28.05.2013 Views

1%20All%20you%20need%20is%20love

1%20All%20you%20need%20is%20love

1%20All%20you%20need%20is%20love

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

dan diharamkan oleh arus utama Kristiani: empirisme<br />

dan penalaran rasional. Ternyata, pembunuhan itu terkait<br />

dengan sebuah buku klasik terlarang, dan pembongkaran<br />

misteri pembunuhan itu juga berarti pembongkaran sendisendi<br />

ortodoksi Katolik Eropa Abad Pertengahan.<br />

“Anda harus menonton film ini”, kata Cak Nur dalam<br />

khotbahnya. “Film ini bagus sekali”.<br />

Sparring Partner<br />

Terus terang, saya tak pernah mengenal Cak Nur<br />

secara pribadi, tak pernah bercakap langsung, dan hanya<br />

mengenalnya lewat buku atau mimbar. Khotbah Jumat dari<br />

Cak Nur itu adalah hal terdekat yang saya punya dengan<br />

Cak Nur.<br />

Tapi, sebagai aktivis harakah kala itu, tentu saja<br />

saya “mengenal baik” nama Cak Nur. Dia adalah seorang<br />

pemikir yang dianggap telah menyesatkan umat dengan<br />

ajaran sekularisasinya.<br />

Di tengah suasana ideologisasi yang penuh semangat,<br />

dan terus terang memang jadi “rumah” saya waktu itu<br />

dalam beragama, saya mengembangkan hubungan khusus<br />

dengan pemikiran Cak Nur. Pada waktu saya kuliah, 1989,<br />

saya sudah tertarik dengan pemikirannya ketika membaca<br />

pengantar buku yang dia sunting, Khazanah Intelektual<br />

Islam. Buku itu adalah antologi (cuplikan) karya para<br />

pemikir Islam sejak al-Kindi hingga zaman modern. Dan<br />

pengantar Cak Nur memberi sebuah kesan yang menantang<br />

saya yang sangat harakah waktu itu: orang yang dianggap<br />

“antek” Barat/Yahudi ini sama sekali bukan orang bodoh!<br />

Bagian 1: Mengenangnya: Cak Nur yang Menginspirasi |<br />

Democracy Project<br />

75

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!