Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
SENI HIBURAN<br />
FILM<br />
Adegan utama<br />
pertempuran demikian<br />
mengesankan hingga<br />
film ini “naik”<br />
ke zenitnya yang<br />
dipuncaki fantasi.<br />
lebih dahulu diketahui.<br />
Martin Freeman kembali sebagai Bilbo Baggins,<br />
jantung dan pusat moral cerita.<br />
Sejak awal, aktor ini membentuk<br />
karakter Bilbo yang menggemaskan,<br />
konyol, dan punya percaya<br />
diri tinggi dengan petualangan tak<br />
terduga.<br />
The Battle of the Five Armies<br />
bisa dibilang akbar dalam skala<br />
dan ambisi. Adegan utama pertempuran<br />
demikian mengesankan<br />
hingga film ini “naik” ke zenitnya<br />
yang dipuncaki fantasi. Actionnya<br />
nonstop dan menegangkan,<br />
misal ketika Orc mengayunkan<br />
batu berantai di atas air beku saat<br />
bertarung dengan Thorin, dan ketika makhluk<br />
ini ternyata membuka mata padahal sudah<br />
tenggelam di bawah lapisan es.<br />
Tampilan visualnya yang menakjubkan<br />
disajikan secara maksimal, gabungan dari<br />
sinematografi, efek visual, efek khusus (special<br />
effects), make-up dan prostetik, serta<br />
musik dan editing. Kostum yang detail, desain<br />
produksi yang menakjubkan, dan keindahan<br />
Selandia Baru sebagai setting menciptakan<br />
realitas fantasi yang luar biasa, gabungan<br />
yang pas sebagai penutup trilogi The Hobbit<br />
dan keseluruhan saga Middle Earth.<br />
Namun banyak karakter jadi sekadar singgah<br />
untuk memenuhi panggilan terakhir mereka,<br />
yang membuat plotting-nya berat dan<br />
tak fokus, hal yang jarang ditemui di karya<br />
tertulis Tolkien. Sepertinya penulis skenario<br />
Fran Walsh, Philippa Boyens, Jackson, dan<br />
Guillermo del Toro kesulitan mengakali masalah<br />
ini.<br />
The Lord of the Rings dengan tiga subjudulnya,<br />
yakni The Fellowship of the Ring (2001),<br />
The Two Towers (2002), dan The Return of<br />
the King (2003), menyimpan seri terbaiknya<br />
sebagai penutup. Alhasil, The Return of the<br />
King diganjar 11 Oscar, antara lain untuk Film<br />
MAJALAH DETIK 22 - 28 DESEMBER 2014