You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
menampung sisa-sisa mahasiswa. Coba Anda bayangkan<br />
seandainya para ulama nanti terdiri dari orang-orang yang<br />
motivasi belajar agamanya tidak penuh, misalnya saja<br />
karena mereka tidak diterima di fakultas teknik, fakultas<br />
ekonomi dan lainnya. Itu sangat jelek”.<br />
Kemudian, saya menelisik lagi: “Apakah fenomena<br />
sosial tersebut juga terjadi juga di negara-negara Islam<br />
lainnya?”<br />
Saat itu Cak Nur menghela nafas sejenak, lalu<br />
melanjutkan: “Ya, seperti di Mesir, Universitas al-Azhar itu<br />
pilihan terakhir calon mahasiswa Mesir. Al-Azhar itu yang<br />
ramai ‘kan fakultas kedokterannya, sedangkan fakultas<br />
agamanya menjadi pilihan terakhir. Dan di Arab Saudi,<br />
pilihan utama calon mahasiswa itu adalah Petrolium<br />
University, yang terletak di kota Dahran. Pilihan kedua calon<br />
mahasiswa adalah Universitas Riyadh, dan pilihan ketiga<br />
adalah Universitas King Abdul Aziz. Selanjutnya, Umm al-<br />
Qura di Mekkah. Nah, universitas-universitas Islam, seperti<br />
Universitas Madinah, menjadi pilihan terakhir. Sekarang<br />
Anda bisa membayangkan apa jadinya jika calon-calon<br />
ulama atau pemimpin umat Islam, dalam suatu masyarakat<br />
yang begitu tinggi tuntutannya untuk mampu bersaing,<br />
terdiri dari orang-orang yang mempelajari agamanya tidak<br />
dengan motivasi yang penuh”.<br />
Kalau begitu, apa solusi yang Anda tawarkan, tanya<br />
saya. “Maka dari itu, menurut saya, kalau IAIN harus<br />
menjadi universitas, fakultas-fakultas agamanya harus dibuat<br />
menjadi semacam center of excellence dari segi intelektual.<br />
Bagian 1: Mengenangnya: Cak Nur yang Menginspirasi |<br />
Democracy Project<br />
51