23.12.2014 Views

20141222_MajalahDetik_160

20141222_MajalahDetik_160

20141222_MajalahDetik_160

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

FOKUS<br />

Orang di sana (Luwuk) kalau<br />

dengar nama Murad takut.<br />

BRAK! Pintu ruang pemeriksaan<br />

Kepolisian Resor Banggai ditendang<br />

hingga terbuka. Seorang pria<br />

bertubuh gempal masuk. Ia langsung<br />

marah-marah.<br />

“Hai, jenggot! Kamu akan saya penjarakan<br />

seumur hidup!” pria itu menghardik. Ia bernama<br />

Murad Husain, pengusaha kuat di Banggai,<br />

Sulawesi Tengah.<br />

Pria yang dibentak tidak kalah sewot. “Dasarnya<br />

apa” bentak Badaruddin, Ketua Serikat<br />

Tani Desa Piondo, Kecamatan Toili, Banggai.<br />

“Ini kantor saya, saya yang<br />

bikin!” jawab Murad.<br />

“Bapak mau hantam saya<br />

Hantam saja!” balas Badaruddin.<br />

Badaruddin masih ingat betul hari pemeriksaannya<br />

pada 26 Mei 2010 itu. Dia dituding<br />

sebagai provokator pembakaran buldoser, ekskavator,<br />

dan kamp pekerja PT Kurnia Luwuk<br />

Sejati (KLS) milik Murad.<br />

Dulu Badaruddin berani membentak balik<br />

Murad. “Kalau sekarang mungkin takut,” ujarnya<br />

kepada majalah detik saat menemuinya<br />

di Toili.<br />

Butuh empat jam perjalanan mobil melewati<br />

tepi laut dan barisan pohon sawit dari Luwuk—<br />

ibu kota Kabupaten Banggai—ke Toili. Namun,<br />

dengan jarak sejauh itu pun, warga Desa Piondo<br />

masih memilih berhati-hati jika harus berbicara<br />

tentang Murad.<br />

“Dia memasang orang di kampung ini buat<br />

ngawasin,” kata Nyoman Suwarna, yang ditangkap<br />

bersama Badaruddin. “Yang dihadapi<br />

ini sekarang menguasai daerah Banggai,” kata<br />

Nyoman.<br />

Pengaruh Murad di Luwuk bahkan lebih terasa<br />

lagi. “Orang di sana (Luwuk) kalau dengar<br />

nama Murad takut,” kata Muhammad Syafei,<br />

suami Eva Susanti Bande.<br />

Eva, yang lahir di Luwuk, kini dibebaskan<br />

setelah mendapat grasi Presiden Joko Widodo,<br />

dipenjarakan karena dituding menjadi provokator<br />

perusakan dan pembakaran kantor PT<br />

Berkat Hutan Pusaka (BHP), yang 100 persen<br />

sahamnya dikuasai PT KLS. Jokowi menilai Eva,<br />

yang mendampingi petani Toili melawan PT<br />

KLS, hanya korban pemilik modal.<br />

Murad adalah taipan sawit di Sulawesi Te-<br />

MAJALAH DETIK 22 - 28 DESEMBER 2014

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!