31.10.2014 Views

Final Laporan PNPM Respek 2011 - psflibrary.org

Final Laporan PNPM Respek 2011 - psflibrary.org

Final Laporan PNPM Respek 2011 - psflibrary.org

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Kotak 4.1: Contoh-contoh intervensi yang dilakukan elit kampung<br />

Di satu kampung **, di Boven Digoel, proses musyawarah yang melibatkan masyarakat<br />

cenderung menjadi arena menguatkan apa yang telah diputuskan oleh kepala kampung<br />

beserta Bamuskam dan aparat kampung dalam rapat-rapat yang telah dilaksanakan<br />

sebelum musyawarah. Dalam perencanaan dan pengambilan keputusan pemanfaatan<br />

dana <strong>PNPM</strong> RESPEK tahun 2009 sebesar Rp 50 juta, sebagian masyarakat mengeluhkan<br />

akses ke air bersih yang masih jauh dari pemukiman yang berjarak sekitar 500 m. Namun<br />

berdasarkan hasil rapat tertutup antara kepala kampung, Bamuskam, TPKK, dan aparat<br />

kampung, dana tersebut dimanfaatkan untuk pengaspalan jalan dari rumah kepala<br />

kampung sampai ke jalan keluar kampung di bagian utara (sekitar 300 m).<br />

Di satu kampung ** di Manokwari, PBM memutuskan untuk memilih pembangunan<br />

rumah. Hal ini tidak terlepas dari peran TPKK (kelompok aktifis) dan kepala kampung yang<br />

pada waktu itu menginginkan pembangunan rumah. Sedangkan penentuan penerima<br />

rumah diputuskan melalui rapat tertutup yang dihadiri hanya oleh elit kampung. Berkaitan<br />

dengan pilihan tersebut, para PD yang bertugas di kampung tersebut pada tahun 2008 dan<br />

2009 mengakui bahwa mereka sudah menyarankan agar dana digunakan untuk<br />

membangun fasilitas publik yang bermanfaat bagi banyak orang. Akan tetapi, usulan<br />

membangun rumah sangat kuat, dan tidak dapat diintervensi terutama oleh orang luar<br />

seperti PD.<br />

Di salah satu kampung **, sampai dengan proses pengusulan dan perencanaan, tahapan<br />

pelaksanaan program masih relatif sesuai dengan PTO. Akan tetapi setelah dana cair dan<br />

dipegang oleh TPKK, pelaksanaan program tidak lagi sesuai dengan kesepakatan yang<br />

tercantum dalam RAB. TPKK dan Kepala Kampung mengadakan rapat setelah pencairan<br />

dana untuk memperlihatkan kepada masyarakat bahwa dana yang dijanjikan betul-betul<br />

sudah diterima dengan jumlah yang sesuai (Rp 55 juta dan Rp 45 juta). Setelah itu, dana<br />

dipegang oleh TPKK serta PK dan bersama kepala kampung, penggunaannya tidak lagi<br />

sesuai dengan kesepakatan bersama masyarakat.<br />

Walaupun gambaran umum masih memperlihatkan dominasi kelompok elit kampung dan<br />

kurangnya partisipasi kelompok mayoritas dan marjinal, setidaknya dari Tabel 4.1 terlihat bahwa<br />

di 4 kampung penentu keputusan adalah kelompok aktifis. <strong>PNPM</strong> RESPEK mulai membuka peluang<br />

bagi masuknya kelompok-kelompok aktifis yang baik bagi perubahan dan bukan kelompok aktifis<br />

yang terdominasi oleh kepala kampung. Biasanya mereka adalah yang aktif di posyandu (menjadi<br />

bidan, perawat) atau pernah menjadi kader gereja. Kelompok ini mampu membuat kelompok elit<br />

kampung lebih memperhatikan kebutuhan kelompok yang lebih luas. Contohnya seperti yang terjadi<br />

di Jayawijaya. <strong>PNPM</strong> membuka jalan bagi kader-kader kelompok muda dan kelompok bidan untuk<br />

masuk dalam pengambilan keputusan di tingkat kampung. Kehadiran kelompok muda ini membuat<br />

kepala kampung, yang sangat dominan, mengikuti saran mereka. Di kampung tersebut, infrastruktur<br />

yang dipilih menguntungkan lebih banyak pihak.<br />

66

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!