14.06.2013 Views

Panduan investigasi dan penuntutan dengan pendekatan hukum ...

Panduan investigasi dan penuntutan dengan pendekatan hukum ...

Panduan investigasi dan penuntutan dengan pendekatan hukum ...

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Proses Penanganan Perkara 77<br />

• Bila terdakwa meninggal dunia sebelum putusan hakim dijatuhkan <strong>dan</strong> terdapat<br />

bukti-bukti yang meyakinkan bahwa yang bersangkutan telah melakukan tindak<br />

pi<strong>dan</strong>a pencucian uang, maka hakim dapat mengeluarkan ketetapan bahwa<br />

harta kekayaan terdakwa yang telah disita dirampas untuk Negara. Ketentuan<br />

ini sebelumnya diatur dalam Pasal 37 UU No 25 Tahun 2003 jo UU No. 15<br />

Tahun 2002 tentang TPPU, yang diatur kembali dalam Pasal 79 ayat 4 UU No.<br />

8 Tahun 2010.<br />

Selain itu terdapat pula ketentuan sebagai berikut (PPATK 2009):<br />

• Jika dalam pemeriksaan si<strong>dan</strong>g pengadilan diperoleh cukup bukti terjadinya<br />

tindak pi<strong>dan</strong>a pencucian uang, hakim memerintahkan penyitaan terhadap harta<br />

kekayaan yang patut diduga hasil tindak pi<strong>dan</strong>a yang belum disita oleh penyidik<br />

atau penuntut umum (Pasal 34 UU No. 25 Tahun 2003 jo UU No. 15 Tahun<br />

2002 tentang TPPU). Hal yang sama diatur Pasal 81 UU No 8 Tahun 2010<br />

bahwa Dalam hal diperoleh bukti yang cukup bahwa masih ada Harta Kekayaan<br />

yang belum disita, hakim memerintahkan jaksa penuntut umum untuk<br />

melakukan penyitaan Harta Kekayaan tersebut.<br />

• Dalam proses peradilan, nama identitas pelapor wajib dirahasiakan [Pasal 39 ayat<br />

(1) UU No 25 Tahun 2003 jo UU No. 15 Tahun 2002 tentang TPPU, yang juga<br />

diatur dalam Pasal 83 <strong>dan</strong> Pasal 85 UU No 8 Tahun 2010).<br />

Dalam pengaturan alat bukti, selain merujuk pada KUHAP, juga merujuk pada Pasal<br />

73 UU No 8 Tahun 2010 bahwa alat bukti pemeriksaan tindak pi<strong>dan</strong>a pencucian uang<br />

juga berupa:<br />

a. Alat bukti sebagaimana dimaksud dalam Hukum Acara Pi<strong>dan</strong>a; <strong>dan</strong>/atau<br />

b. Alat bukti lain berupa informasi yang diucapkan, dikirimkan, diterima, atau<br />

disimpan secara elektronik <strong>dengan</strong> alat optik atau yang serupa <strong>dengan</strong> itu; <strong>dan</strong><br />

c. Dokumen sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 angka 16 UU No 8 Tahun<br />

2010, yang berbunyi:<br />

Dokumen adalah data, rekaman, atau informasi yang dapat dilihat, dibaca, <strong>dan</strong>/<br />

atau didengar, yang dapat dikeluarkan <strong>dengan</strong> atau tanpa bantuan suatu sarana,<br />

baik yang tertuang di atas kertas, benda fisik apapun selain kertas, atau yang<br />

terekam secara elektronik, termasuk tetapi tidak terbatas pada:<br />

a. Tulisan, suara, atau gambar;<br />

b. Peta, rancangan, foto, atau sejenisnya;<br />

c. Huruf, tanda, angka, simbol, atau perforasi yang memiliki makna atau dapat<br />

dipahami oleh orang yang mampu membaca atau memahaminya.<br />

5.2.5 Penerapan dalam perkara-perkara yang sudah diputus oleh<br />

pengadilan<br />

Berikut ini adalah penerapan pasal tindak pi<strong>dan</strong>a korupsi dalam kejahatan kehutanan,<br />

ditambah <strong>dengan</strong> pertimbangan hakim terhadap unsur-unsur pasal terkait pada suatu<br />

putusan yang sudah berkekuatan <strong>hukum</strong> tetap. Unsur-unsur dari pasal terkait tersebut<br />

diuraikan dalam Kotak 1 – 5.

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!