12.07.2015 Views

dampak industrialisasi terhadap aspek sosial ekonomi masyarakat

dampak industrialisasi terhadap aspek sosial ekonomi masyarakat

dampak industrialisasi terhadap aspek sosial ekonomi masyarakat

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

sebab mereka yang merupakanpendatang dan berfungsi sebagaikaryawan pabrik tidak diberikan fasilitasperumahan oleh perusahaan di manamereka bekerja. Sedangkan untukmemiliki perumahan yang disediakanpemerintah melalui Kredit PemilikanRumah Bank Tabungan Negara (KPRBTN), tebentur kepada ketidakmampuanmereka untuk mencicilnya. Oleh sebabitu timbul inisiatif dari sebagian warga<strong>masyarakat</strong> khususnya mereka yangberduit untuk membangun perumahansederhana yang seterusnya disewakankepada karyawan pabrik. Namun karenapembangunannya tidak ditata denganbaik maka pada akhirnya menyebabkanterjadinya lingkungan yang kumuh. Disamping itu pertumbuhan penduduk yangtinggi menuntut pula sarana transportasidengan demikian memberikan peluangbagi tumbuhnya perusahaan-perusahanangkutan. Namun karena sarana lainseperti jalan belum ditata sedemikianrupa, maka menimbulkan semakinsemrawutnya lalu lintas di daerah. Yangkedua, mengandung konotasi bahwadengan adanya pabrik-pabrik yangdibangun menyebabkan terjadinyaperubahan pekerjaan dari sebagian besarwarga <strong>masyarakat</strong> (terutama yangtinggal di pedesaan) dari pekerjaansebagai buruh tani menjadi buruhbangunan. Namun karena pekerjaan initidak berjalan lama, maka pada akhirnyamereka kehilangan pekerjaan. Untukmenjadi karyawan pabrik tidak diterimaoleh sebab skill yang mereka miliki tidaksesuai dengan yang diperlukan,sedangkan untuk kembali kepadapekerjaan yang lalu tidak mungkin olehsebab hilangnya sebagian besar kawasanpertanian sebagai akibat perluasanindustri yang memakan sebagian besartanah kawasan pertanian di daerah. Yangketiga, lebih cenderung dikatakan sebagaipola hidup konsumtif. Skenarionyabermula dari adanya pembangunanpabrik-pabrik yang tidak sedikitmemerlukan lahan untuk pembangunannya.Untuk itu maka sebagian besarusahawan membelinya dari <strong>masyarakat</strong>baik secara langsung maupun tidaklangsung. Dan karena tanah tersebutsangat diperlukan, maka tidak jarangmereka membelinya dengan harga yangcukup tinggi. Situasi tersebut merubahkondisi <strong>masyarakat</strong> secara drastis.Mereka yang dahulunya hidup biasabiasasaja tetapi karena mendapatkanrejeki nomplok dari penjualan tanahnya,maka dengan serba cepat merekamerubah pola hidupnya dengan polahidup mewah yang bersifat konsumtif.Misalnya saja dikalangan <strong>masyarakat</strong>sudah populer istilah kredit, padahalsebelumnya tidak pernah mereka kenal.Kredit tersebut bukan hanya untukmemiliki barang-barang rumah tanggayang berukuran kecil, tetapi juga sampaikepada pemilikan kendaraan beroda duabahkan beroda empat, sehingga sampaisaat ini di lingkungan <strong>masyarakat</strong>(pedesaan) yang dahulunya sepi dantidak ramai atau bising oleh gaungnyakendaraan bermotor, maka sekarangjustru sebaliknya. Anggota <strong>masyarakat</strong>(pedesaan) sudah biasa berpergianmenggunakan kendaraan angkutan yangsengaja disediakan untuk angkutan kelokasi di mana mereka tinggal. Disamping itu ada pula mereka yangmenggunakan kendaraan ojeg ataubahkan kendaraan bermotor roda empatmilik sendiri. Tentunya situasi yangseperti yang digambarkan tersebut diatas dapat dipandang sebagai kemajuan.Namun, apabila ditelaah ada beberapa1745Jurnal Industri dan Perkotaan Volume XII Nomor 22/Agustus 2008

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!