27.11.2013 Views

MEDIA JAYA 02 2013.pdf

Media Jaya

Media Jaya

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Jakarta Siap Hadapi<br />

ASEAN Economic Community<br />

Dalam rangka pembentukan masyarakat ekonomi ASEAN (MEA) 2015,<br />

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menggagas pertemuan multilateral<br />

antara Gubernur/Walikota ibukota negara ASEAN, 18-19 September 2013 lalu.<br />

Sebanyak 110 orang delegasi dari 10 ibukota negara anggota ASEAN hadir<br />

dalam pertemuan yang bertema “ASEAN Goes Local: Contributing to ASEAN<br />

Community 2015”.<br />

Joko Widodo mengatakan,<br />

pertemuan para pemimpin ibukota<br />

negara anggota ASEAN merupakan<br />

langkah awal untuk membangun<br />

kerangka institusional yang<br />

memfasilitasi peran aktif pemerintah<br />

daerah di seluruh negara anggota<br />

ASEAN dalam pembangunan<br />

Komunitas ASEAN (ASEAN<br />

Community), khususnya dalam rangka<br />

menghadapi pasar bebas ASEAN tahun<br />

2015.<br />

“Kita mengajak setiap pimpinan<br />

ibukota negara se-ASEAN untuk<br />

bersiap diri dan mampu beradaptasi<br />

dalam menghadapi perubahan besar<br />

yang terjadi, khususnya di bidang<br />

perekonomian kawasan Asia Tenggara”<br />

ujarnya.<br />

Ia menambahkan, komunitas<br />

ekonomi ASEAN akan mengubah<br />

Asia Tenggara menjadi kawasan yang<br />

mengaplikasikan perdagangan bebas<br />

dengan alur produk dan jasa, investasi,<br />

tenaga kerja terampil dan modal yang<br />

juga bebas di antara sesama negara<br />

anggota ASEAN. Dampak, tantangan,<br />

dan peluang yang dihasilkan oleh<br />

integrasi regional di kawasan Asia<br />

Tenggara pada tingkat Pemerintah<br />

Daerah perlu dibahas lebih lanjut,<br />

khususnya peluang dan kontribusi dari<br />

kota-kota di seluruh negara anggota<br />

ASEAN dalam mewujudkan tujuan<br />

pembentukan dan implementasi<br />

kebijakan ASEAN.<br />

Andalan<br />

“Starting point” kesiapan Jakarta<br />

setidaknya tercermin dari proses<br />

penataan para pedagang kaki lima<br />

(PKL) di kawasan Tanah Abang.<br />

Perlahan tapi pasti kawasan Tanah<br />

Abang yang dulu semrawut kini<br />

mulai tertib dan tertata. Pemprov<br />

DKI sendiri memiliki harapan<br />

besar agar Pasar Tanah Abang bisa<br />

diandalkan dalam menghadapi ASEAN<br />

Economic Community (AEC) pada<br />

2015 mendatang. Dengan sejumlah<br />

pembenahan yang dilakukan di<br />

segala bidang, Pemprov DKI Jakarta<br />

siap menjadikan Pasar Tanah Abang<br />

memilik nilai jual sehingga tidak kalah<br />

dengan pasar-pasar di negara-negara<br />

ASEAN.<br />

Gubernur DKI Jakarta, Joko<br />

Widodo mengatakan, Tanah Abang<br />

akan menjadi andalan DKI Jakarta<br />

dalam menghadapi AEC mendatang.<br />

Untuk itu, dirinya fokus menata<br />

kawasan tersebut agar bisa berkembang<br />

dan siap menghadapi single market<br />

ASEAN tersebut. Apalagi, harga<br />

komoditi di Tanah Abang jauh lebih<br />

murah dibandingan dengan negaranegara<br />

di Asia Tenggara lainnya.<br />

Salah satu produk unggulan yang<br />

akan dipasarkan di Tanah Abang adalah<br />

baju muslim yang selama ini menjadi<br />

andalan jualan para pedagang setempat.<br />

“Banyak produk unggulannya seperti<br />

busana muslim. Nanti di Tanah Abang<br />

kalau (single market) dibuka betul bisa<br />

menyerbu. Karena harganya kalau saya<br />

bandingkan dengan Kuala Lumpur<br />

dan Malaysia masih jauh,” kata Jokowi,<br />

dalam pertemuan Gubernur/Walikota<br />

se-ASEAN, yang digelar di Jakarta<br />

pertengahan September lalu.<br />

Optimis<br />

Ia optimis jika Indonesia<br />

khususnya Jakarta memiliki produk<br />

kompetitif, maka dapat bersaing dalam<br />

single market tersebut. Namun, batik<br />

yang telah menjadi warisan budaya<br />

dunia belum bisa menjadi produk<br />

unggulan yang dipasarkan, karena<br />

pasarnya baru ke Malaysia saja. “Kalau<br />

batik larinya kita hanya ke Malaysia<br />

saja yang lainnya belum. Tapi semuanya<br />

tetap bisa, asal kita punya produk<br />

yang kompetitif, produk daya saing.<br />

Kita bisa menang,” ujarnya. Beberapa<br />

instansi seperti Kamar Dagang dan<br />

Industri (Kadin) Indonesia, Real Estate<br />

Indonesia (REI), serta Himpunan<br />

Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI)<br />

akan digandeng oleh Pemprov DKI<br />

Jakarta untuk sosialisasi AEC ini.<br />

Diharapkan melalui instansi tersebut<br />

masyarakat siap menghadapi single<br />

market pada 2015 mendatang.<br />

“Kesiapan masyarakat itu yang bahaya,<br />

untuk itu harus disiapkan. Kita lakukan<br />

sosialisasi melalui instansi terkait,”<br />

ucapnya. DHN<br />

60 Media Jaya • Nomor <strong>02</strong> Tahun 2013 Media Jaya • Nomor <strong>02</strong> Tahun 2013 61

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!