25.10.2014 Views

Klik Disini - KM Ristek - Kementerian Riset dan Teknologi

Klik Disini - KM Ristek - Kementerian Riset dan Teknologi

Klik Disini - KM Ristek - Kementerian Riset dan Teknologi

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

anyak. Kontribusi dalam pelayanan kesehatan meliputi terpenuhinya kebutuhan<br />

pasien akan obat, aturan pemakaian obat yi dosis <strong>dan</strong> cara pakai, indikasi, kontra<br />

~<br />

indikasi <strong>dan</strong> kemungkinan a<strong>dan</strong>ya efek samping obat. Preventif (sebetulnya di<br />

apotek) patuh dalam penggunaan antibiotik<br />

Kesalahan medis, sering terjadi <strong>dan</strong> hal tersebut bisa dilihat dari obat yang<br />

diresepkan oleh dokter. Di apotek Apoteker datang tiap hari, sehingga kesalahan<br />

medis bisa ditanggulangi oleh apoteker dengan menghubungi dokter penulis resep<br />

kembali ataupun menanyakan ke Apoteker lain yang expert dalam hal ini. Namun<br />

bagaimana dengan apotek di mana Apoteker tidak datang setiap hari, maka<br />

kesalahan medis akibat penulisan obat yang kurang tepat akan lolos begitu saja.<br />

Tentunya pasienlah yang merasakan dampaknya. Swamedikasi : hati hati jangan<br />

sampai cross dengan dokter. Obat bebas, Obat bebas terbatas, OWA, Dokter,<br />

Rujukan. Banyaknya swamedikasi diare akut, sebaiknya pasien ke dokter.<br />

Homecare, kendala tidak semua pasien merasa butuh untuk didatangi atau<br />

pasien tidak berkenan dengan homecare, Homecare dilakukan dengan hubungan<br />

telephon saja. Uji Coba homecare, secara sistem belum dikenal masyarakat.<br />

Kesiapan teknis susah, apoteker belum siap, kesiapan biaya yang timbul. Dari<br />

keluarga, kalau pasien panggil. Berkaitan dengan obat yang diresepkan, apoteker<br />

datang ke rumah pasien.<br />

'Rasional Resep dilakukan analisis kerasionalan. Secara umum sudah cukup<br />

baik. Polifarmasi terutama untuk pasien lansia, pasien anak, antibiotika, ponstan<br />

untuk umum. Kebijakan WHO, peresepan puyer, diskor dalam %. Ada warning<br />

peresepan skor sekian %. Polifarmasi dari profesi lain, Antibiotika <strong>dan</strong> antijamuredukasi<br />

pasien. Untuk menunjang kebijakan peresepan obat yang rasional adalah<br />

a<strong>dan</strong>ya aturan kebijakan yang jelas dari pemerintah men.yangkut kerasionalan<br />

obat, selain itu memperbanyak sosialisasi baik lewat media televisi, koran ataupun<br />

seminar untuk masyarakat awam berkaitan dengan kerasionalan obat.<br />

PP 51 merupakan angin segar bagi profesi apoteker, semua harus mau<br />

berubah. Pharmaceutical care. Peluang apotek kewenangan sangat luas,<br />

ditangkap, dimanfaatkan mengembalikan profesi farmasis ke Profesi. UU<br />

. ~<br />

209

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!