You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
Democracy Project<br />
Namun, berbekal basmalah, saya langkahkan kaki ini<br />
menyambangi Cak Nur. Sontak saja, pembicaraan Cak Nur<br />
dan rombongannya terhenti sejenak. Alhamdulillah, setelah<br />
memperkenalkan diri, saya pun berani “menodong” Cak<br />
Nur untuk berkenan memberi komentar mengenai rencana<br />
perubahan status institut yang disandang IAIN Syarif<br />
Hidayatullah Jakarta selama ini menjadi sebuah universitas.<br />
Tak dinyana, gayung bersambut. Cak Nur memberi<br />
respon positif atas pertanyaan saya. Dan, secepat kilat<br />
pula saya sodorkan tape recorder agar dapat merekam<br />
pikiran-pikirannya secara komprehensif. Pelan tapi pasti,<br />
jawabannya meluncur jernih, sistematis, dengan intonasi<br />
jelas. Jawaban tersebut saya sambung dengan pertanyaan<br />
lanjutan, misalnya menyangkut latar belakang dan dampak<br />
perubahan status di atas.<br />
Saya catat Cak Nur menjawab begini: “Sebenarnya<br />
keprihatinan itu datang dari presiden, karena begitu banyak<br />
calon mahasiswa yang tidak diterima di perguruan tinggi<br />
negeri. Padahal, IAIN itu fasilitasnya ada. Jadi timbul<br />
pertimbangan mengapa tidak mengubah IAIN menjadi<br />
universitas saja. Segi positifnya, orang Islam yang biasa<br />
melihat agama secara simbolik masih dapat diwujudkan.<br />
Sedangkan sisi negatifnya, yang harus diwaspadai, bila<br />
IAIN telah menjadi universitas seperti layaknya universitas<br />
lain, misalnya ada fakultas teknik, fakultas ekonomi, dan<br />
lain semacamnya, maka fakultas agamanya akan menjadi<br />
terpinggirkan dan menjadi pilihan terakhir. Itu berarti, secara<br />
potensial nantinya fakultas-fakultas agama hanya akan<br />
50 | All You Need is Love