Final Laporan PNPM Respek 2011 - psflibrary.org
Final Laporan PNPM Respek 2011 - psflibrary.org
Final Laporan PNPM Respek 2011 - psflibrary.org
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
RESPEK berhasil meningkatkan kapasitas administrasi di tingkat pelaksana, terutama di tingkat PD.<br />
Tantangannya, sebagaimana yang terjadi di <strong>PNPM</strong> Nasional (wilayah lain), <strong>PNPM</strong> RESPEK belum<br />
sampai meningkatkan partisipasi masyarakat terutama kelompok miskin. Dengan masih<br />
terbatasnya partisipasi kelompok masyarakat di luar kelompok elit, harapan bahwa <strong>PNPM</strong> RESPEK<br />
dapat membangun kapasitas masyarakat belum dapat terwujud. Proses peningkatan kapasitas baru<br />
terjadi di tingkat kelompok pelaksana (TPKK , PK, ataupun PD) yang merupakan kelompok aktivis di<br />
masyarakat.<br />
Desain dan mekanisme <strong>PNPM</strong> RESPEK yang memprioritaskan peningkatan administrasi dan<br />
akuntabilitas membuat kapasitas administrasi (pencatatan, pelaporan) PD dan TPKK meningkat,<br />
tetapi tidak kemampuan fasilitasi yang diperlukan untuk menangani dominasi elit kampung. Masih<br />
terbatasnya kualitas partisipasi pendamping disebabkan oleh kombinasi berbagai hal: desain <strong>PNPM</strong><br />
RESPEK (cakupan skala yang luas dan fokus pada insentif administrasi), terbatasnya proses<br />
perencanaan (pendamping belum mengikuti seluruh proses dengan baik), pendampingan yang<br />
terbatas dan tantangan-tantangan kekhususan konteks Papua dan Papua Barat (terbatasnya<br />
aksesibilitas, ketersediaan pendamping lokal yang belum memadai, persepsi yang salah dari dana<br />
otsus pada sebagian kalangan masyarakat).<br />
5. Rekomendasi<br />
<strong>PNPM</strong> RESPEK diharapkan dapat mencapai dua tujuan utama yaitu membangun infrastruktur yang<br />
dimanfaatkan dengan efektif dan menguatkan kelembagaan kampung. Upaya penguatan<br />
kelembagaan yang efektif umumnya membutuhkan cakupan skala yang relatif kecil dan dimulai pada<br />
lokasi-lokasi yang sudah menunjukkan potensi pemberdayaan (AKATIGA, 2010). Memperkecil<br />
cakupan wilayah penerima dana <strong>PNPM</strong> RESPEK tidak dimungkinkan di Papua karena komitmen<br />
daerah untuk tetap memberikan dana otsus ke setiap kampung dan upaya ini perlu didukung karena<br />
sering merupakan satu-satunya peluang bagi kampung untuk mempunyai dana pembangunan<br />
sendiri. Dalam kondisi cakupan skala yang besar dan dua tujuan besar yang ingin dicapai secara<br />
bersamaan, maka rekomendasi dapat dibagi menjadi tiga bagian. Bagian pertama ditujukan untuk<br />
meningkatkan partisipasi masyarakat dan menguatkan kelembagaan kampung. Bagian kedua<br />
mengusulkan peningkatan kemanfaatan infrastruktur melalui peningkatan aspek fungsional dari<br />
infrastruktur basah baik dari sisi desain dan sisi pelaksana teknis. Bagian ketiga adalah usulan untuk<br />
membentuk sistem operasional dan pemeliharaan infrastruktur terbangun.<br />
5.1 Memperbesar Partisipasi Masyarakat dan Menguatkan Kelembagaan Kampung<br />
Untuk menjamin partisipasi masyarakat diperlukan empat hal: (1) peningkatan kualitas fasilitasi<br />
fasilitator melalui Program Peningkatan Kapasitas Fasilitator (2) membangun mekanisme <strong>PNPM</strong><br />
RESPEK yang memberikan insentif bagi peningkatan kapasitas fasilitasi (3) menciptakan ruang-ruang<br />
partisipasi masyarakat di luar elit kampung sekaligus menguatkan elit kampung untuk lebih berpihak<br />
pada kelompok miskin (4) sinkronisasi dengan program/kebijakan Pemerintah Daerah (Propinsi dan<br />
Kabupaten).<br />
Mengingat kendala makro keterbatasan kuantitas fasilitator, perlu upaya serius dan berorientasi<br />
jangka panjang untuk menciptakan ketersediaan dan membangun kualitas fasilitator lokal dengan<br />
mencontoh program ‘the barefoot engineers program’ 2 . Pihak Bank Dunia atau pelaksana <strong>PNPM</strong><br />
2 Di bidang peningkatan kualitas fasilitator teknis, melalui pendanaan dari Pemerintah Australia, Bank Dunia<br />
bekerjasama dengan Universitas Cendrawasih menciptakan ‘the barefoot engineers program’. Program<br />
tersebut berisi 6 bulan pelatihan intensif bagi pelajar lulusan SMA mengenai dasar pengetahuan sipil,<br />
konstruksi dan fasilitasi. Setelah lulus, mereka dapat langsung menjadi fasilitator distrik teknis pada program<br />
<strong>PNPM</strong> RESPEK. Berdasarkan penuturan konsultan-konsultan <strong>PNPM</strong> RESPEK, program ini dianggap cukup efektif<br />
untuk mengisi kekurangan fasilitator teknis dan membangun keahlian dasar yang dibutuhkan.<br />
6