02.07.2013 Views

teknik pengelasan kapal 1

teknik pengelasan kapal 1

teknik pengelasan kapal 1

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

3. Mesin tambahan dari mesin las busur<br />

(a) Alat penurun tegangan otomatis<br />

Tegangan output<br />

Kontak elektroda<br />

Tegangan<br />

aman<br />

Tegangan busur<br />

Waktu start<br />

(sekitar 0.06 detik)<br />

Waktu<br />

TEKNOLOGI LAS KAPAL<br />

Tegangan tanpa beban<br />

mesin las<br />

Waktu tunda<br />

(sekitar 1 detik)<br />

Gambar II.38 Prinsip operasi dari alat penurun tegangan otomatis<br />

Tegangan<br />

aman<br />

Selama <strong>pengelasan</strong> busur AC, arah dari busur berubah - ubah pada<br />

setiap setengah siklus dan sehubungan dengan frekwensi dari tegangan<br />

busur nol adalah dua kali dari besarnya sumber daya listrik. Maka selang<br />

waktu busur yang pertama dan ditimbulkan kembali dengan tegangan<br />

pada arah yang berlawanan. Tegangan ini disebut tegangan penyalaan<br />

ulang.<br />

Sebagaimana hal ini terjadi terus menerus dengan las busur AC,<br />

tegangan tanpa beban dari mesin las harus selalu lebih tinggi daripada<br />

tegangan penyalaan ulang. Sehubungan dengan hal ini tegangan tanpa<br />

beban dari mesin las busur AC disetel pada sekitar 85 - 95 V. Walaupun<br />

tegangan ini baik sekali untuk penyalaan busur, perawatan operasional<br />

dan stabilitasnya sangat bagus, tegangan tersebut menyebabkan kejutan<br />

listrik yang berbahaya, maka alat penurun tegangan otomatis perlu<br />

dipasang. Sebagaimana terlihat pada Gambar II.38, tegangan tanpa<br />

beban disetel dibawah 25 V pada alat ini. Bila elektrode dikontakkan<br />

dengan logam induk, kontak utama dari kontaktor elektromagnetik pada<br />

alat ini menutup sekitar 0,06 detik (disebut waktu start), menurunkan<br />

tegangan ke tegangan tanpa beban aslinya dari mesin, dan<br />

memungkinkan untuk busur ditimbulkan. Selama penyalaan busur,<br />

tegangan normal dari busur dijaga. Jika busur dimatikan, keadaan<br />

tegangan tanpa beban asal dari mesin dijaga selama sekitar satu detik,<br />

kemudian tegangan diturunkan ke tegangan tanpa beban dari alat<br />

penurun tegangan otomatis. Waktu tersebut dinamakan waktu<br />

penundaan. Metode ini diambil pada beberapa problem dari penurunan<br />

produktivitas dan keausan dari kontaktor utama ketika busur sering<br />

terputus pada kasus las ikat. Bagaimanapun juga penyetelan waktu tunda<br />

yang terlalu panjang akan meningkatkan bahaya listrik kejut, waktu tunda<br />

maksimum dibatasi sampai 1,5 detik.<br />

167

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!