26.09.2015 Views

TEMPO EDISI KHUSUS SOEHARTO

Tempo Edisi Khusus Soeharto - Biar sejarah yang bicara

Tempo Edisi Khusus Soeharto - Biar sejarah yang bicara

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Tempo Edisi Khusus Soeharto<br />

5<br />

Dan agaknya dengan keyakinan yang sama pulalah ia memutuskan untuk<br />

melancarkan operasi "petrus" alias penembakan misterius untuk membasmi preman. Sikap<br />

keras yang sama boleh jadi mendasari keputusan untuk melakukan tindakan drastis yang<br />

melahirkan banyak korban di Aceh, Tanjung Priok, Lampung, Papua, dan sejumlah tempat<br />

lain. Catatan hitam pelanggaran hak asasi manusia ini sungguh tak mudah dihapuskan<br />

begitu saja.<br />

Puncak sentralisasi yang sangat nepotistis itu akhirnya tampil dalam bentuk yang<br />

begitu transparan pada 1997: ia terpilih untuk ketujuh kalinya, dan itu berarti hampir<br />

separuh dari usianya dihabiskan sebagai presiden negeri ini. Dalam Kabinet Pembangunan<br />

VII, Siti Hardijanti Rukmana, putri sulungnya, diangkat menjadi Menteri Sosial. Dan<br />

manakala jangkauan wewenang yang diberikan kepada seorang Menteri Sosial kemudian<br />

terlihat begitu luas, orang pun mulai membayangkan sebuah suksesi yang tidak berbeda<br />

dengan peristiwa keluarga: sang putri sulung mengambil alih peran ayahnya.<br />

Gaya Soeharto memang sentralistis, nepotistis, dan kerap kali represif. Tapi dari cara<br />

itu lahir pula program kesejahteraan yang berhasil-dan ujung-ujungnya menampilkan<br />

citranya yang populis. Indonesia in the Soeharto Years: Issues, Incidents and Images, buku<br />

yang berisi kumpulan tulisan yang membahas periode itu, menyebut keberhasilan Keluarga<br />

Berencana, program yang bermula pada 1970 dan bertumpu pada pertimbangan nilai-nilai<br />

ekonomi semata. Soeharto percaya setiap anak membutuhkan sandang, pangan,<br />

pendidikan; dan segenap kebutuhan itu tak mungkin terpenuhi jika negeri ini mengalami<br />

ledakan pertumbuhan penduduk.<br />

Pelaksanaan program Keluarga Berencana bersifat top-down dan sama sekali tidak<br />

berasal dari aspirasi masyarakat. Dengan Tien Soeharto pada puncak organisasi, dan<br />

didukung istri pemimpin tertinggi di daerah-daerah, mesin birokrasi menggerakkan program<br />

Keluarga Berencana sampai ke desa-desa terpencil. Di dalamnya ada represi yang berbuah<br />

sejumlah kisah pedih, walau dunia melihatnya sebagai prestasi.<br />

Kelewat lama berkuasa, Soeharto dan lingkaran kecil sahabat serta keluarga dekat<br />

tumbuh menjadi satu-satunya kalangan yang bertanggung jawab atas aneka gejala sosial<br />

ekonomi di negeri ini: represi, keberhasilan model kesejahteraan, korupsi yang demikian<br />

mengerikan, juga kehancuran ekonomi akibat krisis moneter 1997-1998.<br />

Ahad dua pekan lalu, hidupnya yang panjang berakhir sudah, tapi lakon dan<br />

legasinya-baik yang lama maupun yang belum lagi terungkap-terus menghantui negeri ini.<br />

http://Semaraks.blogspot.com

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!