You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
liputan utama<br />
Blok G Mulai<br />
Didatangi Pengunjung<br />
Dua hari setelah<br />
diresmikan, Blok G Pusat<br />
Grosir Tanah Abang<br />
mulai ramai didatangi<br />
pengunjung. Meski<br />
demikian, penjualan di<br />
Blok G belum mengalami<br />
peningkatan signifikan.<br />
Pasca diresmikan awal September lalu, aktivitas di Pusat Grosir Blok G Tanah<br />
Abang terlihat mulai bergeliat. Berdasarkan pantauan Media Jaya, setiap lantai<br />
tampak mulai terisi oleh berbagai pedagang yang menjual barang dagangannya.<br />
Lantai satu, misalnya, ditempati para pedagang sayur dan ikan. Lantai dua<br />
ditempati para pedagang kelontong seperti plastik, perlengkapan ulang tahun,<br />
hingga barang-barang kebutuhan sehari-hari. Lantai tiga ditempati para pedangan<br />
pakaian, mulai pakaian anak, sekolah, hingga busana muslim. Sementara lantai<br />
empat belum seluruhnya ditempati, mengingat sebagian kios diperuntukkan bagi<br />
para calon pedagang yang mengikuti pengundian tahap dua.<br />
Andi, salah seorang pedagang pakaian di lantai tiga mengatakan, setelah<br />
diresmikan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi), banyak masyarakat<br />
yang mendatangi Blok G. Kebanyakan dari mereka datang karena penasaran<br />
terhadap perubahan yang dilakukan di lokasi Blok G. Namun, lanjut dia, sebagian<br />
masyarakat juga mulai melihat beberapa barang yang diperdagangkan, salah<br />
satunya untuk membandingkan dengan harga di tempat lain.<br />
Andi mengaku berhasil menjual 10 potong baju muslim dalam waktu dua<br />
hari. Selain karena motif, model terbaru yang disajikan juga menjadi daya tarik<br />
bagi para pembeli. Pakaian muslim atasan dibanderol antara 50 – 90 ribu rupiah.<br />
Sementara, pakaian muslim jenis terusan dibanderol 110 – 150 ribu rupiah. Meski<br />
jumlah yang membeli belum sebanyak yang datang melihat-lihat, Andi tetap<br />
optimis di waktu mendatang pembeli akan semakin bertambah.<br />
“Nanti setelah fasilitas semakin disempurnakan, pembeli akan lebih banyak<br />
lagi. Apalagi, saat ini seluruh angkutan umum melintas di depan Pusat Blok G<br />
sehingga mempermudah akses bagi para pengunjung,” paparnya.<br />
Hal berbeda diungkapkan Rifai, pedagang yang sehari-hari berjualan pakaian<br />
anak-anak. Ia mengeluhkan masih sedikitnya pembeli yang datang. “Dalam dua<br />
hari baru mencapai 20 pembeli, masih sedikit,” katanya. Menurutnya, salah<br />
satu faktor yang menyebabkan hal tersebut yakni fasilitas di Blok G yang belum<br />
selengkap dua lokasi lainnya (Blok A dan Blok B, red) yang ramai dikunjungi<br />
pembeli. “Dibanding Blok A dan B yang dilengkapi oleh pendingin udara dan<br />
eskalator, tentu hal itu akan memengaruhi kenyamanan pengunjung,” katanya.<br />
Beruntung, Rifai mendapat kios yang tidak jauh dari tangga sehingga<br />
masyarakat tidak terlalu merasa kepanasan. “Kemarin Pak Jokowi berjanji segera<br />
membuat eskalator agar masyarakat tidak lelah. Semoga hal tersebut bisa segera<br />
terwujud,” harap pria asal Sumatera Barat ini.<br />
Sementara itu, kisah menarik diperoleh dari cerita Ratna, salah seorang<br />
pengunjung di Blok G. Ketika ditanya alasannya datang ke Blok G, ia menjawab<br />
spontan: “untuk mencari pedagang langganannya yang biasa berjualan di bahu<br />
jalan Jati Bunder,” katanya. Sayangnya, setelah satu jam berkeliling, ia tak kunjung<br />
menemukan si pedagang langganan. “Terakhir saya bertemu pedagang itu sebelum<br />
Lebaran. Katanya dia akan pindah ke Blok G, tapi saya belum menemukannya di<br />
sini,” ujarnya.<br />
Namun demikian, Ratna mendukung upaya relokasi para pedagang kaki<br />
lima (PKL) ke lokasi pasar seperti Blok G, dibandingkan berjualan di pinggir<br />
jalan. Menurutnya, selain lebih teratur dan tertata, relokasi para PKL juga mampu<br />
meminimalisir kemacetan yang terjadi di sekitar lokasi tempat berjualan. (*)<br />
24 Media Jaya • Nomor <strong>02</strong> Tahun 2013 Media Jaya • Nomor <strong>02</strong> Tahun 2013<br />
25