23.12.2014 Views

20141222_MajalahDetik_160

20141222_MajalahDetik_160

20141222_MajalahDetik_160

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

INTERNASIONAL<br />

KAMI TAK AKAN MEMBEDA-<br />

BEDAKAN LAGI TARGET<br />

SERANGAN KAMI, SAMA TAK<br />

PEDULINYA SEPERTI KALIAN.”<br />

Serangan tentara Pakistan itu membuat kekuatan<br />

Taliban tercerai-berai. “Kami memilih<br />

sekolah militer sebagai target serangan karena<br />

prajurit pemerintah mengincar keluarga kami<br />

dan para perempuan,” kata Omar Khorasani.<br />

“Kami ingin mereka merasakan sakit yang<br />

sama.”<br />

Dua hari setelah<br />

serangan brutal di<br />

Peshawar, pemimpin<br />

kelompok Dara di<br />

Taliban Pakistan, Khalifa<br />

Omar Mansoor,<br />

kembali melontarkan ancaman. Mereka,<br />

kata Mansoor, akan melanjutkan serangan<br />

terhadap warga sipil sebagai pembalasan atas<br />

operasi militer Pakistan.<br />

Dalam operasi militer di Waziristan juga jatuh<br />

korban sipil. “Kami tak bisa menerimanya<br />

lagi.... Jika kalian kembali mengincar keluarga<br />

kami dan para perempuan, maka anak-anak<br />

kalian tak akan aman lagi,” Omar Mansoor<br />

memberi peringatan. “Kami tak akan membeda-bedakan<br />

lagi target serangan kami, sama<br />

tak pedulinya seperti kalian.”<br />

Panglima Militer Pakistan Jenderal Raheel<br />

Sharif berjanji akan memburu orang-orang<br />

di balik serangan brutal di Peshawar. “Taliban<br />

telah menusuk jantung bangsa ini.... Kami<br />

akan memburu para monster itu dan orangorang<br />

yang menyokongnya hingga mereka<br />

tertumpas semuanya,” kata Jenderal Raheel.<br />

Perdana Menteri Nawaz Sharif juga tak sungkan<br />

menunjukkan kemarahannya. “Kami akan<br />

membalas setiap darah anak-anak kami yang<br />

menetes hari ini.” Hari itu juga Perdana Menteri<br />

Sharif mencabut moratorium hukuman<br />

mati yang diterapkan sejak 2008.<br />

Seorang sumber di militer Pakistan membisikkan<br />

bahwa Jenderal Raheel sudah menghubungi<br />

petinggi militer di Afganistan dan<br />

meminta tolong mereka untuk menangkap<br />

pemimpin Taliban Pakistan, Mullah Fazlullah.<br />

Diduga, Fazlullah bersembunyi di wilayah<br />

Pegunungan Kunar dan Nuristan Afganistan.<br />

“Hal itu sebenarnya sudah lama menjadi<br />

permintaan kami.... Jika sekarang Afganistan<br />

tak mau membantu, kami punya pilihan lain,<br />

MAJALAH DETIK 22 - 28 DESEMBER 2014

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!