You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
INTERNASIONAL<br />
KAMI TAK AKAN MEMBEDA-<br />
BEDAKAN LAGI TARGET<br />
SERANGAN KAMI, SAMA TAK<br />
PEDULINYA SEPERTI KALIAN.”<br />
Serangan tentara Pakistan itu membuat kekuatan<br />
Taliban tercerai-berai. “Kami memilih<br />
sekolah militer sebagai target serangan karena<br />
prajurit pemerintah mengincar keluarga kami<br />
dan para perempuan,” kata Omar Khorasani.<br />
“Kami ingin mereka merasakan sakit yang<br />
sama.”<br />
Dua hari setelah<br />
serangan brutal di<br />
Peshawar, pemimpin<br />
kelompok Dara di<br />
Taliban Pakistan, Khalifa<br />
Omar Mansoor,<br />
kembali melontarkan ancaman. Mereka,<br />
kata Mansoor, akan melanjutkan serangan<br />
terhadap warga sipil sebagai pembalasan atas<br />
operasi militer Pakistan.<br />
Dalam operasi militer di Waziristan juga jatuh<br />
korban sipil. “Kami tak bisa menerimanya<br />
lagi.... Jika kalian kembali mengincar keluarga<br />
kami dan para perempuan, maka anak-anak<br />
kalian tak akan aman lagi,” Omar Mansoor<br />
memberi peringatan. “Kami tak akan membeda-bedakan<br />
lagi target serangan kami, sama<br />
tak pedulinya seperti kalian.”<br />
Panglima Militer Pakistan Jenderal Raheel<br />
Sharif berjanji akan memburu orang-orang<br />
di balik serangan brutal di Peshawar. “Taliban<br />
telah menusuk jantung bangsa ini.... Kami<br />
akan memburu para monster itu dan orangorang<br />
yang menyokongnya hingga mereka<br />
tertumpas semuanya,” kata Jenderal Raheel.<br />
Perdana Menteri Nawaz Sharif juga tak sungkan<br />
menunjukkan kemarahannya. “Kami akan<br />
membalas setiap darah anak-anak kami yang<br />
menetes hari ini.” Hari itu juga Perdana Menteri<br />
Sharif mencabut moratorium hukuman<br />
mati yang diterapkan sejak 2008.<br />
Seorang sumber di militer Pakistan membisikkan<br />
bahwa Jenderal Raheel sudah menghubungi<br />
petinggi militer di Afganistan dan<br />
meminta tolong mereka untuk menangkap<br />
pemimpin Taliban Pakistan, Mullah Fazlullah.<br />
Diduga, Fazlullah bersembunyi di wilayah<br />
Pegunungan Kunar dan Nuristan Afganistan.<br />
“Hal itu sebenarnya sudah lama menjadi<br />
permintaan kami.... Jika sekarang Afganistan<br />
tak mau membantu, kami punya pilihan lain,<br />
MAJALAH DETIK 22 - 28 DESEMBER 2014