Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
Adapun contoh penomoran surat adalah sebagai berikut :<br />
Hal atau Perihal berfungsi sebagai petunjuk tentang masalah pokok surat yang identik dengan<br />
judul. Surat yang biasanya ditulis dengan sistem judul, misalnya surat keputusan, surat perjanjian,<br />
surat perintah, dan surat penugasan. Ada juga surat yang ditulis baik dengan sistem judul maupun<br />
perihal, misalnya surat permohonan, surat undangan, dan surat edaran. Adapun beberapa ketentuan<br />
penulisan perihal, yaitu :<br />
- Perihal surat tidak boleh ditulis dengan huruf kapital karena huruf kapital hanya dipakai untuk<br />
judul surat. Juga berperan menjadi pembeda antara surat yang memiliki perihal dengan surat<br />
yang memiliki judul.<br />
- Pada akhir perihal tidak diberi tanda titik.<br />
- Bila kalimat perihal lebih dari satu baris, maka jarak pengetikan antar baris adalah satu spasi.<br />
Dokumen yang merupakan satu kesatuan dengan surat pengantarnya. Lampiran diletakkan di<br />
bagian kiri atas, dibawah nomor surat. Yang dicantumkan hanya jumlahnya (halaman atau<br />
eksemplar). Namun pada isi surat disampaikan juga bahwa surat tersebut ada lampirannya dan isi dari<br />
lampiran tersebut.<br />
<br />
Biasanya diawali dengan kata “Yth.” (Yang terhormat) atau bisanya LDFK menggunakan<br />
singkatan “Ykh.” (Yang Kami Hormati). Singkatan ini biasa dipakai jika surat ditujukan kepada<br />
seseorang yang dihormati atau jika surat ditujukan kepada seseorang dengan menuliskan nama<br />
jabatannya yang diikuti nama organisasi. Tetapi bila ditujukan kepada suatu organisasi tidak perlu<br />
|