |<br />

Democracy Project<br />

207

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!