02.07.2013 Views

Ingatlah

Ingatlah

Ingatlah

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

di retina. Agar dapat melihat benda-benda jauh (s = +), penderita rabun<br />

jauh harus menggunakan lensa kacamata yang menghasilkan bayangan maya<br />

di depan lensa pada jarak yang sama dengan titik jauhnya (s' = PR). Jadi,<br />

untuk penderita rabun jauh atau miopi berlaku:<br />

Contoh 6.16<br />

s = + dan s' = –PR (6–27)<br />

Seseorang yang menderita miopi memiliki titik jauh 400 cm. Agar ia dapat melihat<br />

benda-benda yang jauh, berapakah jarak fokus dan kuat lensa yang harus digunakan<br />

penderita miopi tersebut?<br />

Jawab:<br />

Diketahui:<br />

s' = –400 cm (titik jauh penderita miopi); s = +<br />

1 1 1<br />

= +<br />

f s s' =<br />

1 1<br />

+<br />

+ ( –400 cm)<br />

f = –400 cm = –4 m<br />

1 1 1<br />

P = = = – 0,25 atau – dioptri<br />

f –4 cm 4<br />

Jadi, jarak fokus lensa –4 m dan kekuatannya adalah 1<br />

- dioptri.<br />

4<br />

2) Hipermetropi (Rabun Dekat)<br />

Mata yang mengalami cacat hipermetropi, yaitu mata yang memiliki<br />

titik dekat lebih besar daripada 25 cm dan memiliki titik jauh tak hingga.<br />

Penderita cacat mata ini tidak dapat melihat benda yang dekat, tetapi<br />

dapat melihat jelas benda-benda jauh tanpa berakomodasi. Cacat ini terjadi<br />

karena adalah mata tidak dapat menjadi cembung sebagaimana mata<br />

normal. Akibatnya, bayangan benda dekat selalu jatuh di belakang retina.<br />

Untuk menanggulangi cacat mata hipermetropi harus diupayakan<br />

agar bayangan tepat jatuh di retina. Berarti, sebelum sinar datang jatuh<br />

pada lensa mata terlebih dahulu sinar datang ini harus mengumpul. Oleh<br />

karena itu, penderita harus dibantu dengan lensa cembung (lensa<br />

konvergen) yang kekuatan lensanya mampu membentuk bayangan benda<br />

sehingga tepat jatuh di retina. Perhatikan Gambar 6.44.<br />

Agar penderita dapat melihat benda-benda dekat pada jarak tertentu,<br />

penderita rabun dekat harus menggunakan lensa kacamata yang<br />

menghasilkan bayangan maya di depan lensa pada jarak yang sama dengan<br />

titik dekatnya (s = –PP). Jadi, untuk penderita hipermetropi, berlaku<br />

s' = –PP<br />

(6–28)<br />

Contoh 6.17<br />

Seseorang yang menderita hipermetropi memiliki titik dekat 50 cm. Agar dapat melihat<br />

benda-benda yang dekat (seperti mata normal), berapakah jarak fokus dan kuat lensa<br />

yang harus ia gunakan?<br />

Jawab:<br />

Diketahui:<br />

s' = –50 cm (titik dekat penderita hipermetropi); s = 25<br />

1 1 1<br />

= +<br />

f s s' =<br />

1 1 1<br />

+ =<br />

25 ( –50) 50<br />

f = 50 cm = 0,5 m<br />

Tanda negatif menunjukkan bahwa<br />

penderita miopi harus dibantu<br />

dengan lensa negatif atau lensa<br />

cekung (lensa divergen).<br />

(a)<br />

benda dekat<br />

(b)<br />

lensa cembung<br />

<strong>Ingatlah</strong><br />

Gambar 6.44<br />

(a) Pada cacat mata hipermetropi,<br />

bayangan benda selalu jatuh di<br />

belakang retina.<br />

(b) Cacat mata hipermetropi diatasi<br />

dengan menggunakan lensa<br />

cembung.<br />

Cahaya dan Optika<br />

retina<br />

133

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!