You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
KRIMINAL<br />
Drama penyanderaan di<br />
Markas Kodim Gresik.<br />
IMAM WAHYUDIYANTA/DETIKCOM<br />
sebagai Dandim. Ia membujuk Fuad untuk<br />
bernegosiasi di ruang kerjanya. Sementara<br />
itu, anggota lain mengontak polisi. Dalam<br />
waktu 10 menit, beberapa anggota Satuan<br />
Reserse Kriminal Polres Gresik datang ke<br />
lokasi.<br />
Namun pelaku meminta polisi tak mendekat.<br />
Wakil Kepala Polres Gresik Komisaris<br />
Alvian Nurrizal sempat menyamar sebagai<br />
wartawan dengan meminjam kartu pers<br />
serta kamera seorang jurnalis televisi yang<br />
tengah meliput kejadian itu. Namun usaha<br />
itu pun gagal karena pelaku melihat foto di<br />
kartu pers itu tak sama dengan wajah Alvian.<br />
Fuad sempat murka, dan polisi akhirnya “mengalah”,<br />
menjauh demi keselamatan sandera.<br />
Sementara itu, Agus Siswanto, ayah Rani,<br />
baru mengetahui putrinya disandera dari<br />
salah satu orang tua siswa lainnya. Ia pun<br />
bergegas mendatangi markas Kodim. Begitu<br />
mengaku sebagai orang tua korban, Agus<br />
malah diamankan di sebuah ruangan bersama<br />
seorang petugas dan tak boleh keluar.<br />
“Petugas Kodim bilang, kalau keluar dan<br />
anak saya melihat saya, nanti dia akan berteriak<br />
histeris. Saya paham itu,” kata pria<br />
berusia 38 tahun itu, yang sempat menangis<br />
karena tak bisa berbuat apa-apa.<br />
Karena pelaku tak juga melepas sandera,<br />
Kapten Suwanto akhirnya meluluskan<br />
permintaan pelaku untuk mengantarnya<br />
ke Pelabuhan Tanjung Perak. Tepat pukul<br />
MAJALAH DETIK 22 - 28 DESEMBER 2014