KAJIAN HUKUM TERHADAP PENDAFTARAN JAMINAN FIDUSIA ...
KAJIAN HUKUM TERHADAP PENDAFTARAN JAMINAN FIDUSIA ...
KAJIAN HUKUM TERHADAP PENDAFTARAN JAMINAN FIDUSIA ...
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
seperti peralihan hak karena jual beli, hibah, hibah wasiat, warisan dan<br />
sebagainya, akan tetapi belum ada dasar perolehan yang biasanya<br />
dijadikan dasar pendaftaran adalah karena sebuah jaminan. Selain itu<br />
dalam sistem pendaftaran yang berlaku di Indonesia tidak mengenal<br />
adanya pendaftaran benda yang bersifat sementara, dalam hal ini yaitu<br />
selama jaminan masih ada dan apabila jaminan sudah tidak ada lalu<br />
bagaimana kedudukan pendaftaran benda tersebut.<br />
Yang lebih tidak jelas lagi dalam Undang-Undang Fidusia yaitu<br />
pada hapusnya jaminan Fidusia, pada Pasal 25 dan Pasal 26 Undang-<br />
Undang Nomor 42 Tahun 1999 tentang Jaminan Fidusia, tidak ada satu<br />
pasalpun yang menyatakan bagaimana pengaturan atau cara pengembalian<br />
terhadap benda terdaftar yang telah didaftar ulang ketika jaminan fidusia<br />
didaftarkan.<br />
Di samping itu apabila tidak harus melakukan pendaftaran lalu<br />
bagaimana bentuk kepemilikan dari kreditur atas benda yang menjadi<br />
obyek jaminan fidusia tersebut. Padahal dalam ketentuan Pasal 1 ayat (1)<br />
Undang-Undang Fidusia ditentukan, bahwa “fidusia adalah pengalihan hak<br />
kepemilikan suatu benda atas dasar kepercayaan dengan ketentuan bahwa<br />
benda yang hak kepemilikannya dialihkan tersebut tetap dalam<br />
penguasaan pemilik benda”. Dari ketentuan tersebut terlihat jelas bahwa<br />
dalam fidusia ada pengalihan hak kepemilikan, tentunya jika kreditur tidak<br />
melakukan pendaftaran terhadap benda terdaftar tersebut lalu bagaimana<br />
hak kepemilikannya bagi kreditur/penerima fidusia tersebut.