28.05.2013 Views

1%20All%20you%20need%20is%20love

1%20All%20you%20need%20is%20love

1%20All%20you%20need%20is%20love

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Sesampai di kampus Paramadina di bilangan Gatot<br />

Subroto, iringan jenazah disambut para mahasiswa.<br />

Mereka berjejer dari pelataran hingga lorong menuju Aula<br />

Universitas Paramadina. Ketika jenazah diturunkan, alunan<br />

lagu (kalau tak salah) Gugur Bunga karangan Ismail Marzuki<br />

dinyanyikan dengan khusyu oleh para mahasiswa berjaket<br />

hijau tua itu. Miris. Begitu sendu. Butiran air mata mulai<br />

menetes di pipi kami.<br />

*<br />

Esoknya, hampir semua media massa menjadikan<br />

wafatnya Cak Nur sebagai headline. Berbagai artikel tentang<br />

sosok dan pemikiran Cak Nur pun menghiasi berbagai<br />

media massa. Artikel-artikel maupun berita itu saya kliping.<br />

Jelang sebulan kemudian, Adian Husaini meluncurkan<br />

bukunya, Nurcholish Madjid: Kontroversi Kematian dan<br />

Pemikirannya (Khairul Bayan Press, 2005). Kira-kira<br />

September tahun itu, buku itu akan dibedah di Pesantren<br />

Husnayayn di bilangan Pasar Rebo, dengan menghadirkan<br />

Adian. Saya sempat hadir ke tempat itu bersama dua teman<br />

saya. Kami membagikan artikel Muhammad Wahyuni Nafis<br />

bertajuk Sarapan Pagi Bersama Cak Nur kepada para peserta<br />

bedah buku.<br />

Di saat sedang membagikan ke peserta, aksi kami<br />

sempat diberhentikan oleh K.H. Kholil Ridwan, pimpinan<br />

pesantren itu. Akhirnya, kami memutuskan untuk tidak<br />

meneruskan aksi itu dan pulang. Saya tidak sempat<br />

menyimak banyak apa yang dikatakan Adian. Dan saya kira,<br />

Melampauinya: Nasib Pembaruan sesudah Cak Nur |<br />

Democracy Project<br />

191

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!