Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
FOKUS<br />
Wakil Bupati Banggai Herwin<br />
Yatim (kiri) dan istrinya,<br />
Suraida Murad Husain, yang<br />
anggota Fraksi PDIP DPRD<br />
Banggai.<br />
BANGGAIKAB.GO.ID<br />
Baru, warga yang rata-rata petani tidak berani<br />
melawan. KLS pun leluasa memakai lahan itu<br />
buat hutan tanaman industri PT Berkat Hutan<br />
Pusaka (BHP), usaha patungannya dengan<br />
Inhutani I.<br />
BHP mendapat bantuan dana reboisasi dari<br />
pemerintah buat menanam pohon sengon dan<br />
akasia di area hutan tanaman industri itu. Alihalih<br />
menanam pohon yang kayunya bernilai<br />
itu, BHP malah menanam kelapa sawit.<br />
Badaruddin mengatakan saat itu proyek<br />
hutan tanaman industri dianggap tidak menguntungkan.<br />
Pohon-pohon sengon yang masih<br />
muda itu, tuturnya, ditebang, lalu dibuang begitu<br />
saja ke sungai. “Dia gagal produksi maka<br />
itu dialihfungsikan untuk perkebunan sawit<br />
yang enggak tahu izinnya dari mana,” ujarnya.<br />
Manajer BHP, Mahyudin, membantah ada<br />
alih fungsi hutan tanaman industri jadi perkebunan<br />
sawit. “Tidak benar itu. Memang ada<br />
penanaman kelapa sawit, tapi hanya 20 persen<br />
lahan yang ditanami sawit,” katanya kepada<br />
majalah detik.<br />
Berbekal sertifikat jatah lahan transmigran,<br />
era reformasi membuat petani berani merampas<br />
lahan yang dicaplok KLS. Mereka bahkan<br />
menebangi pohon sawit KLS dan menggantinya<br />
dengan perkebunan kopi.<br />
Memasuki 2008, harga minyak sawit meroket<br />
karena bisa jadi biodiesel. Murad langsung<br />
menaikkan jumlah produksi menjadi 25 ribu ton<br />
dengan perkiraan pendapatan hingga Rp 250<br />
miliar. “Harga komoditas di pasar internasional<br />
kini sedang membaik,” kata Murad ketika itu.<br />
Namun, buat bisa mencapai target itu, KLS<br />
butuh lahan yang lebih luas. Maka mulailah<br />
MAJALAH DETIK 22 - 28 DESEMBER 2014