27.11.2013 Views

MEDIA JAYA 02 2013.pdf

Media Jaya

Media Jaya

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

liputan utama<br />

Pemandangan Baru<br />

Kawasan Tanah Abang<br />

semestinya. Sehingga lalu lintas di tiga<br />

lokasi yang acap didera kemacetan itu<br />

tertib dan lancar.<br />

Meski demikian penjagaan terus<br />

dlakukan oleh tim petugas terkait<br />

dari masing-masing wilayah Kota<br />

Administratif. Para petugas terkait<br />

terus memantau perkembangan selama<br />

24 jam.<br />

Dari tiga kawasan, penertiban<br />

Tanah Abang paling menyedot<br />

Pemandangan baru<br />

tampak di pasar Tanah<br />

Abang, Jakarta Pusat.<br />

Tidak ada pedagang kaki<br />

lima (PKL) gelar lapak<br />

atau tenda di badan<br />

jalan, dan lalulintas<br />

sekitar kawasan pasar<br />

grosir tekstil terbesar di<br />

Asia Tenggara itu pun<br />

tertib dan lancar.<br />

Hal serupa juga telah terjadi di<br />

kawasan pasar Pasar Minggu, Jakarta<br />

Selatan dan pasar Jatinegara, Jakarta<br />

Timur. Pemprov DKI Jakarta sejak<br />

awal Juni menertibkan para PKL di<br />

kawasan pasar Pasar Minggu, lalu Pasar<br />

Jatinegara, dan medio Juli di pasar<br />

grosir Tanah Abang. Para pedagang<br />

yang sebelumnya berjualan di area<br />

“haram”direlokasi di tempat yang sudah<br />

ditentukan, dan parkir kendaraan<br />

pun telah menempati lokasi yang<br />

Pasar Blok G Tanah Abang yang baru<br />

diresmikan kembali oleh Gubernur DKI<br />

Jakarta Joko Widodo. Pasar Blok G ini<br />

dikhususkan bagi relokasi PKL yang<br />

sebelumnya berjualan di trotoar dan badan<br />

jalan di lingkungan pasar Tanah Abang.<br />

perhatian publik. Karena sempat<br />

muncul reaksi penolakan hingga<br />

demo-demo beruntun para PKL dan<br />

komunitas wilayah Tanah Abang ke<br />

Balaikota.<br />

Setelah sekitar 10 kali Gubernur<br />

DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi)<br />

blusukan ke tanah Abang dan berdialog<br />

dengan PKL dan masyarakat Tanah<br />

Abang, akhirnya mereka bersedia<br />

ditertibkan, dan tawaran relokasi<br />

mereka terima. Usai libur lebaran, atau<br />

pada pertengahan Agustus, kawasan<br />

Tanah Abang lebih tertata dan lalulintas<br />

menjadi lancar.<br />

Sebelumnya lebih dari 1000<br />

PKL tumpah ruah menggelar lapaklapak<br />

dagangan di trotoar dan badan<br />

jalan. Kini mereka sudah menempati<br />

Blok G yang sebelumnya kurang<br />

diminati pedagang. Selain dinilai sepi<br />

pengunjung, fasilitas di Blok G juga<br />

kurang terawat dan tidak memadai.<br />

Oleh karena itu sebelum merelokasi,<br />

Jokowi meminta Dinas terkait untuk<br />

membenahi terlebih dulu, dan akses<br />

pengunjung menuju Blok G diperluas<br />

dan dipermudah dengan dibangun<br />

jembatan penghubung antarblok di<br />

sekitarnya.<br />

Tidak hanya itu, Dinas<br />

Perhubungan DKI Jakarta juga<br />

melakukan penyempurnaan penataan<br />

sirkulasi lalulintas di Kawasan Tanah<br />

Abang, sehingga akses dari dan menuju<br />

Blok G juga strategis.<br />

Satu lagi, PKL yang kini<br />

menempati Blok G, selama enam bulan<br />

ke depan tidak dikenakan biaya sewa<br />

alias gratis. Namun, diharuskan tetap<br />

membayar uang kebersihan. PKL yang<br />

berminat berdagang di Blok G terlebih<br />

dulu harus mendaftar kan diri ke PD<br />

Pasar Jaya di Tanah Abang. Jumlah kios<br />

di Blok G hampir 1000 kios.<br />

Menurut Kepala Dinas<br />

KUMKMP DKI Jakarta, Ratnaningsih,<br />

pedagang yang sudah mendapatkan kios<br />

sebanyak 601 pedagang. Sementara<br />

sisanya ada 367 kios diperebutkan para<br />

pedagang dalam verifikasi berikutnya.<br />

“Hampir semua pedagang eksisting<br />

telah mendapatkan kios di Blok G,”<br />

kata Ratna, Selasa (20/8).<br />

Dikatakan Ratna, bagi pedagang<br />

yang tidak lolos verifikasi tahap<br />

pertama, tidak diperbolehkan<br />

mengikuti verifikasi tahap kedua.<br />

Hal tersebut untuk memberikan<br />

kesempatan bagi pedagang lainnya yang<br />

belum mendapatkan kios. Yang tidak<br />

lolos disebabkan antara lain karena<br />

tidak memenuhi syarat, seperti satu<br />

KK untuk dua pedagang atau bukan<br />

pedagang lama. “Itu kan tidak boleh,”<br />

kata Ratna.<br />

Verifikasi tahap kedua, selain<br />

diperuntukan bagi pedagang eksisting<br />

yang belum mendapatkan kios, juga<br />

untuk pedagang yang berada sekitar<br />

8 Media Jaya • Nomor <strong>02</strong> Tahun 2013 Media Jaya • Nomor <strong>02</strong> Tahun 2013 9

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!