31.10.2014 Views

Final Laporan PNPM Respek 2011 - psflibrary.org

Final Laporan PNPM Respek 2011 - psflibrary.org

Final Laporan PNPM Respek 2011 - psflibrary.org

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

memiliki akses untuk mengolah ladang, baik di marga terkuat atau di marga-marga biasa (hirarki<br />

rendah). Termasuk dalam kalangan ini adalah warga dari suku lain di Papua yang menikah<br />

dengan anggota marga di kampung tersebut.<br />

d) Kelompok miskin/marginal di Papua dan Papua Barat adalah kelompok yang tidak mampu<br />

mengolah lahan. Ketidakmampuan mengolah lahan disebabkan oleh dua hal. Pertama<br />

disebabkan karena faktor usia maupun fisik (sakit) dan juga kelompok janda. Kesulitan mereka<br />

akan bertambah apabila mereka dianggap sebagai pendatang (misalnya menikah dengan marga<br />

asli atau tidak berasal dari suku terkuat) dan memiliki tanggungan yang besar. Kedua,<br />

disebabkan karena mereka tidak memiliki akses terhadap lahan karena mereka bukan anggota<br />

marga yang memiliki lahan.<br />

Di berbagai tempat, terutama di pegunungan atau daerah yang belum bercampur, perbedaan kelas<br />

antar golongan masyarakat tidak terlalu tegas, terutama antara kelompok miskin dan kelompok<br />

kebanyakan.<br />

Selain empat kelompok di atas, orang Papua di luar clan atau orang luar dianggap tidak mempunyai<br />

hak untuk ikut menentukan. Walaupun seperti dijelaskan di atas, kelompok pendatang, karena<br />

memiliki kekuatan ekonomi yang dominan, seringkali juga dapat diuntungkan dari program-program<br />

<strong>PNPM</strong> atau program-program lainnya.<br />

Kekuasaan sangat terpusat di kalangan elit kampung dan kelompok di bawahnya tidak memiliki<br />

suara dan biasanya hanya mengikuti kelompok elit. Berdasarkan kekuasaan elit, terdapat dua tipe<br />

konteks relasi elit di Papua dan Papua Barat. Konteks pertama adalah kampung yang memiliki satu<br />

elit yang kuat. Biasanya hanya terdapat satu clan yang kuat dan terjadi monopoli kekuasaan<br />

(contohnya: kepala kampung sekaligus tetua marga terkuat). Kedua, adalah kampung yang memiliki<br />

lebih dari satu elit yang kuat, atau terdiri dari dua atau lebih clan yang kuat. Dalam konteks ini<br />

biasanya terjadi perimbangan kekuasaan. Kedua konteks ini penting untuk dilihat dalam kaitannya<br />

dengan mendalami pengaruh <strong>PNPM</strong> secara lebih lengkap (di Sub.Bab 4.2).<br />

2.2 Gambaran Otonomi Khusus<br />

Pelaksanaan <strong>PNPM</strong> RESPEK sangat terkait dengan dana Otsus yang diberlakukan di tahun 2001.<br />

Berdasarkan hasil wawancara dengan pelaku (TPKK, PD) dan masyarakat terutama di Manokwari,<br />

masyarakat cenderung lebih menyukai pembagian dana Otsus langsung kepada masyarakat dalam<br />

34

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!