12.07.2015 Views

dampak industrialisasi terhadap aspek sosial ekonomi masyarakat

dampak industrialisasi terhadap aspek sosial ekonomi masyarakat

dampak industrialisasi terhadap aspek sosial ekonomi masyarakat

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

PENDAHULUANIndonesia sebagai salah satu negaradunia ketiga mengalami “epidemic ofviolance” khususnya permasalahan“Gang”. Fenomena ini banyak terjadi dibeberapa daerah di Indonesia, misalnyadi Jakarta awal tahun 1997, terjadiperkelahian massal antara Gang yangdipimpin oleh Hercules dengan “Gang”yang dipimpin oleh Jose de Frates (Yus)yang memperebutkan wilayah pertokoandi Tanah Abang. Perkelahian massaltersebut mengakibatkan macetnyaperputaran roda <strong>ekonomi</strong> di kawasan itu(Herliyanto, 1997).Di awal tahun 90-an tidak banyakdaerah yang melaporkan permasalahanGang atau”Gang problems”, namunsejak tahun 1998 hampir semua daerahmelaporkan menghadapi “Gangproblems”. Laporan lima tahunan MabesPolri (2006), sejak tahun 1980 sampaidengan 2005 tercatat pertambahan kasuskejahatan yang melibatkan kelompokanak muda atau “youth Gang”. Laporanyang tercatat pada pihak kepolisianmenjadi lebih dari 10 kali lipat dalamperiode 1986-2005 dimana pada periode1986–1990 hanya ada 1634 kasus,meningkat menjadi 2728 kasus padaperiode 1991-1995, dan meningkatsecara tajam menjadi 6771 kasus padaperiode 1996-2000, dan selanjutnyaterindentifikasi 9228 kasus pada periode2001-2005. (Mabes Polri, 2006). Jumlahini tentu akan lebih besar seandainyasemua kejahatan yang terjadi dalam<strong>masyarakat</strong> dilaporkan atau tercatat padakepolisian. Diperkirakan jumlah yangtidak dilaporkan hampir sama ataumungkin lebih banyak dibandingkandengan kasus yang tercatat di kantorkepolisian.Rukmana (2005) menjelaskanmeningkatnya kejahatan yang dilakukankelompok anak muda, salah satunyadisebabkan berkembangnya subkebudayaan modern yang tidak terlepasdari konteks perubahan <strong>sosial</strong> yangmengikutinya. Pertumbuhan <strong>ekonomi</strong> dantingkat urbanisasi diyakini juga sebagaifaktor lain yang menyebabkanmeningkatnya kejahatan dalam<strong>masyarakat</strong> perkotaan (Anaroga, 1989).Selanjutnya Suparlan (1996) menjelaskanbahwa urbanisasi disatu pihak dapatmenguntungkan tingkat perkembangandan kesejahteraan hidup di kota, tetapidi lain pihak juga dapat menyebabkankemerosotan kondisi dan tingkatkesejahteraan hidup di kota.Pertumbuhan <strong>ekonomi</strong> yang tinggi disuatu kota menyebabkan persaingantenaga kerja terdidik semakin kompetitif.Akibatnya, tenaga-tenaga kerja yangtidak dan kurang terdidik semakinterpinggirkan karena kalah bersaing danakhirnya tingkat pengangguran menjaditinggi, sehingga muncul kegiatankegiatan<strong>ekonomi</strong> sektor informal dan diikuti dengan kriminalitas sertaberkembangnya pemukiman kumuh(Suparlan, 1996).Kota Pekanbaru salah satu kotayang relatif besar jumlah penduduknyadengan tingkat pertumbuhan penduduksekitar 3,45 persen pada 1990–2005(BPS 2006) mengalami hal yang samadi mana selama tahun 5 tahun (2001-2005) terakhir tercatat 741 kasus yangdilaporkan sebagai akibat tindakankelompok anak muda atau rata-rata 11kasus per bulan (Poltabes PekanbaruTahun, 2000 - 2006). Korban dalam kasustersebut tercatat 17 orang meninggaldunia dan kerugian materil kurang lebih1798Jurnal Industri dan Perkotaan Volume XII Nomor 22/Agustus 2008

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!