08.06.2013 Views

RMDFK-FULDFK-2013

RMDFK-FULDFK-2013

RMDFK-FULDFK-2013

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Islamnya Umar. Ini mengindikasikan bahwa untuk merekrut orang kuat harus dilakukan oleh orangorang<br />

yang sama kuatnya atau lebih kuat.<br />

Antara Kualitas dan Kuantitas<br />

Rekruitmen yang dilakukkan LDFK pada dasarnya untuk memnuhi dua hal, yaitu kuantitas dan<br />

kualitas. Kuantitas penting untuk menjamin terpenuhinya job sharing sedang kualitas menjamin<br />

terlaksanya tugas sesuai dengan yang diharapkan. Pada kenyataannya, fungsi rekruitmen yang<br />

dilakukan LDFK tidak hanya berorientasi pada pemenuhan basis kader (baca: kualitas), tetapi juga<br />

memiliki fungsi pemenuhan barisan pendukung dakwah atau simpatisan dakwah (baca: kuantitas).<br />

Dalam proses rekruitmen LDFK, ada dua hal yang perlu diperhatikan terkait dengan kedua fungsi di<br />

atas, yaitu: (1) Peran LDFK sebagai sarana dakwah umum yang harus menggulirkan proyek-proyek<br />

dakwah secara profesional, artinya LDFK memerlukan kader yang secara kualifikasi siap menanggung<br />

beban dakwah, dan (2) Peran LDFK sebagai sarana pemenuhan barisan pendukung/simpatisan<br />

dakwah. Dapatlah kita gambarkan peta masyarakat muslim seperti di bawah ini.<br />

Untuk melaksanakan peran pertamanya dengan baik, LDFK sebagai organisasi dakwah sangat<br />

membutuhkan calon-calon kader yang memiliki standar kompetensi tertentu sebagaimana telah<br />

ditetapkan sebelumnya oleh tim formatur LDFK setelah suksesi. Mereka diharapkan telah memiliki<br />

pengalaman untuk mengerjakan tugas-tugas yang diberikan, memiliki pemahaman Islam yang baik,<br />

mengenali medan, dan telah teruji komitmennya sehingga bisa dikategorikan sebagai SDM siap pakai<br />

(kader inti). SDM seperti inilah yang diharapkan menjadi motor penggerak aktivitas dakwah LDFK<br />

yang berperan mewarnai kampus dengan nilai-nilai Islam. SDM ini pula yang diharapkan dapat<br />

menjadi role of model bagi kader atau pengurus yang lain. Kader-kader inti ini sudah tinggi secara<br />

jenjang kederisasi dan biasanya menempati posisi yang strategis dalam struktur LDFK (top atau<br />

middle manager). Untuk melaksanakan peran keduanya dengan baik, LDFK sebagai organisasi<br />

dakwah diharapkan dapat merekut sebanyak mungkin mahasiswa/i muslim di kampus untuk<br />

bergabung bersama mengembangkan dan mengaktualisasi diri dalam bingkai dakwah Islam. Siapa<br />

pun, selama dia merupakan mahasiswa di kampus, yang memiliki motivasi untuk memperbaiki,<br />

mengembangkan, mengaktualisasi diri serta berdakwah/beramal islami di kampus, adalah caloncalon<br />

SDM yang potensial. Standar kompetensi tidak diberlakukan secara ketat untuk calon-calon<br />

SDM ini. Justru diharapkan melalui keikutsertaan dalam aktivitas dakwah LDFK dan interaksinya<br />

dalam lingkungan yang kondusif itulah maka SDM-SDM ini akan memiliki kesempatan yang sangat<br />

luas untuk transformasi diri ke arah yang lebih islami.<br />

Untuk memenuhi kedua fungsi tadi, dapat disiasati melalui penjenjangan kader. Jadi pembinaan<br />

dan penyeleksian berdasarkan kompetensi yang ketat tidak diterapkan pada semua tingkatan<br />

kaderisasi. Jadi tidak semua kader menjalankan fungsi kader sebenarnya, ada beberapa tingkatan<br />

yang sebenarnya merupakan simpatisan. Ini tidak menjadi masalah karena LDFK merupakan<br />

lembaga aktivitas yang sifatnya umum (wajihah ‘amal ‘aam). Namun, jangan sampai kita tejebak<br />

pada penyempitan makna simpatisan sekedar yang mendaftarkan diri pada LDFK saja. Kita harus<br />

mengklasifikasikannya berdasarkan tingkatan interaksi antara seseorang dengan LDFK/Islam.<br />

Yang termasuk simpatisan adalah mereka yang:<br />

1. Mengikuti program-program dakwah yang dilakukan LDFK.<br />

|

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!