You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
liputan utama<br />
PD Pasar Jaya<br />
Revitalisasi Pasar Dilakukan Bertahap<br />
Perusahaan Daerah (PD) Pasar Jaya konsisten<br />
berbenah guna mendukung langkah Gubernur Joko<br />
Widodo dalam menertibkan pedagang kaki lima<br />
sekaligus merevitalisasi fungsi pasar di Jakarta.<br />
Jelang lebaran lalu, sebanyak 150<br />
orang dari PD Pasar Jaya serta sejumlah<br />
suku dinas terkait dan Satpol PP, ikut<br />
membantu perbaikan Blok G Pasar<br />
Tanah Abang. Di lapangan, sejumlah<br />
karyawan Pasar Jaya yang akhirnya<br />
‘turun tangan’ membantu pembenahan<br />
mengatakan, perbaikan Blok G saat itu<br />
harus dikebut meski sebagian tukang<br />
yang dikontrak untuk perbaikan masih<br />
berada di kampung halaman.<br />
Blok G Pasar Tanah Abang<br />
merupakan blok khusus yang<br />
disediakan untuk para PKL yang<br />
sebelumnya berdagang di trotoar dan<br />
bahu jalan di daerah Tanah Abang.<br />
Atas prakarsa Gubernur DKI Jakarta,<br />
Joko Widodo, Pemprov DKI Jakarta<br />
melakukan penertiban sekaligus<br />
memberikan kompensasi dengan<br />
membagikan kios yang ada di Blok G<br />
kepada para PKL dengan cara diundi,<br />
namun tetap memprioritaskan untuk<br />
para PKL yang ber-KTP DKI Jakarta.<br />
Pelaksana Harian (Plh) Direktur<br />
Utama Pasar Jaya, Alexander Yerris<br />
kepada Media Jaya mengatakan,<br />
revitalisasi Blok G menghabiskan total<br />
biaya sekitar Rp 2 miliar. Biaya yang<br />
dianggarkan dari alokasi biaya darurat<br />
itu dilakukan untuk pengecatan seluruh<br />
kios, perbaikan rollingdoor kios yang<br />
rusak, penambahan tangga dari lantai<br />
kerja.<br />
Hasilnya, upaya yang dilakukan<br />
oleh Pasar Jaya tersebut mendapat<br />
‘acungan jempol’ dari Gubernur Joko<br />
Widodo. “Setelah kurang lebih sebulan<br />
kemarin saya terus lakukan pemantauan<br />
dan pengecekan di Blok G, mulai dari<br />
pagi, siang, sore, malam, bahkan tengah<br />
malam, akhirnya, seperti yang kita<br />
lihat, genangan air, selokan mampet<br />
dan jalanan macet sudah tidak ada<br />
lagi sekarang,” kata Jokowi, panggilan<br />
akrabnya, dalam sambutan pembukaan<br />
acara Peresmian Relokasi PKL di Blok<br />
G Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat,<br />
awal September lalu.<br />
Jokowi berpesan agar seluruh<br />
masyarakat, baik pedagang maupun<br />
pengunjung di Blok G turut menjaga,<br />
merawat, dan memelihara ketertiban<br />
dan kebersihan di lokasi tersebut.<br />
“Semuanya kan sudah dipenuhi, tempat<br />
berjualan yang bersih, pintu gerbang<br />
yang besar, rolling door diperbaiki,<br />
bahkan diberikan kios gratis sampai<br />
enam bulan. Yang penting, jangan<br />
sampai ada lagi yang turun untuk<br />
kembali berjualan di pinggir-pinggir<br />
jalan,” imbuhnya.<br />
Konsisten Berbenah<br />
Tak hanya di Blok G, aktivitas<br />
berbenah juga dilakukan PD Pasar Jaya<br />
terhadap infrastruktur bangunan milik<br />
Pasar Jaya pasar lainnya di Jakarta,<br />
antara lain Pasar Gembrong dan Pasar<br />
Minggu. Para PKL mainan Pasar<br />
Gembrong yang biasa berjualan di<br />
pinggir jalan bahkan telah dijadwalkan<br />
untuk segera menempati 130 kios<br />
baru yang akan segera diselesaikan<br />
proses revitalisasinya. Sayangnya,<br />
tidak demikian dengan para PKL di<br />
Pasar Minggu. Proses relokasi masih<br />
menemui kendala di lapangan dalam<br />
hal negosiasi pihak terkait dengan para<br />
pedagang. Meski demikian, upaya<br />
revitalisasi tetap dilakukan oleh Pasar<br />
Jaya.<br />
Terkait dengan hal tersebut,<br />
Manajer Bidang Umum dan Humas<br />
PD Pasar Jaya, M. Nur Havidz<br />
memberikan sejumlah klarfisikasi.<br />
Salah satunya perihal wewenang<br />
dalam melakukan penertiban terhadap<br />
PKL yang lebih memilih berjualan di<br />
pinggir jalan atau trotoar dibandingkan<br />
di dalam gedung pasar. “Banyak<br />
pihak mengira kewenangan untuk<br />
menertibkan PKL ada di Pasar Jaya,<br />
padahal sesungguhnya kita tidak punya<br />
kewenangan atas hal tersebut, ” ujar<br />
Havidz.<br />
Menurut dia, kewenangan PD<br />
Pasar Jaya terbatas hingga pagar<br />
terluar bangunan gedung pasar. Oleh<br />
karenanya, penertiban PKL lebih tepat<br />
jika dilakukan oleh Satpol PP, Dinas<br />
Koperasi dan Usaha Kecil Menengah<br />
(KUMKM), serta pemerintah wilayah<br />
kota setempat.<br />
Namun demikian, pihaknya<br />
mendukung penuh upaya penertiban<br />
PKL serta revitalisasi fungsi sejumlah<br />
pasar milik Pasar Jaya yang digagas<br />
Gubernur Joko Widodo. Sejauh ini,<br />
dukungan tersebut dilakukan antara<br />
lain dengan merevitalisasi infrastruktur<br />
gedung atau bangunan pasar. Selain itu,<br />
dilakukan pula upaya penyempurnaan<br />
sistem pengelolaan atau manajemen<br />
pasar secara simultan.<br />
“Kalau revitalisasi infrastruktur<br />
jelas bentuknya, seperti yang telah<br />
dilakukan di Blok G kemarin. Nah,<br />
kalau untuk manajemen, contoh<br />
simple-nya, nanti masing-masing kios<br />
akan ditempeli foto pemilik sekaligus<br />
pedagang di kios yang bersangkutan.<br />
Sebagaimana pesan Pak Gubernur,<br />
pemilik kios hanya boleh yang<br />
berdagang, bukan untuk disewakan,”<br />
paparnya.<br />
Contoh lainnya ditambahkan<br />
Havidz, dalam hal pemberlakuan<br />
Biaya Pengelolaan Pasar (BPP). BPP<br />
merupakan pungutan resmi oleh<br />
Pasar Jaya kepada para pedagang<br />
yang digunakan untuk kepentingan<br />
operasional pengelolaan pasar,<br />
termasuk di dalamnya keamanan dan<br />
kebersihan pasar. Saat ini, besaran<br />
BPP telah dipertimbangkan agar tidak<br />
memberatkan pedagang. Dengan<br />
adanya BPP ini, PD Pasar Jaya tidak<br />
memberlakukan pungutan apapun lagi<br />
kepada para pedagang. “Jika ada oknum<br />
yang melakukan pungutan liar, silakan<br />
melaporkan kepada kami,” ujar Havidz.<br />
MJ<br />
dasar ke lantai dua, serta upah tenaga<br />
20 Media Jaya • Nomor <strong>02</strong> Tahun 2013 Media Jaya • Nomor <strong>02</strong> Tahun 2013 21