BAB IIPerkembangan Kondisi Makroekonomi, Moneter, Sistem Keuangan, dan Sistem PembayaranBerdasarkan pecahan, terjadi pergeseran pangsa UYD untuk uang pecahan besar (Rp20.000keatas) yang mengalami sedikit penurunan dari 93,5% pada triwulan IV-2013 menjadi92,8% pada triwulan I-<strong>2014</strong>. Sebaliknya, pangsa uang pecahan kecil (Rp10.000 kebawah)meningkat dari 6,5% pada triwulan IV-2013 menjadi 7,2% pada triwulan I-<strong>2014</strong>, terutamaterjadi pada pecahan Rp10.000 dan uang logam Rp1000 dan Rp500. Meningkatnya pangsauang pecahan kecil tersebut disebabkan kebutuhan uang pecahan kecil pada sektorekonomi ritel dan sektor transportasi.Dari sisi aliran uang rupiah melalui Bank Indonesia, selama triwulan laporan terjadi aliranbersih uang rupiah yang masuk ke Bank Indonesia (net inflow) sebesar Rp52,1 triliun.Aliran bersih tersebut terjadi karena jumlah setoran uang rupiah oleh perbankan ke BankIndonesia (inflow) mencapai Rp132,5 triliun. Sementara itu, jumlah penarikan uang rupiaholeh perbankan dari Bank Indonesia (outflow) hanya mencapai Rp80,3 triliun. Terjadinya netinflow tersebut merupakan siklus normal setiap awal tahun sejalan dengan arus balik uangrupiah ke Bank Indonesia pasca perayaan Natal dan liburan akhir tahun 2013.Dalam rangka clean money policy, Bank Indonesia melakukan pemusnahan uang tidak layakedar (UTLE) sebesar Rp28,6 triliun, atau lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnyasebesar Rp41,3 triliun (Tabel 2.9). Menurunnya pemusnahan UTLE tersebut disebabkankondisi uang yang disetorkan perbankan ke Bank Indonesia mayoritas masih dalam kondisilayak edar.Persediaan uang rupiah di Bank Indonesia selama triwulan I-<strong>2014</strong> tetap terjaga denganbaik. Hal ini dicerminkan dengan kemampuan posisi kas Bank Indonesia untuk menjagakebutuhan penarikan perbankan dan masyarakat selama rata-rata 3,18 bulan, yangmeningkat dibandingkan pada akhir triwulan IV-2013 sebesar rata-rata 2,53 bulan.Tabel 2.9Indikator Pengedaran UangIndikator Utama2012 2013<strong>2014</strong>Q-III Q-IV Q-I Q-II Q-III Q-IV Q-IRata-rata harian UYD (triliun Rp) 392,8 395,1 397,5 396,9 436,3 448,0 450,0Pertumbuhan (qtq) 11,5% 0,6% 0,6% -0,1% 9,9% 2,7% 0,4%Pertumbuhan (yoy) 11,5% 0,6% 0,6% 12,7% 11,1% 13,4% 13,2%Outflow (triliun Rp) 125,1 133,6 74,3 101,2 163,6 150,9 80,3Pertumbuhan (qtq) 15,1% 6,8% -44,4% 36,2% 61,7% -7,8% -46,7%Pertumbuhan (yoy) 15,1% 6,8% -44,4% -6,8% 30,8% 12,9% 8,1%Inflow (triliun Rp) 115,6 78,6 119,5 86,5 144,3 86,6 132,5Pertumbuhan (qtq) 50,7% -32,0% 52,0% -27,6% 66,9% -40,0% 52,9%Pertumbuhan (yoy) 50,7% -32,0% 52,0% 12,7% 24,8% 10,2% 10,8%Pemusnahan Uang Tidak Layak EdarNominal (triliun Rp) 2,5 7,4 14,8 19,3 30,0 41,3 28,6Pertumbuhan (qtq) -44,7% 191,4% 99,7% 30,8% 55,2% 37,8% -30,8%Pertumbuhan (yoy) -44,7% 191,4% 99,7% 320,6% 1080,8% 458,6% 93,7%Rasio Pemusnahan terhadap Inflow 2,19% 9,40% 12,35% 22,32% 20,76% 47,66% 21,58%Lembar (miliar) 0,5 1,0 1,2 1,0 1,2 1,7 1,3Pertumbuhan (qtq) -25,1% 92,3% 15,9% -18,1% 24,3% 40,5% -24,1%Pertumbuhan (yoy) -25,1% 92,3% 15,9% 36,7% 126,9% 65,8% 8,6%30Laporan Pelaksanaan Tugas dan Wewenang Bank Indonesia Triwulan I <strong>2014</strong>
BAB IIIPelaksanaan Tugas Pokok danWewenang Bank IndonesiaKondusifnya perekonomian Indonesia selama triwulan I-<strong>2014</strong> tidak terlepas dari berbagaikebijakan yang ditempuh oleh Bank Indonesia. Selama triwulan I-<strong>2014</strong>, Bank Indonesia tetapkonsisten dengan upaya untuk mengarahkan inflasi sesuai sasarannya, dan menjaga agarperekonomian tetap tumbuh secara seimbang. Untuk itu, Bank Indonesia mengedepankanbauran kebijakan guna merespons tantangan perekonomian baik yang timbul dari faktoreksternal maupun domestik. Sejalan dengan upaya tersebut, Bank Indonesia juga memperkuatperannya dalam menjaga stabilitas sistem keuangan melalui fungsi pengaturan dan pengawasanmakroprudensial. Hal ini dilakukan sejalan dengan telah beralihnya tugas pengaturandan pengawasan perbankan ke OJK di akhir 2013. Untuk mendukung kelancaran aktivitasperekonomian dan transaksi keuangan, selama triwulan laporan Bank Indonesia juga memastikanagar sistem pembayaran berjalan lancar dan aman, serta kebutuhan uang kartal di perbankandan di masyarakat dapat tetap terpenuhi.