12.07.2015 Views

Undang Nomor 22 Tahun 2009 - Bphn

Undang Nomor 22 Tahun 2009 - Bphn

Undang Nomor 22 Tahun 2009 - Bphn

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

PRESIDENREPUBLIK INDONESIA- 6 -Dalam <strong>Undang</strong>-<strong>Undang</strong> ini diatur pula mengenai Manajemen danRekayasa Lalu Lintas dengan tujuan untuk mengoptimalkan penggunaanjaringan Jalan dan gerakan Lalu Lintas dalam rangka menjaminkeamanan, keselamatan, ketertiban dan kelancaran lalu lintas.Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas tersebut meliputi kegiatanperencanaan, pengaturan, perekayasaan, pemberdayaan, danpengawasan.Untuk menangani masalah Kecelakaan Lalu Lintas, pencegahankecelakaan dilakukan melalui partisipasi para pemangku kepentingan,pemberdayaan masyarakat, penegakan hukum, dan kemitraan global.Pencegahan Kecelakaan Lalu Lintas dimaksud, dilakukan dengan polapenahapan, yaitu program jangka pendek, jangka menengah, dan jangkapanjang. Selain itu, untuk menyusun program pencegahan kecelakaandilakukan oleh forum Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.Berkaitan dengan tugas dan wewenang Penyidik Pegawai Negeri Sipil(PPNS) bidang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, dalam <strong>Undang</strong>-<strong>Undang</strong> inidiatur bahwa dalam rangka melaksanakan tugas dan fungsinya PPNS agarselalu berkoordinasi dengan Kepolisian Negara Republik Indonesia sebagaikoordinator dan pengawas Penyidik Pegawai Negeri Sipil. Hal inidimaksudkan agar tidak terjadi tumpang tindih kewenangan serta adanyakepastian hukum sebagaimana telah diatur dalam peraturan perundangundangan,antara lain <strong>Undang</strong>-<strong>Undang</strong> tentang Hukum Acara Pidana(KUHAP).Dalam <strong>Undang</strong>-<strong>Undang</strong> ini, pengaturan dan penerapan sanksi pidanadiatur lebih tegas. Bagi pelanggaran yang sifatnya ringan, dikenakansanksi pidana kurungan atau denda yang relatif lebih ringan. Namun,terhadap pelanggaran berat dan terdapat unsur kesengajaan dikenakansanksi pidana yang jauh lebih berat. Hal ini dimaksudkan agar dapatmenimbulkan efek jera bagi pelaku pelanggaran dengan tidak terlalumembebani masyarakat.Selain sanksi pidana, dalam <strong>Undang</strong>-<strong>Undang</strong> ini juga diatur mengenaisanksi administratif yang dikenakan bagi perusahaan angkutan berupaperingatan, pembekuan izin, pencabutan izin, pemberian denda.Ketentuan mengenai sanksi pidana dan administratif diancamkan pulakepada pejabat atau penyelenggara Jalan. Di sisi lain, dalam rangkameningkatkan efektivitas penegakan hukum diterapkan sistempenghargaan dan hukuman (reward and punishment) berupa pemberianinsentif bagi petugas yang berprestasi.<strong>Undang</strong>-<strong>Undang</strong> . . .www.bphn.go.id

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!