MEDIA JAYA 02 2013.pdf

ekonomi
Inflasi DKI Jakarta
Capai 0.95 Persen
Harga-harga di DKI Jakarta mengalami inflasi 0.95 persen pada bulan Agustus 2013.
Sedangkan inflasi nasional mencapai 1.12 persen. Laju inflasi tahun 2013 mencapai
6,83persen dan laju inflasi dari tahun ketahun DKI Jakarta 8,57 persen.
Inflasi yang terjadi pada bulan
Agustus 2013, terutama disebabkan
naiknya harga-harga pada kelompok
sandang. Seluruh kelompok mengalami
kenaikan indeks yaitu kelompok
sandang 2,59 persen; kelompok bahan
makanan 1,60 persen; kelompok
transpor, komunikasi dan jasa keuangan
0,99 persen; kelompok makanan jadi,
minuman, rokok dan tembakau 0,69
persen; kelompok perumahan, air,
listrik, gas & bahan bakar 0,42 persen;
kelompok kesehatan 0,25 persen; dan
kelompok pendidikan, rekreasi dan olah
raga 0,03 persen.
Beberapa komoditi yang
memberikan sumbangan inflasi cukup
besar antara lain: emas perhiasan
(0,2390 persen); angkutan antar kota
(0,1675 persen); tariflistrik (0,0882
persen); kentang (0,0499 persen);
mie (0,0357 persen); kelapa (0,0354
persen); tomat (0,0268 persen);
empek-empek (0,0208 persen);
ayam goreng (0,0190 persen); melon
(0,0183 persen); tahu mentah (0,0181
persen); semangka (0,0180 persen);
ayam hidup (0,0163 persen); tempe
(0,0162 persen); kue basah (0,0150
persen); cabe merah (0,0149 persen);
petai (0,0122 persen); bayam (0,0116
persen); tarif gunting rambut pria dan
anggur masing-masing (0,0108 persen);
kacang panjang (0,0105 persen); ikan
mas (0,0104 persen); beras (0,0089
persen); tongkol (0,0084 persen);
daging ayam kampong dan ikan
kembung/gembung masing-masing
(0,0077 persen); udangb asah (0,0068
persen); pasir (0,0066 persen); bensin
(0,0063 persen); danes (0,0061 persen).
Pada bulan Agustus 2013,
dari 66 kota yang diteliti seluruh
kota mengalami inflasi. Kota yang
mengalami inflasi tertinggi adalah kota
Sorong 6,47 persen dan kota yang
mengalami inflasi terendah adalah
kota Pangkal Pinang 0,15 persen.
Kota Jakarta menempati urutan ke
42 tertinggi dari seluruh kota yang
mengalami inflasi.
Ekspor dan Impor
Nilai ekspor non migas melalui
DKI Jakarta bulan Juli 2013 mencapai
4.476,22 juta dollar Amerika,
meningkat 15,76 persen dari nilai
ekspor bulan Juni 2013 yang mencapai
3.866,86 juta dollar Amerika, demikian
pula bila dibandingkan dengan nilai
ekspor bulan yang sama tahun 2012,
nilai ekspor bulan Juli 2013 lebih tinggi
5,89 persen.
Ekspor yang mempunyai
pengaruh besar dan langsung terhadap
perekonomian Jakarta adalah ekspor
atas produk-produk yang dihasilkan
oleh unit usaha yang berdomisili di
wilayah DKI Jakarta dan diekspor
melalui pelabuhan DKI Jakarta
maupun ekspor produk DKI Jakarta
yang diekspor melalui pelabuhan lain
seperti Lampung, Jawa Tengah dan
JawaTimur, dan lain-lain. Rangkaian
proses produksi maupun jalur distribusi
mulai dari penanganan bahan baku
untuk diproses hingga menjadi
komoditi siap ekspor, seluruh kegiatan
itu akan menciptakan lapangan kerja
dan sekaligus akan men-generate
income di DKI Jakarta.
Nilai ekspor produk-produk
DKI Jakarta bulan Juli 2013 mencapai
994,61 juta dollar Amerika, meningkat
13,78 persen dari bulan Juni 2013
yang mencapai 874,19 juta dollar
Amerika, namun lebih rendah 3,49
persen bila dibandingkan dengan
nilai ekspor bulan yang sama tahun
sebelumnya. Kontri busi nilai ekspor
produk-produk DKI Jakarta terhadap
total nilai ekspor yang melalui DKI
Jakarta bulan Juli 2013 mencapai 22,22
persen, turun 0,39 poin dari kontribusi
bulan sebelumnya yang mencapai 22,61
persen.
Bulan Juli 2013, negara yang
menjadi pasar utama di masing-masing
kawasan adalah Singapura untuk
kawasan ASEAN dengan nilai ekspor
100,06 juta dollar Amerika; Hongkong
untuk kawasan Asia dengan nilai ekspor
75,45 juta dollar Amerika; Amerika
Serikat untuk kawasan Amerika dengan
nilai ekspor 115,00 juta dollar Amerika;
dan Australia untuk kawasan Australia
dan Oceania dengan nilai ekspor 19,91
juta dollar Amerika. Secara keseluruhan,
total ekspor kedua belas Negara
tujuan utama pada bulan Juli 2013
meningkat 12,11 persen dibandingkan
dengan bulan sebelumnya, namun jika
dibandingkan dengan bulan yang sama
tahun sebelumnya, total ekspor kedua
belas Negara tujuan utama mengalami
penurunan 4,89 persen.
Sementara itu, untuk impor
melalui DKI Jakarta bulan Juli 2013
atas dasar CIF (cost, insurance &
freight) mencapai 8.579,00 juta dollar
Amerika, naik 10,53 persen dari nilai
impor bulan Juni 2013 yang mencapai
7.761,89 juta dollar Amerika, namun
lebih rendah 2,07 persen dibandingkan
dengan bulan Juli tahun 2012. Nilai
impor melalui DKI Jakarta bulan Juli
2013 yang mencapai 8.579,00 juta
dollar Amerika terdiri dari nilai impor
melalui Kawasan Berikat 1.415,44 juta
dollar Amerika dan di Luar Kawasan
Berikat 7.163,56 juta dollar Amerika,
dengan kontribusi terhadap total impor
masing-masing 16,50 persen dan 83,50
persen.
Pada bulan Juli 2013, impor
delapan (8) golongan barang utama
mengalami peningkatan dibandingkan
bulan sebelumnya, peningkatan terbesar
terjadi pada mesin-mesin/pesawat
mekanikya itu 275,65 juta dollar
Amerika; kendaraan dan bagiannya
123,39 juta dollar Amerika; plastic
dan barang dari plastik 118,75 juta
dollar Amerika; besi dan baja 117,20
juta dollar Amerika; bahan kimia
organik 48,33 juta dollar Amerika;
benda-benda dari besi dan baja 20,90
juta dollar Amerika; perangkat optik
17,31 juta dollar Amerika; dan kapas
5,76 juta dollar Amerika. Sementara
dua (2) golongan barang utama (HS
2 Digit) impor melalui DKI Jakarta
mengalami penurunan dibandingkan
bulan sebelumnya. Penurunan tersebut
terjadi pada kendaraan bermotor/
komponen, terbongkar 4,49 juta dollar
Amerika; danmesin/peralatan listrik
yang mengalami penurunan 4,31 juta
dollar Amerika. NR.
62 Media Jaya • Nomor 02 Tahun 2013 Media Jaya • Nomor 02 Tahun 2013 63