Download - UPN Jatim Repository - "Veteran" Jawa Timur
Download - UPN Jatim Repository - "Veteran" Jawa Timur
Download - UPN Jatim Repository - "Veteran" Jawa Timur
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
a. Baja Tahan Karat Ferit<br />
Baja ini mengandung unsur karbon yang rendah (sekitar 0,04%<br />
C) dan sebagian besar dilarutkan di dalam besi. Sementara itu, unsur<br />
lainnya yaitu kromium sekitar 13% - 20% dan tambahan kromium<br />
tergantung pada tingkat ketahanan karat yang diperlukan. Baja ini tidak<br />
dapat dikeraskan dengan cara disepuh. Baja ini seringkali disebut besi<br />
tahan karat dan cocok untuk dipres, ditarik, dan dipuntir. Baja yang<br />
mengandung 13% kromium digunakan untuk garpu dan sendok,<br />
sedangkan yang mengandung 20% kromium untuk tabung sinar katoda.<br />
b. Baja Tahan Karat Austenit<br />
Baja tahan karat austenit mengandung nikel dan kromium yang<br />
amat tinggi, nikel akan membuat temperatur transformasinya rendah,<br />
sedangkan kromium akan membuat kecepatan pendinginan kritisnya<br />
rendah. Campuran kedua unsur itu menghasilkan struktur lapisan austenit<br />
pada temperatur kamar. Baja ini tidak dapat dikeraskan melalui perlakuan<br />
panas, tetapi dapat disepuh keras. Pengerjaan dan penyepuhan tersebut<br />
membuat baja sukar dikerjakan dengan mesin perkakas. Seperti baja<br />
austenit yang lain, baja tahan karat austenit tidak magnetis.<br />
Baja tahan karat yang mengandung 0,15% C, 18% Cr, 8,5% Ni,<br />
dan 0,8% Mn sesuai untuk digunakan sebagai alat-alat rumah tangga dan<br />
dekoratif. Baja tahan karat yang mengandung 0,05% C, 18,5% Cr, 10%<br />
Ni, dan 0,8°I Mn, baik untuk dikerjakan dengan cara penarikan dalam<br />
karena kandungan karbonnya rendah. Baja tahan karat yang mengandung<br />
0,3% C, 21% Cr. 9% Ni, dan 0,7% Mn sesuai untuk dituang.<br />
Kebanyakan baja tahan karat austenitmengandung sekitar 18 %<br />
kromium dan 8 % nikel.. Proporsi unsur kromium dan nikel sedikit<br />
63<br />
berbeda dengan penambahan dalam proporsi yang kecil dari unsur<br />
molybdenum, titanium, dan tembaga untuk menghasilkan sifat-sifat yang<br />
special. Baja dalam kelompok ini digunakan apabila diperlukan<br />
ketahanannya terhadap panas.<br />
C. Baja Tahan Karat Martensit<br />
Baja tahan karat martensit mengandung sejumlah besar unsur<br />
karbon dan dapat dikeraskan melalui perlakuan panas, juga<br />
mempengaruhi melalui pengerasan dan penyepuhan. Baja yang<br />
mengandung 0,1 %, 13 % Cr, dan 0,5% Mn ini dapat didinginkan untuk<br />
memperbaiki kekuatannya, tetapi tidak menambah kekerasan. Baja ini<br />
sering kali disebut besi tahan karat dan digunakan khususnya untuk<br />
peralatan gas turbin dan pekerjaan dekoratif.<br />
Apabila baja ini digunakan untuk alat-alat pemotong maka<br />
terlebih dahulu ditemper atau disepuh pada temperatur sekitar 180 0 C, dan<br />
jika digunakan untuk pegas terlebih dahulu ditempcr pada temperatur<br />
sekitar 450 0 C.<br />
4. Baja Tahan Panas<br />
Problem utama yang berhubungan dengan penggunaan<br />
temperatur tinggi adalah kehilangan kekuatan, beban rargkak, serangan<br />
oksidasi dan unsur kimia. Kekuatannya pada temperatur tinggi dapat<br />
diperbaiki dengan menaikkan temperatur transformasi dan penambahan<br />
unsur kromium atau dengan merendahkan temperatur transformasi dan<br />
penambahan unsur nikel. Kedua pengerjaan itu akan menghasilkan<br />
struktur austenit.<br />
64