27.11.2013 Views

MEDIA JAYA 02 2013.pdf

Media Jaya

Media Jaya

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

sekilas info<br />

Dibangun Masjid Raya<br />

Berkarakter Betawi<br />

Masjid raya berkarakter Betawi akan dibangun di<br />

kawasan Daan Mogot, Jakarta Barat. “Pembangunannya<br />

akan dimulai tahun ini,“ kata Gubernur DKI Jakarta<br />

Joko Widodo dalam Halal bil Halal dan Silaturami<br />

dengan Pengurus Dewan Masjid Indonesia dan Pengurus<br />

Masjid se-DKI Jakarta, Selasa (20/8) di Masjid Akbar<br />

Kemayoran, Jakarta Pusat.<br />

Mengenai konsep masjid raya yang berkarakter<br />

Betawi seperti apa, kata Jokowi, masih akan<br />

dikonsultasikan dengan para ulama dan para tokoh<br />

Betawi. Jokowi juga mengatakan telah menunjukkan<br />

beberapa masjid tua di Jakarta sebagai referensi.<br />

“Intinya konsep Betawi, bukan konsep modern, “<br />

ucapnya pula.<br />

Kegiatan silaturahmi ini untuk mempererat<br />

hubungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI<br />

Jakarta dengan ulama dan umaro dalam membangun<br />

Kota Jakarta. Dalam kesempatan itu gubernur juga<br />

melakukan peletakan batu pertama sebagai tanda<br />

dimulainya pembangunan Islamic School di lingkungan<br />

Masjid Akbar. MJ<br />

Pelayanan KTP Hanya Satu<br />

Jam<br />

Pelayanan pembuatan kartu tanda penduduk<br />

(KTP) di kelurahan yang bisa memakan waktu<br />

hingga satu hari, diminta Gubernur DKI Jakarta,<br />

Joko Widodo, agar dipercepat menjadi satu jam saja.<br />

Begitu pun dengan pembuatan kartu keluarga (KK)<br />

yang bisa memakan waktu hingga sebulan diminta<br />

dipangkas maksimal menjadi 3 hari.<br />

“Di sini cek izin bangunan, pelayanan urusan<br />

KTP, KK, dan pindah tapi memang harus dipastikan<br />

bahwa masyarakat itu dilayani atau terlayani. Saya<br />

lihat di sini ada beberapa yang sudah, seperti KTP<br />

Penertiban PKL Diusahakan Tak<br />

Pakai APBD<br />

Dalam penataan PKL di ibukota, Pemprov DKI<br />

mengupayakan menggunakan dana yang berasal dari<br />

sejumlah Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), bukan<br />

dari APBD. Dana itu akan diambil dari BUMD seperti<br />

PD Pasar Jaya dan lain sebagainya. “PD Pasar Jaya ada,<br />

rekan-rekan PD Pasar Jaya juga ada. Sama seperti rekanrekan<br />

PD Pasar Jaya, kita mewajibkan mereka untuk<br />

membangun lima pasar,” kata Wagub DKI Jakarta<br />

Basuki Tjahaja Purnama di Balaikota, Kamis (15/8).<br />

1 hari sudah jadi, tapi saya minta harusnya 1 jam<br />

bisa. Terus KK, tadi saya tanya warga ada yang 1<br />

bulan, ada yang 1 minggu, saya minta ke Pak Lurah<br />

agar dipercepat 3 hari paling lama,” kata Jokowi, di<br />

Kelurahan Pondok Bambu, Jakarta Timur, Kamis<br />

(18/7).<br />

Jokowi menegaskan, dirinya tidak ingin<br />

mendengar alasan banyaknya warga yang<br />

melakukan permohonan sehingga proses input data<br />

membutuhkan waktu. “Alasan lama karena kadangkadang<br />

dari pagi yang minta dilayani banyak, tapi<br />

saya pikir itu juga bukan alasan. Hanya input data<br />

kan gampang dan cepet, “ katanya. MJ<br />

Menurut Basuki, pembangunan lima pasar<br />

sebagai solusi untuk menampung para PKL yang<br />

selama ini berdagang di badan jalan sehingga kerap kali<br />

mengakibatkan kemacetan di ibu kota. “Konsep lima<br />

pasar yang akan dibangun seperti hanggar,” tuturnya.<br />

Konsep hanggar dipilih agar kelima pasar yang<br />

dibangun memiliki kesan modern sehingga pedagang<br />

akan nyaman berdagang di sana. “Itu untuk supaya bisa<br />

masuk PKL yang harian. Dirombak bikin pasar modern,<br />

jadi pakai sistem hanggar bersih seperti di Serpong,”<br />

katanya. MJ<br />

Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi) bersama anggota group band Slank saat mengunjungi markas Slank di Gang Potlot,<br />

Paswar Minggu, Jakarta Selatan<br />

Jokowi-Slank Kampanye Jakarta Bersih<br />

Jakarta harus bersih, dan bebas dari sampah, demikian ditekankan<br />

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) ketika melakukan kampanye<br />

Jakarta Bersih dengan tema “Bikin Jakarta Bebas Sampah”, Minggu (8/9) di<br />

kawasan car free day, Sarinah, Jakarta Pusat.<br />

Pada kampanye tersebut Jokowi menggandeng Slank, grup band<br />

yang banyak digandrungi anak muda. “Saya ajak Slank untuk jadi Duta<br />

Kebersihan di Jakarta, “ ucap Jokowi. Menurutnya kebersihan harus jadi<br />

tanggung jawab bersama antara masyarakat dan pemerintah.<br />

Lagu Mars Slankers menjadi pembuka pada acara yang dipenuhi<br />

warga yang datang ke kawasan CFD tersebut. Jokowi yang didampingi<br />

istrinya, Iriana, juga ikut bernyanyi bersama Slank. Mereka juga melantunkan<br />

salah satu lagu andalan Slank, Ku Tak Bisa. Dalam acara tersebut,<br />

masyarakat tampak antusias ikut bernyanyi bersama Slank dan mencermati<br />

pesan-pesan yang disampaikan Jokowi.<br />

“Pagi ini, kita berkumpul untuk memulai kampanye besar-besaran<br />

kebersihan Jakarta. Jangan dibebankan semua ke Dinas Kebersihan,<br />

enggak sanggup,” kata Jokowi. Karena itu, lanjut Jokowi, peran serta dari<br />

masyarakat pun sangat dibutuhkan, apalagi produksi sampah di Jakarta<br />

per hari mencapai 6.000 ton. Dari 6.000 ton sampah per hari, 2.000 ton itu<br />

dibuang ke kali, selokan, dan sungai. “Ini kesalahan terbesar kita, harus<br />

dihentikan !” Jokowi menandaskan<br />

Kepala Dinas Kebersihan Unu Nurdin mengatakan, dengan<br />

dikampanyekan Jakarta bersih ini diharapkan agar muncul rasa peduli<br />

masyarakat akan kebersihan. Kampanye di kawasan car free day ini hanya<br />

menjadi bagian kecil dari rangkaian acara keseluruhan. Agenda utamanya<br />

adalah “memaksa” camat dan lurah mengajak warganya bersih-bersih kali.<br />

“Para camat dan lurah harus melaksanakan acara bersih kali secara rutin, “<br />

kata Unu.<br />

Kita akan melihat, kata Unu, hasilnya akan dipantau pemerintah DKI,<br />

apakah kali di kawasannya bersih atau tidak. Kali yang bersih bermanfaat<br />

bagi masyarakat sekitar, terutama dari segi kesehatan. Selain itu, juga<br />

bisa menambah nilai ekonomi. “ Kawasan kali, nantinya juga akan<br />

dikembangkan,” tambah Unu Nurdin. Usai acara kampanye tersebut<br />

Dinas Kebersihan melakukan aksi bersih-bersih Kali Krukut yang berada di<br />

sekitar Tanah Abang.<br />

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo dan personel band Slank juga<br />

memantau pembersihan Kali Krukut, Kelurahan Kebon Melati, Tanah<br />

Abang. Acara ini merupakan bagian dari Jakarta bersih yang digelar oleh<br />

Pemerintah Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dengan menggandeng Slank.<br />

Menurut Jokowi, salah satu alasan Pemrov DKI Jakarta<br />

menggandeng band Slank karena kelompok musik ini lebih populer di<br />

kalangan masyarakat. Baik di kalangan anak muda maupun kalangan<br />

orang tua.<br />

“Masyarakat lebih tahu Slank daripada tahu saya. Siapa saja tahu,”<br />

kata Jokowi saat meninjau kali Krukut di Tanah Abang, Jakarta Pusat.<br />

Menurut Jokowi, kalau gerakan Jakarta bersih ini tidak segera<br />

dilakukan, semua usaha normalisasi sungai dan waduk akan percuma.<br />

Karena setiap hari ada 2.000 ton sampah yang dibuang ke sungai.<br />

“Sampah di Jakarta ini sudah parah. Kalau tidak cepat-cepat,<br />

bagaimana tidak banjir?”<br />

Sementara itu, basist Slank, Ivan, yang ditemui di Kali Krukut<br />

menyebutkan, Gerakan Jakarta bersih ini sangat penting bagi Jakarta.<br />

Karena salah satu cara untuk mengingatkan masyarakat supaya tidak<br />

membuang sampah ke sungai.<br />

“Harus ada gerakan Jakarta Bersih untuk menyadarkan<br />

masyarakat,” ucap Ivan.<br />

Dengan ikutnya Slank menjadi Ikon Jakarta Bersih, para penggemar<br />

Slank atau lebih dikenal dengan nama Slankers akan mengikuti gerakan<br />

itu. Menurut Ivan, sebelumnya, setiap Slank mengikuti gerakan apa pun<br />

Slankers selalu ikut serta.<br />

“Diharapkan mereka semua ikut. Karena dari dulu setiap ada<br />

gerakan pasti ikut. Yah mungkin dengan ikutnya Slank sekarang minimal<br />

Slangkers juga ikut gerakan ini,” ucapnya. RCW<br />

70 Media Jaya • Nomor 05 Tahun 2012<br />

70 Media Jaya • Nomor <strong>02</strong> Tahun 2013 Media Jaya • Nomor <strong>02</strong> Tahun 2013 71

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!