11.07.2015 Views

Laptri I-2014

Laptri I-2014

Laptri I-2014

SHOW MORE
SHOW LESS
  • No tags were found...

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

BAB IIIPelaksanaan Tugas Pokok dan Wewenang Bank Indonesiab. Layanan Kas Titipan bekerja sama dengan perbankan di daerah yang sulit atau belumterjangkau oleh layanan Bank Indonesia namun memiliki aktivitas ekonomi yang cukuptinggi (blank spot area).Sampai dengan triwulan laporan, tercatat jumlah Kas Titipan sebanyak 25 unit kastitipan yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia diluar Pulau Jawa, dengan melibatkansebelas bank umum. 11 bank umum tersebut adalah Bank Mandiri (delapan Kas Titipan),Bank Negara Indonesia (empat Kas Titipan), Bank Rakyat Indonesia (tiga Kas Titipan),BPD Nusa Tenggara Timur (dua Kas Titipan) dan BPD Sulawesi Selatan dan SulawesiBarat (dua Kas Titipan), serta BPD Sumsel & Babel (satu Kas Titipan), BPD Sulawesi Utara(satu Kas Titipan), BPD Kalimantan Barat (satu Kas Titipan), BPD Kalimantan Tengah (satuKas Titipan), BPD Nusa Tenggara Barat (satu Kas Titipan), dan BPD Papua & Papua Barat(satu Kas Titipan).Jumlah uang rupiah yang ditarik oleh bank pengelola Kas Titipan sebesar Rp4,8 triliun. Darijumlah tersebut, jumlah uang rupiah yang ditarik oleh bank pengelola di KPwDN ProvinsiSumatera Selatan merupakan yang tertinggi yakni mencapai Rp849,2 miliar (pangsa 17,8%),dan diikuti oleh KPwDN Provinsi Jambi sebesar Rp843,6 miliar (pangsa 17,7%) dan KPwDNPematang Siantar sebesar Rp693,5 miliar (pangsa 14,5%). Sementara jumlah uang rupiahyang disetor oleh bank pengelola ke Bank Indonesia sebesar Rp6,6 triliun, yang merupakanuang rupiah tidak layak edar hasil dari penukaran perbankan dan masyarakat.3.4. Kerjasama Internasional3.4.1. Kerjasama ASEANBank Indonesiaberpartisipasiaktif dalamberbagai forakerjasamainternasionalbaik padatataran regionalmaupunmultilateral.Bank Indonesia mendorong kerjasama di ASEAN untuk mendukung terwujudnya dinamikaekonomi yang tinggi, pembangunan berkelanjutan, pertumbuhan ekonomi inklusif, sertaperekonomian ASEAN yang terintegrasi, sesuai amanat Kepala Negara pada KTT ASEAN2007 di Singapura.Pada triwulan I-<strong>2014</strong>, beberapa inisiatif integrasi melanjutkan pencapaian inisiatif kerjasama yang telah digulirkan sebelumnya sesuai dengan wilayah kerja sama masing-masing.Beberapa fokus utama agenda yang diperjuangkan Bank Indonesia adalah integrasi sektorperbankan, sektor keuangan, dan pengembangan sistem pembayaran di wilayah ASEAN.Terkait integrasi sektor perbankan, Bank Indonesia melalui kerjasama dengan Otoritas JasaKeuangan (OJK) memperjuangkan kepentingan nasional terutama dengan mendorongakses pasar bagi perbankan nasional untuk beroperasi di ASEAN. Pada 2011, GubernurBank Sentral ASEAN telah menyepakati perlunya percepatan proses integrasi perbankan.Kesepakatan dituangkan dengan dibentuknya Task Force on ASEAN Banking IntegrationFramework (TF-ABIF), dengan menunjuk Bank Indonesia dan Bank Negara Malaysia sebagaiCo-Chairs. Saat ini proses integrasi tengah berada pada tahap penyempurnaan pedomanuntuk menjamin kehadiran perbankan Indonesia di regional ASEAN sebagai QualifiedASEAN Banks (QAB).Selain agenda di sektor perbankan, agenda integrasi sektor keuangan juga menitikberatkanpada upaya pengembangan kapasitas dan integrasi infrastruktur pasar modal danobligasi di ASEAN. Saat ini tengah disusun cetak biru infrastruktur pasar modal ASEANsebagai pedoman arah pengembangan integrasi dimaksud. Untuk mendukung upayatersebut, area kerja sama lainnya terkait pengaturan rezim aliran modal serta kebijakan60Laporan Pelaksanaan Tugas dan Wewenang Bank Indonesia Triwulan I <strong>2014</strong>

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!