Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
INTERVIEW<br />
S<br />
EBAGIAN<br />
“ANCAMAN TERDEKAT DAN NYATA ADALAH AKSI TERORISME, PEROMPAK, CYBER<br />
CRIME, DAN PENYAKIT.”<br />
orang menilai Ryamizard Ryacudu<br />
sebagai jenderal yang lurus, tegas, bersih, tak<br />
suka basa-basi, sehingga terkesan kaku dan<br />
angker. Ia banyak melakoni kariernya di medan<br />
operasi pertempuran, sehingga sebagian aktivis<br />
hak asasi manusia sempat mempersoalkan<br />
penunjukannya sebagai Menteri Pertahanan.<br />
Tentu Ryamizard menampik tudingan dirinya<br />
pernah terlibat dalam pelanggaran HAM.<br />
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Amerika<br />
Serikat, Jen Psaki, pun menyatakan menantu<br />
mantan Panglima ABRI Jenderal Try Sutrisno<br />
itu tak pernah terlibat dalam pelanggaran<br />
HAM.<br />
Mengenai visi maritim yang menjadi kebijakan<br />
Presiden Joko Widodo, Ryamizard menjamin<br />
hal itu tak akan pernah menimbulkan<br />
kecemburuan dari dua matra lain di lingkungan<br />
TNI. Kalaupun perhatian dan porsi anggaran<br />
akan lebih banyak untuk TNI Angkatan<br />
Laut, itu sifatnya sementara. Pada gilirannya,<br />
Angkatan Udara dan Angkatan Darat pun<br />
akan mendapatkan perhatian serupa secara<br />
seimbang.<br />
“Tidak boleh timpang, disinergikan. Harus<br />
menjadi satu kesatuan yang utuh. Kalau berfokus<br />
pada laut tapi darat enggak kuat, tidak<br />
bagus juga, udara juga begitu. Laut tanpa udara<br />
susah juga,” kata Ryamizard dalam wawancara<br />
khusus dengan majalah detik di kantor<br />
Kementerian Pertahanan, Jakarta, Selasa, 16<br />
Desember lalu.<br />
Dia juga menegaskan, pembelian alat utama<br />
sistem persenjataan (alutsista) bukan semata<br />
untuk berperang, tapi lebih untuk membantu<br />
tugas kemanusiaan. Karena itu, pembelian<br />
senjata harus disesuaikan dengan kebutuhan<br />
riil di lapangan. Ia mencontohkan, pesawat<br />
helikopter jenis Chinook, yang mampu membawa<br />
beban berat, mendesak untuk dibeli<br />
mengingat Indonesia kerap dilanda bencana.<br />
“Ancaman perang terbuka itu belum nyata.<br />
MAJALAH DETIK 22 - 28 DESEMBER 2014