25.10.2014 Views

Klik Disini - KM Ristek - Kementerian Riset dan Teknologi

Klik Disini - KM Ristek - Kementerian Riset dan Teknologi

Klik Disini - KM Ristek - Kementerian Riset dan Teknologi

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Pengendalian mutu, dilakukan dengan SOP <strong>dan</strong> sepakat bersama struktural,<br />

wakil direktur pelayanan <strong>dan</strong> lnstalasi farmasi <strong>dan</strong> berdasar SPM. Kemudian Ka<br />

oi<strong>dan</strong>g turut mengevaluasi juga baik dari sisi keuangan, logistik, administrasi data ~<br />

<strong>dan</strong> kewajaran. Ada kotak saran di area pelayanan pasien untuk menyalurkan<br />

aspirasi. Survey kepuasan pasien dilakukan tiap tahun, pernah kerjasama dengan<br />

:::>erguruan tinggi untuk menilai kepuasan pasien yang meliputi berbagai aspek yaitu<br />

responsibilitas, fasilitas ruang tunggu, aspek kenyamanan, kerapian <strong>dan</strong> sikap<br />

oetugas.<br />

Di RS ada Panitia Farmasi <strong>dan</strong> Terapi, anggota terdiri dari para staf medis yaitu<br />

:fokter yang mewakili spesialisasi <strong>dan</strong> Apoteker wakil dari lnstalasi Farmasi, serta<br />

enaga kesehatan lain seperti perawat. Rapat rutin ada secara berkala. PFT<br />

mengembangkan formularium <strong>dan</strong> merevisi secara berkala, formularium terakhir di<br />

revisi tahun 2008. Pemilihan obat harus dilakukan secara obyektif terhadap efek<br />

•erapi, keamanan <strong>dan</strong> harga obat. Pihak PFT mengadakan evaluasi <strong>dan</strong><br />

rnenentukan pilihan obat yang ada di pasaran dengan pertimbangan keselamatan<br />

oasien. Formularium digunakan oleh staf medis, <strong>dan</strong> menjadi tugas PFT<br />

11elakukan tinjauan terhadap penggunaan obat di RSUD dengan mengkaji medical<br />

record dibandingkan dengan standar diagnosa <strong>dan</strong> terapi.<br />

lnformasi obat oleh apoteker dapat berupa menjawab pertanyaan dari pasien<br />

maupun tenaga profesional kesehatan baik langsung dokter spesialis. lnformasi<br />

obat dilakukan oleh Apoteker. Konseling dilakukan terhadap pasien rawat inap<br />

maupun rawat jalan. Pasien dengan prioritas untuk konseling yaitu pasien yang<br />

dirujuk dokter kepada farma~is,<br />

pasien dengan penyakit kronis, pasien khusus<br />

geriatri, pediatri, pasien yang mendapat resep polifarmasi, pasien yang akan<br />

pulang setelah dirawat.<br />

Rasionalisasi penulisan resep meliputi polifarmasi, penggunaan antibiotika,<br />

prosentase obat generik, apakah kebutuhan sesuai SPM <strong>dan</strong> standard<br />

pengobatan. Misal pasien rujukan sudah mendapat amoksisilin, maka di RS tidak<br />

'<br />

akan memberi amoksisilin lagi, tapi dengan obat yang lain. . ~<br />

160

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!