dari Rp. 0,5 juta per bulan. Sumbersumberpendapatan rumah tangga dikedua desa ini cukup beragam, namunproporsi yang dominan adalah buruh tanidan buruh harian lepas.Tingkat pengeluaran rumah tanggadi Teluk Meranti hanya cukup untukmemenuhi kebutuhan pokok saja. Jumlahrumah tangga responden yang memilikipengeluaran 0,6-1 juta dan 11,1-1,5 jutamasing-masing mencapai 44,4%,sedangkan yang lebih dari Rp. 1,6 jutadan lebih dari Rp. 2,0 juta per bulanmasing-masing hanya 5,6%.Dibandingkan dengan TelukMeranti, proporsi tingkat pengeluaranrumah tangga di Pulau Muda cukupmerata. Rumah tangga yang mempunyaipengeluaran 1,1 – 1,5 juta dan atau >2juta per bulan lebih dominan, yaknimasing-masing 26,3%. Sementara itu,rumah tangga responden yang memilikipengeluaran kurang dari 0,5 juta perbulan masih sebesar 5,6%. Berdasarkandata tingkat pendapatan dan pengeluaranrumah tangga, kesejahteraan pendudukTeluk Meranti masih lebih rendahdibandingkan dengan Pulau Mudakarena kebun kelapa sawit yang adabanyak dimiliki oleh tuan tanah,sementara penduduk hanya sebagaiburuh tani atau sebagian pemilik kebunbelum menghasilkan.Berdasarkan jenis-jenis pengeluaranrumah tangga, pengeluaran untuk pangandikedua desa ini masih lebih banyakdibandingkan dengan pengeluaranlainnya. Pengeluaran yang cukup besarlainnya adalah untuk pemenuhan BahanBakar Minyak (BBM). Hal ini karenajaringan listrik PLN belum menjangkauke dua desa ini sehingga sebagian besarrumah tangga menggunakan generatormasing-masing untuk penerangan rumah.Pengeluaran untuk keperluaninvestasi dan tabungan oleh rumahtangga di dua desa ini masih sangatkurang. Jumlah rumah tangga yangmelakukan investasi dan tabungan diTeluk Meranti dan Pulau Muda, masingmasinghanya 5,6% dan 10,5%, dengannilai kurang dari Rp. 0,5 juta per bulan.Kondisi ini merupakan gambaran bahwaperencanaan masa depan bagi rumahtangga di dua desa ini belum menjadiprioritas rumah tangga.D. Kondisi perumahanSebanyak 100% rumah respondenbaik di Teluk Meranti maupun PulauMuda termasuk layak huni, denganmenggunakan atap seng, serta dindingdan lantai dari kayu. Kayu merupakanbahan baku utama karena keberadaandesa yang berdekatan dengan hutanalam. Hal ini menunjukkan bahwamasalah perumahan bukan menjadimasalah pokok rumah tangga di desa ini.Namun, dengan makin terbatasnya hutanalam dan semakin ketatnya operasipemberantasan illegal loggingmenyebabkan <strong>masyarakat</strong> kesulitanuntuk mendapatkan bahan baku kayuyang bagus dan murah untuk perbaikanrumah mereka.Luas lantai rumah yang dimiliki olehrumah tangga cukup luas, sebanyak72,2% rumah tangga responden di TelukMeranti mempunyai luas 37 – 90 m 2 , dan27,8% lainnya mempunyai luas lebih dari90 m 2 . Hal yang sama juga terlihat diPulau Muda, sebanyak 78,4% rumahtangga responden mempunyai luas lantai37 – 90 m 2 , dan hanya 5,3% yangmempunyai luas kurang dari 37 m 2 .1768Jurnal Industri dan Perkotaan Volume XII Nomor 22/Agustus 2008
E. Kelembagaan <strong>masyarakat</strong>Kelembagaan <strong>masyarakat</strong> yangaktif di Teluk Meranti adalah yangbergerak dalam bidang pertanian, <strong>sosial</strong>,dan keagamaan. Kelompok tani di TelukMeranti cukup berkembang sehinggatercatat sebanyak 55 kelompok telahterbentuk. Sementara itu, kelembagaan<strong>ekonomi</strong> <strong>masyarakat</strong> di Pulau Mudamulai diaktifkan kembali melalui UsahaEkonomi Desa-Simpan Pinjam (UED-SP) sejak tahun 2006 ketika ProgramPemberdayaan Desa dijalankan di sini.Melalui bantuan pendanaan Rp.500 jutadari Pemprov Riau, asetnya telahberkembang menjadi Rp.700 juta padaJuni 2007 (Hadi dkk., 2007). Pinjamanmodal usaha ini sebagian besardimanfaatkan <strong>masyarakat</strong> untuk kegiatanperdagangan dan pertanian.KesimpulanMeskipun berada di sekitar HTI,keterlibatan <strong>masyarakat</strong> Teluk Merantidan Pulau Muda dalam pengelolaanhutan sangat kecil. Sebagian besarpenduduk kedua desa ini adalah bertani,namun bentuk penggunaan lahan yangdominan di Teluk Meranti adalahperkebunan kelapa sawit dan karet,sementara di Pulau Muda berupa sawahdan ladang. Pola pertanian dikedua desaini masih tradisional namun <strong>industrialisasi</strong>pertanian sudah mengarah di TelukMeranti dengan dominasi kebun kelapasawit. Meskipun demikian, tingkatpendapatan rumah tangga di TelukMeranti masih lebih rendah dibandingkandengan Pulau Muda karena kebunkelapa sawit yang ada banyak dimilikioleh tuan tanah. Anonim. 2000. Pedoman Survey SosialEkonomi Kehutanan Indonesia.Bogor. Pusat Penelitian SosialEkonomi Kehutanan Indonesia.Departemen Kehutanan. Jakarta.Anonim. 2004. Pendataan Penduduk/Keluarga Miskin di Provinsi Riau.Badan Penelitian dan PengembanganProvinsi Riau. Pekanbaru.Hadi, S., Bahdarsyah, Rifai, A., Qomar, N.2007. Survei Sosial Ekonomi danPenyusunan Program Pember-dayaanMasyarakat di Sekitar HTI PT. SatriaPerkasa Agung. Kerja sama PT. SatriaPerkasa Agung dan Pusat PengkajianTeknologi dan PembangunanPedesaan Fakultas PertanianUniversitas Riau. Pekanbaru.Qomar, N. 2004. Aspek Sosial Ekonomi DalamIllegal Logging dan DampaknyaTerhadap Hutan Tesso Nilo, Riau, J.Sagu; Agricultural Science andTechnology Journal, Vol 3 (1): 9-15.1769Jurnal Industri dan Perkotaan Volume XII Nomor 22/Agustus 2008
- Page 1 and 2: DAMPAK INDUSTRIALISASI TERHADAP ASP
- Page 3 and 4: sebab mereka yang merupakanpendatan
- Page 5 and 6: seseorang pemimpin yang berkemauank
- Page 7 and 8: sewaan yang tidak tertata dengan ba
- Page 9 and 10: pada sektor informal. Mellor sama s
- Page 11 and 12: Daftar KepustakaanBryant, Coralie,
- Page 13 and 14: Penataan ruang sebagai pendekatanda
- Page 16 and 17: alam, lingkungan buatan, danlingkun
- Page 18 and 19: 1) rencana penyediaan ruangterbuka
- Page 20 and 21: ketentuan UUPR yang baru. Untukmeng
- Page 22 and 23: di hutan tanaman, sebagaimana yangt
- Page 24 and 25: Muda tercatat ±1.226 ha, sementara
- Page 28 and 29: MENCERMATI GEJOLAK MAKRO GLOBALDeli
- Page 30 and 31: didorong teknologi. Bahkan karena l
- Page 32 and 33: Pertumbuhan ekonomi pada triwulan I
- Page 34 and 35: maraknya spekulasi. Tingginya speku
- Page 36 and 37: digambarkan sebagai solusi alternat
- Page 38 and 39: Maret 1985 dengan pemberlakuanpenye
- Page 40 and 41: tersebut dilaporkan pada Tabel 3.Ta
- Page 42 and 43: KesimpulanDengan struktur sektor ma
- Page 44 and 45: PERILAKU KONSUMEN SAYURAN ORGANIKDI
- Page 46 and 47: konsumen dalam menentukan perilakuk
- Page 48 and 49: Sebagai tambahan, hubungan yangdias
- Page 50 and 51: ahwa manfaat sayuran organik bagike
- Page 52 and 53: Hal ini dikarenakan konsumenmempuny
- Page 54 and 55: Daftar KepustakaanBahar, Yul Harry.
- Page 56 and 57: PENDAHULUANIndonesia sebagai salah
- Page 58 and 59: sehari-hari.A. Prosedur Pengumpulan
- Page 60 and 61: Salah seorang anggota Kelompok KBme
- Page 62 and 63: ersaudara, maka kita harus melindun
- Page 64 and 65: m e n y e n a n g k a n , a p a k a
- Page 66 and 67: Melayu, suku Minang dan suku Batak.
- Page 68 and 69: ANALISIS TENTANG SUBKULTUR GANG DAN
- Page 70 and 71: esar, maka pola tersebut akan dikut
- Page 72 and 73: pertarungan dengan anggota kelompok
- Page 74 and 75: ia inginkan. Adaptasi anggota gangd
- Page 76 and 77:
agaimana seorang anak atau remajame
- Page 78 and 79:
mencontoh anggota gang yang lebih t
- Page 80 and 81:
mengembangkan cara lama menjadi car
- Page 82 and 83:
truk ke toko dan sebaliknya, masiht
- Page 84 and 85:
Freeh, Louis J., 1994, Responding T
- Page 86 and 87:
cetakan ketigapuluh delapan.Jakarta
- Page 88 and 89:
negara dengan fundamentalperekonomi
- Page 90 and 91:
Pada Tabel 2 di atas dapat diketahu
- Page 92 and 93:
mengakomodir segala kebutuhanwisata
- Page 94 and 95:
utama yang bermuara ke Danau Buatan
- Page 96 and 97:
dan minuman yang memenuhi kriterias
- Page 98 and 99:
oleh sampah-sampah dedaunan daripep
- Page 100 and 101:
UtilitasUtilitas merupakan pelengka
- Page 102 and 103:
Jarak TempuhJarak tempuh dari pusat
- Page 104 and 105:
keamanan serta kepuasan pengunjungd
- Page 106 and 107:
Pengoptimalisasian Unsur-unsur Kegi
- Page 108 and 109:
Kondisi Aktual2. Fasilitas Pendukun
- Page 110 and 111:
Kondisi Aktualh. Pusat informasiTid
- Page 112 and 113:
Kondisi Aktual4. KomunikasiJaringan
- Page 114 and 115:
Bila ditinjau secara psikologispemb
- Page 116 and 117:
KontrolKondisi Aktual1.PengawasanPe
- Page 118 and 119:
1860Jurnal Industri dan Perkotaan V
- Page 120 and 121:
1862Jurnal Industri dan Perkotaan V
- Page 122 and 123:
1864Jurnal Industri dan Perkotaan V
- Page 124 and 125:
1866Jurnal Industri dan Perkotaan V
- Page 126 and 127:
1868Jurnal Industri dan Perkotaan V
- Page 128 and 129:
1870Jurnal Industri dan Perkotaan V
- Page 130:
1872Jurnal Industri dan Perkotaan V