27.11.2013 Views

MEDIA JAYA 02 2013.pdf

Media Jaya

Media Jaya

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

sanksinya akan dilakukan oleh Penyidik Pegawai Negeri Sipil<br />

yang telah ditetapkan bekerjasama dengan elemen kepolisian<br />

dan petugas keamanan dan ketertiban. Merekalah yang akan<br />

bertugas melakukan pengawasan serta penindakan terhadap<br />

pelanggaran Perda tersebut di lapangan.<br />

Bagi para pelanggar akan dikenakan sanksi berupa<br />

teguran hingga uang paksa yang besarnya berbeda-beda sesuai<br />

pelanggarannya. Lihat Tabel berikut :. ANN<br />

Sanksi Perorangan/Rumah Tangga<br />

Subjek Hukum Bentuk Sanksi Pasal<br />

Setiap rumah tangga<br />

yang lalai atau<br />

dengan sengaja tidak<br />

melakukan pemilahan<br />

sampah<br />

Setiap orang dengan<br />

sengaja atau terbukti<br />

membuang sampah<br />

di luar jadwal yang<br />

ditentukan<br />

Setiap orang dengan<br />

sengaja atau terbukti<br />

membuang, menumpuk<br />

sampah dan/atau<br />

bangkai binatang ke<br />

sungai/kali/kanal,<br />

waduk, situ, saluran air<br />

limbah, di jalan, taman,<br />

atau tempat umum.<br />

Setiap orang dengan<br />

sengaja atau terbukti<br />

membuang sampah dari<br />

kendaraan<br />

Setiap orang dengan<br />

sengaja atau terbukti<br />

mengeruk atau mengais<br />

sampah di TPS yang<br />

berakibat sampah<br />

menjadi berserakan,<br />

membuang sampah<br />

diluar tempat/lokasi<br />

pembuangan yang telah<br />

ditetapkan<br />

Ketua RW wajib<br />

memberikan sanksi<br />

administrative sesuai<br />

keputusan musyawarah<br />

pengurus RW<br />

Dikenakan uang<br />

paksa paling banyak<br />

Rp.100.000,00 (seratus<br />

ribu rupiah)<br />

Dikenakan uang<br />

paksa paling banyak<br />

Rp.500.000,00 (lima<br />

ratus ribu rupiah)<br />

Dikenakan uang<br />

paksa paling banyak<br />

Rp.500.000,00 (lima<br />

ratus ribu rupiah)<br />

Dikenakan uang<br />

paksa paling banyak<br />

Rp.500.000,00 (lima<br />

ratus ribu rupiah)<br />

Pasal 127 ayat (1)<br />

Pasal 130 ayat (1a)<br />

Pasal 130 ayat (1b)<br />

Pasal 130 ayat (1c)<br />

Pasal 130 ayat (1d)<br />

Sanksi Badan Usaha/Pengelola Kawasan<br />

Subjek Hukum Bentuk Sanksi Pasal<br />

Penanggungjawab dan/<br />

atau pengelola kawasan<br />

permukiman, kawasan<br />

komersial, kawasan<br />

industri, kawasan<br />

khusus, yang lali atau<br />

dengan sengaja tidak<br />

menyediakan fasilitas<br />

dan/atau melaksanakan<br />

pengelolaan sampah.<br />

Pengelola fasilitas<br />

umum, fasilitas<br />

social, dan fasilitas<br />

lainnya yang lali atau<br />

dengan sengaja tidak<br />

menyediakan fasilitas<br />

pemilahan dan/<br />

atau tidak melakukan<br />

pemilahan sampah<br />

Setiap produsen yang<br />

lalai atau dengan<br />

sengaja dan/atau<br />

tidak mencantumkan<br />

label dan tanda yang<br />

berhubungan dengan<br />

pengurangan dan<br />

penanganan sampah<br />

pada kemaan dan/atau<br />

produk yang dihasilkan<br />

dan/atau beredar di<br />

daerah dan melakukan<br />

pengelolaan kemasan<br />

dan/atau produk yang<br />

tidak dapat atau sulit<br />

terurai oleh proses alam<br />

Setiap<br />

penanggungjawab dan/<br />

atau pengelola pusat<br />

perbelanjaan, toko<br />

modern dan pasar<br />

yang lalai atau dengan<br />

sengaja menggunakan<br />

kantong belanja yang<br />

ramah lingkungan<br />

Sanksi administratif<br />

berupa uang paksa<br />

paling sedikit<br />

Rp.10.000.000,00<br />

(sepuluh juta rupiah)<br />

dan paling banyak<br />

Rp.50.000.000,00<br />

(lima puluh juta rupiah)<br />

Sanksi administratif<br />

berupa uang paksa<br />

paling sedikit<br />

Rp.1.000.000,00<br />

(satu juta rupiah)<br />

dan paling banyak<br />

Rp.5.000.000,00 (lima<br />

juta rupiah)<br />

Sanksi administratif<br />

berupa uang paksa<br />

paling sedikit<br />

Rp.25.000.000,00 (dua<br />

puluh lima juta rupiah)<br />

dan paling banyak<br />

Rp.50.000.000,00<br />

(lima puluh juta rupiah)<br />

Sanksi administratif<br />

berupa uang paksa<br />

paling sedikit<br />

Rp.5.000.000,00<br />

(lima juta rupiah)<br />

dan paling banyak<br />

Rp.25.000.000,00 (dua<br />

puluh lima juta rupiah)<br />

Pasal 127 ayat (2)<br />

Pasal 127 ayat (3)<br />

Pasal 129 ayat (2)<br />

Pasal 129 ayat (3)<br />

DKI-Rotterdam<br />

Kerjasama Tangani Banjir<br />

Pemprov DKI Jakarta melakukan<br />

kerjasama dengan Pemerintah Kota<br />

Roterdam dalam penanganan banjir di<br />

ibu kota. Bentuk kerjasama<br />

itu tertuang dalam Minute of<br />

Agreement (MoA) Jakarta-<br />

Rotterdam di bidang tata<br />

air periode 2013-2015.<br />

Kerjasama ini merupakan<br />

kelanjutan dari kerjasama<br />

serupa yang telah berjalan<br />

sejak 2009.<br />

Gubernur DKI Jakarta,<br />

Joko Widodo mengatakan,<br />

kerjasama ini meliputi<br />

manajemen operasional<br />

alat pengeruk lumpur dan<br />

pertukaran pengetahuan<br />

dalam hal penyiapan masterplan<br />

pengendalian banjir. Kerjasama ini<br />

telah berjalan sejak dilakukannya serah<br />

terima alat pengeruk lumpur dari<br />

Pemerintah Kota Rotterdam kepada<br />

Pemprov DKI Jakarta pada tahun 2009.<br />

“Untuk periode hingga tahun 2015,<br />

kerjasama difokuskan pada dua hal<br />

yaitu peningkatan kapasitas sumber<br />

daya manusia dalam pengelolaan<br />

sumber daya air perkotaan yang<br />

terpadu melalui program-program<br />

pelatihan. Selain itu juga pertukaran<br />

informasi dan pengetahuan mengenai<br />

tantangan dan isu strategis yang<br />

dihadapi oleh kota delta,” kata<br />

Jokowi, usai penandatanganan MoA<br />

bersama Walikota Rotterdam, Ahmed<br />

Aboutaleb, di Balaikota DKI Jakarta,<br />

Senin (23/9).<br />

Untuk kerjasama di bidang Sumber<br />

Daya Air, keduanya telah saling<br />

bertukar informasi dan pengalaman<br />

antara Dinas Teknis Rotterdam dengan<br />

Dinas Teknis DKI Jakarta, yang<br />

didukung oleh Kementerian Teknis dari<br />

Pemerintah Belanda dan Indonesia.<br />

“Contohnya seperti manajemen<br />

sumber daya air, perencanaan tata ruang<br />

dan infrastruktur, serta pengembangan<br />

pelabuhan, terutama dalam konteks<br />

pengembangan National Capital<br />

Integrated Coastal Development<br />

(NCICD),” tambahnya.<br />

Hubungan Jakarta-Rotterdam telah<br />

terjalin sejak tahun 1986 dan kerjasama<br />

telah dilaksanakan di bidang sistem<br />

manajemen informasi, pengelolaan<br />

sampah, manajemen sumber daya air,<br />

serta manajemen museum.<br />

Langkah konkretnya dari perjanjian<br />

ini yakni akan dikirim beberapa staf<br />

Pemprov DKI Jakarta ke Rotterdam<br />

untuk mempelajari beberapa hal.<br />

Mereka akan mempelajari pengetahuan<br />

manajemen sumber daya air kota<br />

besar, perencanaan tata ruang sekaligus<br />

infrastruktur serta pengembangan<br />

pelabuhan.<br />

Meski demikian, Jokowi belum<br />

mengetahui teknis kerja sama tersebut,<br />

terutama menyangkut jumlah orang<br />

yang akan dikirim, dari dinas mana<br />

saja, dan sebagainya. “Saya ingin kirim<br />

sebanyak-banyaknya agar mindset-nya<br />

menuju Jakarta ke lebih baru. Karena<br />

apapun mereka jauh lebih<br />

berpengalaman daripada kita,”<br />

ujarnya.<br />

Diakui Jokowi, Jakarta<br />

terlambat dalam melakukan<br />

penanganan banjir. Padahal<br />

blueprint penanganan sudah<br />

ada. Menurutnya, diperkirakan<br />

butuh waktu 10-15 tahun<br />

untuk dapat menyelesaikan<br />

masalah banjir di Jakarta.<br />

Sebab, Nederland sendiri<br />

butuh waktu hingga 200<br />

tahun. “Jangan harap setahun<br />

kita bebas banjir. Sebetulnya<br />

kalau kita kerja kenceng, 10-15 tahun<br />

itu sudah bisa. Ini selain Giant Sea Wall<br />

lho ya,” ucapnya.<br />

Jokowi juga berharap penanganan<br />

banjir ini mendapatkan dukungan dari<br />

provinsi lain. Karena Jakarta adalah<br />

hilir dari 13 sungai, sementara hulunya<br />

berada di kawasan sekitar Jakarta. “Tapi<br />

sekali lagi itu juga tergantung provinsi<br />

yang di atas. Tergantung provinsi lain,”<br />

tegasnya.<br />

Walikota Rotterdam, Ahmed<br />

Aboutaleb, mengapresiasi positif<br />

kerjasama tersebut. Menurutnya,<br />

dengan cara pertukaran informasi<br />

bagaimana manajemen pengendalian<br />

banjir yang baik, pihaknya dapat<br />

membantu Jakarta keluar dari masalah<br />

banjir.<br />

“Saya percaya Jakarta bisa. Jakarta<br />

itu kota yang kuat, Indonesia negara<br />

yang bagus. Kita pun hanya bisa<br />

membantu dalam hal pertukaran<br />

informasi,” tandasnya. (beritajakarta.<br />

com)<br />

Badan usaha yang<br />

Sanksi administratif Pasal 131 ayat (1)<br />

terbukti melkaukan berupa uang paksa<br />

usaha pengelolaan paling sedikit<br />

smapah tanpa izin<br />

Rp.5.000.000,00<br />

(lima juta rupiah)<br />

dan paling banyak<br />

Rp.10.000.000,00<br />

(sepuluh juta rupiah)<br />

dengan ketentuan<br />

wajib memproses Izin<br />

Usaha Pengelolaan<br />

56<br />

Sampah<br />

Media Jaya • Nomor <strong>02</strong> Tahun 2013 Media Jaya • Nomor <strong>02</strong> Tahun 2013 57

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!