You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
perumahan rakyat<br />
perumahan rakyat<br />
Buat Rusun 500 Blok<br />
Wakil Gubernur DKI<br />
Jakarta Basuki Tjahaja<br />
Purnama, menargetkan<br />
pembangunan 500<br />
blok di Jakarta selama<br />
masa jabatannya. Selain<br />
itu, ia juga menyadari<br />
keberadaan rumah susun<br />
sewa saat ini masih<br />
terbatas.<br />
Menurut Basuki, Pak Gubernur<br />
akan buatkan rusun 500 blok dengan<br />
kapasitas 50.000 unit. Kalau itu<br />
terwujud, DKI Jakarta jadi negara<br />
pertama di dunia yang bisa pindahkan<br />
warga dari kawasan kumuh ke tempat<br />
yang tertib.<br />
Ia mengatakan, semua rusun itu<br />
akan diintegrasikan dengan kawasan<br />
perkantoran dan kawasan industri.<br />
Untuk merealisasikannya Pemprov DKI<br />
terus melakukan pembebasan lahan.<br />
Selain itu, ia juga sedang mendata aset<br />
yang dimiliki pemerintah daerah.<br />
Basuki yakin setiap tanah di DKI<br />
bisa dibangun rumah susun, jadi semua<br />
bisa tinggal di dekat tempat kerja. Ke<br />
depan tidak ada macet, hemat biaya<br />
hidup dan kehidupan sosial akan<br />
berubah.<br />
Diakui Basuki, penghasilan<br />
warganya masih paspasan. Upah<br />
Minimum Provinsi (UMP) sebesar<br />
Rp2,2 juta dianggap masih kurang<br />
ideal, ini dikarenakan perhitungan<br />
transportasi masih 35 persen dalam<br />
Kebutuhan Hidup Layak (KHL). Ia<br />
dan Jokowi percaya kawasan ekonomi<br />
khusus yang terintegrasi dengan rumah<br />
susun jadi jawaban.<br />
Untuk membuat Kawasan<br />
Ekonomi Khusus yang berdekatan<br />
dengan rumah susun memerlukan<br />
persiapan kawasan Industri khusus.<br />
Luasnya 1.500 hektar. Realisasinya<br />
diperkirakan 2015-1016 di beberapa<br />
wilayah di Jakarta. Semua terintegrasi<br />
dengan rumah susun.<br />
Untuk realisasi tahap pertama<br />
akan dibuka di Marunda. Di Marunda<br />
itu akan kita siapkan 170 hektar<br />
Kawasan Berikat Nusantara (KBN).<br />
Akan ada banyak lapangan pekerjaan<br />
baru. Lokasi ini disiapkan dengan<br />
rumah susun sewa (Rusunawa).<br />
Dengan dekatnya kawasan<br />
industri dengan Rusunawa, maka akan<br />
menekan biaya transportasi yang saat<br />
ini jumlahnya mencapai 35% dari<br />
total Kebutuhan Hidup Layak yang<br />
berpengaruh pada Upah Minimum<br />
Provinsi.<br />
[Aliefien/berbagai sumber]<br />
Rusun Diyakini<br />
Menjadi Solusi Jitu<br />
Rumah susun (Rusun) diyakini mampu menjadi<br />
solusi jitu bagi pengadaan rumah layak di tengah<br />
kota bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).<br />
Rusun juga dapat menjadi jalan keluar terhadap<br />
persoalan tingginya harga tanah di perkotaan.<br />
Setidaknya, bila masyarakat tak bisa memiliki<br />
rumah susun sederhana milik (rusunami), mereka<br />
masih bisa menyewa rumah susun sederhana sewa<br />
(rusunawa).<br />
Fraksi PDI Perjuangan, H Boy<br />
Hendardi Sadikin anggota Komisi<br />
D DPRD DKI Jakarta sangat<br />
mendukung program Kementerian<br />
Perumahan Rakyat dan Pemprov DKI<br />
Jakarta untuk menghidupkan kembali<br />
program pembangunan 1.000 menara<br />
susun atau rumah susun (rusun).<br />
Walau program itu sempat mandeg<br />
setelah Sutiyoso tidak menjabat sebagai<br />
Gubernur Provinisi DKI Jakarta,<br />
tetapi Kementerian Perumahan Rakyat<br />
dan Pemprov DKI Jakarta kembali<br />
menggelorakan program tersebut<br />
sebagai upaya memenuhi kebutuhan<br />
tempat tinggal layak huni bagi warga<br />
ekonomi menengah ke bawah.<br />
Apalagi Menteri Perumahan<br />
Rakyat, Djan Faridz juga meminta agar<br />
Pemprov DKI Jakarta dapat mendorong<br />
pembangunan rumah susun dengan<br />
perubahan aturan koefesien lantai<br />
bangunan (KLB). Jika sebelumnya<br />
KLB 3,5 dengan ketinggian 12 lantai,<br />
Djan Faridz berharap aturan tersebut<br />
diubah kembali menjadi enam dengan<br />
ketinggian 24 lantai hingga 30 lantai.<br />
“Perubahan KLB tersebut sebagai upaya<br />
untuk menyiasati tigginya harga tanah,”<br />
tutur Boy, putra mantan Gubernur<br />
DKI Jakarta H Ali Sadikin itu.<br />
Melalui langkah ini, pengembang<br />
juga tak dirugikan dengan harga<br />
hunian yang tak terlalu mahal. Apalagi<br />
sebenarnya pengembang juga siap<br />
membangun rusun karena pasarnya<br />
jelas ada di DKI Jakarta.<br />
“Kementerian Perumahan Rakyat<br />
juga mendorong pemanfaatan lahan<br />
atau tanah milik pemerintah dan badan<br />
usaha milik negara (BUMN). Bahkan<br />
beberapa BUMN mengklaim bersedia<br />
agar lahan milik mereka dibangun<br />
rusun bagi masyarakat berpenghasilan<br />
rendah (MBR). Banyak tanah<br />
BUMN yang idle, itulah yang dapat<br />
dibangun dan memanfaatkannya secara<br />
maksimal,” papar Boy.<br />
30 Media Jaya • Nomor <strong>02</strong> Tahun 2013 Media Jaya • Nomor <strong>02</strong> Tahun 2013 31