23.12.2014 Views

20141222_MajalahDetik_160

20141222_MajalahDetik_160

20141222_MajalahDetik_160

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

BISNIS MANUVER<br />

GARUDA<br />

dibanding utang itu 3,7 kali lipat, kalau dulu<br />

cuma 1,5 kali lipat.<br />

RENGGA SANCAYA/DETIKCOM<br />

utang sebesar itu<br />

Tidak. Tahu kenapa tidak berat Karena<br />

begini, dulu pada 2005 dan 2006 utang US$<br />

794 juta tapi pendapatan hanya US$ 1,3 miliar.<br />

Kemampuan membayar utang hanya sekitar<br />

1,5 kali.<br />

Sekarang, pendapatan mencapai US$ 3,7<br />

miliar, sedangkan utang US$ 1 miliar. Berarti<br />

apa Kemampuan Garuda membayar utang<br />

mencapai 3,7 kali lipat. Jadi pendapatan<br />

Ke depan, apakah Garuda perlu mendapat<br />

suntikan modal pemerintah selain<br />

berutang<br />

Begini, pada 2006-2007, saat awal memimpin<br />

Garuda, kami minta penyertaan modal<br />

pemerintah untuk mengatasi masalah utang.<br />

Saya hitung, dengan pendapatan US$ 1,3 miliar<br />

saat itu, kemampuan mengambil utang<br />

kira-kira sekitar US$ 350 juta. Berarti perlu<br />

tambahan sekitar US$ 450 juta. Saya bilang<br />

pemerintah tolong inject (suntik) Garuda<br />

sebesar itu, tapi hanya dikasih US$ 100 juta.<br />

Akhirnya, karena hanya mendapat sebesar<br />

itu, Garuda minta go public untuk mencari<br />

dana dari masyarakat. Tapi, mau tidak mau, ke<br />

depan harus ada inject modal. Perusahaan ini,<br />

walaupun go public, kan milik pemerintah. Kalau<br />

hanya ambil dari publik, konsekuensinya<br />

(kepemilikan) pemerintah jadi terdilusi. n<br />

BUDI ALIMUDDIN<br />

MAJALAH DETIK 22 - 28 DESEMBER 2014

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!