Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
Contoh:<br />
Beberapa orang staf LDFK ditugaskan untuk merekrut mahasiswa baru secara<br />
fardhiyah untuk menjadi kader LDFK. Langkah pertama yang harus dilakukan adalah<br />
menentukan tindakan apa saja yang harus dilakukan oleh staf. Misalkan hanya satu,<br />
yaitu menjelaskan profil singkat LDFK secara personal dan kemudian mengajaknya<br />
bergabung. Ini disebut direct selling dan kita singkat DS. Setelah itu, kita harus<br />
menentukan kuota minimal tindakan per hari. Misalnya setiap satu orang staf harus<br />
melakukan DS kepada 10 orang mahasiswa baru per hari. Selanjutnya, kita targetkan<br />
dari 10 DS yang dilakukan, minimal terekrut 1 orang kader baru. Setelah menentukan<br />
batasan dan target, kita evaluasi keberjalanannya. Misalnya ada kader yang dari ratarata<br />
10 DS yang dilakukan per hari, berhasil merekrut 5 orang. Ini berarti prestasinya<br />
di atas rata-rata. Orang seperti ini harus dibuatkan standard operating procedure<br />
(SOP)-nya agar staf yang lain dapat belajar darinya.<br />
Dengan begitu, rata-rata keberhasilan seluruh tim akan meningkat. Jika ada<br />
staf yang memenuhi kuota tindakan tetapi rendah dari sisi produktivitas (misalnya<br />
dari rata-rata 10 DS yang dia lakukan tidak berhasil merekrut satu orangpun), maka<br />
orang ini harus diberi pelatihan secara khusus (misalnya training komunikasi efektif,<br />
dsb.). Jika ada staf yang ratarata jumlah tindakannya tidak mencapai kuota minimal,<br />
maka harus ditelusuri lebih lanjut apa penyebabnya dan diselesaikan<br />
permasalahannya. Evaluasi dilakukan dalam jangka waktu yang singkat, misal per<br />
hari, dengan menggunakan tabel yang dapat dilihat semua anggota tim. Tujuannya<br />
agar mekanisme kontrol itu datang dari setiap anggota tim, tidak hanya pimpinannya<br />
saja. Berikut ini merupakan salah satu contoh tabel.<br />
Mekanisme reward and punishment sangat baik diterapkan sesuai keperluan<br />
untuk memotivasi staf menjalankan tugasnya dengan baik.<br />
Monitoring ma’nawiyah pengurus<br />
Buruknya kualitas ma’nawiyah pengurus dapat menurunkan kinerja dakwah<br />
LDFK dan mejauhkannya dari keberkahan Allah SWT. Yang dimaksud di sini adalah<br />
lemahnya keterlibatan jiwa dan pemaknaan aktivitas sebagai aktivitas yang memiliki<br />
visi dakwah. Suasana kerja yang miskin ruhiyah dan kering nuansa ukhuwah dapat<br />
menjadi penyebab hal di atas.<br />
Untuk menjaga ma’nawiyah pengurus dapat dilakukan dengan beberapa cara,<br />
antara lain:<br />
Membudayakan saling menasehati dan mengingatkan<br />
“Dan tetaplah memberi peringatan, karena sesungguhnya peringatan itu<br />
bermanfaat bagi orang-orang yang beriman.” – QS. Adz Dzaariyat : 55<br />
|