05.06.2013 Views

Download - UPN Jatim Repository - "Veteran" Jawa Timur

Download - UPN Jatim Repository - "Veteran" Jawa Timur

Download - UPN Jatim Repository - "Veteran" Jawa Timur

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

permukaan dapat dilakukan dengan cara pemanasan seluruh komponen<br />

atau pemanasan hanya pada bagian permukaan komponen.<br />

1. Pemanasan Seluruh Komponen<br />

Suatu komponen dapat dilakukan proses heat treatment. Pada<br />

proses tersebut, hanya sebagian permukaan komponen yang akan<br />

bereaksi terhadap pengerjaan maka seluruh komponen dapat dipanaskan<br />

selama pengerjaan. Pengerjaan permukaan dengan cara ini dapat<br />

dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan cara penyepuhan keras (case<br />

hardening) atau menitrir (riitriding) dan proses karbonasi.<br />

a. Ponyepuhan Kcras<br />

Yang dimaksud dengan penycpuhan keras ialah pemanasan bahan sampai<br />

suhu tertentu lalu dipertahankan pada suhu itu beberapa waktu lamanya,<br />

kemudian didinginkan dengan cepat. Tujuan dari pengerjaan panas ini<br />

ialah untuk mengeraskan bahan. Hal ini dapat terjadi karena dengan<br />

pendinginan cepat dari suhu tertentu timbul struktur yang keras. Cara<br />

penyepuhan keras digunakan untuk pekerjaan yang umum.<br />

Suatu komponen tidak mendapat panas yang tinggi sewaktu digunakan<br />

dan memerlukan inti yang kuat. Cara ini dengan mudah dapat dilakukan,<br />

karbonasi tidak dapat mclakukan penyepuhan yang berkualitas, tetapi<br />

pengerjaan dengan cara ini Iebih cepat.<br />

Dalam proses ini biasanya komponen terbuat dari baja dengan kandungan<br />

karbon sekitar 0,3%. Baja itu tidak akan bereaksi terhadap pengerjaan<br />

pengerasan yang langsung dan pengerjaan karbonasi (sementasi).<br />

Pengerjaan karbonasi adalah untuk menaikkan kandungan karbon pada<br />

lapisan permukaan, sehingga hanya permukaannya yang akan bereaksi<br />

terhadap pengerasan.<br />

95<br />

Dalam proses karbonasi, komponen baja dipanaskan dalam karbon yang<br />

berwujud atmosfer. Proses ini hampir sama seperti yang digunakan<br />

dalam metnbuat jenis baja dari besi tempa. Akan tetapi, hasilnya tidak<br />

memuaskan, karena pendistribusian karbon tidak merata pada potongan<br />

melintang dalam komponen baja. Hal tersebut menghasilkan permukaan<br />

yang mengandung karbon tinggi, sedangkan sekeliling intinya<br />

mengandung karbon yang rendah.<br />

Sewaktu komponen dipanaskan dan didinginkan maka hanya lapisan<br />

permukaannya yang akan bereaksi dan menjadi keras, sedangkan intinya<br />

akan tetap lunak dan kuat seperti yang diinginkan. Apabila bagian<br />

permukaan tetap lunak maka dapat disuntikkan unsur-unsur logam<br />

selama pelaksanaan karbonasi. Suntikan itu gunanya untuk mencegah<br />

kadar karbon rendah. Cara yang lainnya adalah dengan mengerjakan<br />

komponen dalam mesin perkakas setelah dilakukan karbonasi. Dalam hal<br />

ini permukaan yang mengandung karbon tinggi akan tersayat (terpotong)<br />

untuk mendapat lapisan lunak yang mendekati intinya. Proses<br />

penyepuhan keras dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan cara<br />

karbonasi dan pengerjaan panas.<br />

1) Baja yang dapat disepuh keras<br />

Untuk dapat menyepuh keras baja, diperlukan karbon yang dapat<br />

terkurung dalam kisi hablur feritis. Dengan cara percobaan yang<br />

berulang-ulang dapat ditentukan, bahwa baja dengan kadar karbon mulai<br />

dari 0,3% setelah disepuh keras memperoleh penambahan kekerasan<br />

yang berguna untuk praktek. Oleh sebab itu, baja dengan kadar karbon<br />

mulai dari 0,3 % disebut baja yang dapat disepuh keras, yang<br />

sesungguhnya kurang tepat. Dapat juga dikatakan, jika kadar karbon<br />

96

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!