28.05.2013 Views

1%20All%20you%20need%20is%20love

1%20All%20you%20need%20is%20love

1%20All%20you%20need%20is%20love

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Democracy Project<br />

Zaman sekarang, sangat biasa orang merekomendasikan<br />

sebuah film. Tapi dulu, lebih dari satu dekade lalu, dan dari<br />

atas mimbar khotbah Jumat?<br />

Itulah yang membuat saya terkesan secara pribadi<br />

kepada Cak Nur (Nurcholis Madjid). Suatu ketika pada<br />

pertengahan 1990-an, saya salat jumat di Toko Buku Wali<br />

Songo, sebuah toko buku yang khusus menjual buku-buku<br />

Islam dan berlokasi di bilangan jalan Kwitang, dekat Pasar<br />

Senen, Jakarta. Ada area khusus untuk salat Jumat di toko<br />

buku ini. Dan ketika itu, saya sedikit kaget: di atas mimbar<br />

Jumat, Cak Nur dengan kalem menyarankan jamaah Jumatan<br />

saat itu untuk menonton sebuah film Barat, The Name of a<br />

Rose.<br />

Film ini dibuat sutradara Prancis Jean-Jaques Anaud,<br />

dengan bintang utama Sean Connery dan Christian Slater.<br />

Film ini merupakan adaptasi dari novel mahakarya filsuf<br />

semiotika Umberto Eco. Novel ini banyak dipuji oleh para<br />

kritikus sastra dunia, walau pada saat filmnya dibuat dan<br />

direkomendasikan Cak Nur, novel dan nama Umberto Eco<br />

belum terlalu akrab di kalangan pembaca buku Indonesia.<br />

The Name of a Rose mengisahkan misteri serangkaian<br />

pembunuhan di sebuah biara Katolik Abad Pertengahan.<br />

Rangkaian pembunuhan itu terjadi pada saat pelaksanaan<br />

konvensi teologi tahunan.<br />

William of Baskerville dan muridnya, Adso,<br />

yang sedang bertamu di biara itu, mendekati misteri<br />

itu tidak dengan takhayul dan mistik, tapi dengan<br />

pendekatan yang pada waktu itu sangat kontroversial<br />

74 | All You Need is Love

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!