25.10.2014 Views

Klik Disini - KM Ristek - Kementerian Riset dan Teknologi

Klik Disini - KM Ristek - Kementerian Riset dan Teknologi

Klik Disini - KM Ristek - Kementerian Riset dan Teknologi

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

mempunyai kompetensi yang sesuai untuk melaksanakan praktek kefarmasian.<br />

Jabatan fungsional apoteker di rumah sakit, apotek <strong>dan</strong> puskesmas pemerintah<br />

perlu dikembangkan. SOP <strong>dan</strong> SDM menyesuaikan diri juknis PP 51/ 2~09 kalau<br />

sudah ada. Pembuatan PMR (patient medical Record) di apotek <strong>dan</strong> IAI akan<br />

mengusulkan PMR sebagai sarana penilaian untuk proses sertifikasi apoteker.<br />

IAI Provinsi 3<br />

PP 51 diterapkan bukan hanya kepada apoteker tetapi juga seluruh aparat<br />

kesehatan, ada peran dokter, ada peran bi<strong>dan</strong> <strong>dan</strong> lainnya. IAI sudah mencoba<br />

melakukan sosialisasi <strong>dan</strong> mengkomunikasikan, namun yang datang belum semua<br />

apoteker, yang datang pun belum tentu care, ada yg hanya sekedar mengejar<br />

SKP, Jadi secara jujur saya menyatakan apakah apoteker sudah paham mengenai<br />

PP51, itu masih menjadi tanda Tanya. lnilah pentingnya organisasi, harus setiap<br />

saat ada pertemuan <strong>dan</strong> kegiatan <strong>dan</strong> tetap melaunching PP 51, IAI<br />

mengusahakan minimal semua apoteker memiliki bukunya, sehingga setiap saat<br />

bisa di baca, baik oleh apoteker di bag produksi, pelayanan, <strong>dan</strong> distribusi jadi<br />

paham fungsi <strong>dan</strong> tugasnya. Peran apoteker di PP 51<br />

sudah berkembang,<br />

perannya mulai dari produksi, distribusi <strong>dan</strong> pelayanan, bahkan sudah diperkuat di<br />

tingkat kelurahan melalui puskesmas. Tetapi lambat laun, mau tidak mau, apalagi<br />

nanti setelah ada kepmenkesnya, mau tidak mau apoteker akan paham.<br />

Peran apoteker di pelayanan, terutama di puskesmas masih harus didukung<br />

oleh pemerintah daerah <strong>dan</strong> keikhlasan tenaga kesehatan lainnya, Di kota<br />

belum ada satupun apoteker yang melayani di puskesmas, mungkin daerah belum<br />

siap, salah satunya masalah penggajian.<br />

ini<br />

Hal ini mungkin bisa diatasi dengan<br />

tenaga PTT, atau apoteker yang baru lulus sebagai salah satu masa baktinya,<br />

sebagai aplikasinya dalam apoteker pelayanan sesuai dengan PP 51. Secara<br />

kualitas, apoteker tidak diragukan, begitu juga dengan kuantitasnya, sangat cukup,<br />

1 tahun bisa meluluskan 1000 apoteker di kota. Apoteker tidak akan kurang jika<br />

.<br />

harus masuk ke puskesmas. • ~<br />

Eksistensi apoteker di pelayanan, kalau untuk apotek seperti halnya apotek<br />

tertentu tidak diragukan, namun untuk apotek-apotek lain di swasta, eksistensinya<br />

279

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!