12.07.2015 Views

dampak industrialisasi terhadap aspek sosial ekonomi masyarakat

dampak industrialisasi terhadap aspek sosial ekonomi masyarakat

dampak industrialisasi terhadap aspek sosial ekonomi masyarakat

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

ia inginkan. Adaptasi anggota gangdalam bentuk pengasingan diri dari<strong>masyarakat</strong> dapat muncul sebagaikonsekuensi atas penggunaan cara-carailegal namun tidak memberikan hasil yangdiharapkan, sementara cara yang legalsudah pasti tidak dapat dilakukan.Hipotesis Cloward dan Ohlin inididasarkan pada sebuah analisis Mertonyang menyatakan : “Retreatist arisesfrom continued failure to near the goalby legitimate measures and from aninability to use the illegitimate routebecause of internalized prohibitionsor socially structured barriers, thisprocess occurring while the supremevalue of the success goal has not yetbeen renounced”. Maka dengandemikian apa yang penulis temukan padasebagian anggota gang KD memenuhihipotesis yang dijelaskan di atas.Sebelum mengakhiri sub bab ini,penulis ingin menegaskan kembali hasilpenelitian <strong>terhadap</strong> gang KD yangmemiliki tiga jenis delinquencesubculture yang tumbuh di dalam gang,khususnya pada gang yang berada dilower class area of large urban center.Meskipun pada penelitian penulismenemukan contoh-contoh pola-polasubculture dominan berupa kriminalsubcultur pada gang KD, namun padapengamatan-pengamatan tertentu duajenis subkultur lain – konflik dan retretist– juga terdapat pada gang KD.Cloward dan Ohlin menyebut hal diatas sebagai the varieties ofdelinquence subculture. Gang yangdominan menunjukan konflik subculturejuga melakukan tindakan-tindakankejahatan yang sistematis, sebaliknyagang yang memiliki subkultur kriminalkadang terlibat juga dalam konflik dengangang lain. Cloward dan Ohlin hanyamenjelaskan kecenderungan sub kulturdelinquence gang muncul dari penilaiankelompok atau orang di luar gang<strong>terhadap</strong> orientasi gang. Orientasi gangdapat berupa keuntungan <strong>ekonomi</strong>(criminal subculture), pengakuan status(conflict subculture) atau pemisahan diridari masyarkat umum ( retreatissubculture).Di dalam gang KD sendiri yangmemiliki subculture dominan kriminal,variasi dari anggota ke anggota berbedasatu sama lainnya. Beberapa anggotagang menunjukan keterlibatan total dalamberbagai tindakan kriminal gang bahkandalam peran-peran lain di luar gang,namun banyak pula anggota gang KDyang menerapkan segregasi (pemisahan)<strong>aspek</strong>-<strong>aspek</strong> hidupnya saat berperansebagai anggota gang dan saat bukanberperan sebagai anggota gang.Misalnya, dalam keluarga atau kegiatankegiatanke<strong>masyarakat</strong>an lainnya.Kemampuan dan peluang untukmemisahkan pengaruh kriminal subkulturgang dalam kehidupan pribadi anggotagang KD dipengaruhi oleh kepentingananggota tersebut dalam menempatkandirinya. Keputusan untuk melakukanpemisahan subkultur gang dankomformitas <strong>terhadap</strong> norma umum yangberlaku dalam keluarga dan <strong>masyarakat</strong>,sebenarnya, sangat sulit dilakukan olehseorang anggota gang karena iamenghadapi konsekuensi diterima atauditolak dari satu atau kedua sistemdimana ia berada. Penulis menemukanfenomena ini ketika seorang anggotagang KD menjalankan ibadah sholatbersama-sama dengan penulis di MasjidRaya Pasar Bawah. Bahkan penulisbertemu beberapa kali dengan anggotagang tersebut di mesjid yang sama.1816Jurnal Industri dan Perkotaan Volume XII Nomor 22/Agustus 2008

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!