10.01.2015 Views

Vol. IV No. 1 April 2008 - USUpress - Universitas Sumatera Utara

Vol. IV No. 1 April 2008 - USUpress - Universitas Sumatera Utara

Vol. IV No. 1 April 2008 - USUpress - Universitas Sumatera Utara

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Halaman 26<br />

❏ Mulyadi<br />

(25) a. Malin Kundang [durhaka terhadap ibunya<br />

pada waktu itu].<br />

b. Adik [cemburu pada kakak dalam<br />

beberapa hal.<br />

Inti leksikal (25) menguasai komplemen<br />

FP [terhadap ibunya] dan [pada kakak], berbeda<br />

dengan keterangan FP [pada waktu itu] dan [dalam<br />

beberapa hal] yang bersifat periferal. Jadi,<br />

meskipun ada dua FP dalam struktur frasanya,<br />

fungsi gramatikalnya berbeda. Inti leksikal dan<br />

komplemen FP pada (25) tidak bisa dipisahkan<br />

oleh konstituen lain, sementara keterangan justru<br />

tidak bermasalah jka dipindahkan ke posisi lain,<br />

seperti pada (26) dan (27) di bawah ini.<br />

(26) a. *Durhaka Malin Kundang terhadap<br />

ibunya pada waktu itu.<br />

b. *Terhadap ibunya Malin Kundang<br />

durhaka pada waktu itu.<br />

c. *Malin Kundang [durhaka pada waktu itu<br />

terhadap ibunya].<br />

d. Malin Kundang pada waktu itu [durhaka<br />

terhadap ibunya].<br />

e. Pada waktu itu Malin Kundang [durhaka<br />

terhadap ibunya].<br />

(27) a. *Cemburu adik pada kakak dalam<br />

beberapa hal.<br />

b. *Pada kakak adik cemburu dalam<br />

beberapa hal.<br />

c. *Adik cemburu dalam beberapa hal pada<br />

kakak.<br />

d. Adik dalam beberapa hal cemburu pada<br />

kakak.<br />

e. Dalam beberapa hal adik cemburu pada<br />

kakak.<br />

FA pada (25) mempunyai struktur<br />

tersendiri. Ada beberapa tataran proyeksi berbeda<br />

dalam struktur frasa tersebut. FP [terhadap ibunya]<br />

dan [pada kakak] adalah komplemen adjektiva,<br />

yang juga dikuasai peran tematisnya oleh A. FP ini<br />

berkombinasi dengan inti untuk membentuk A’<br />

yang paling rendah, proyeksi pertama pada (28).<br />

FP [pada waktu itu] dan [dalam beberapa hal]<br />

adalah keterangan yang berkombinasi dengan A’<br />

untuk membentuk A’ yang lain.<br />

FA<br />

(28)<br />

A’<br />

A’ FP<br />

Struktur Frasa Adjektival dalam Bahasa Indonesia<br />

yang memuat spesifier di kiri inti (spesifier plus<br />

inti) pada (29a) dan spesifier di kanan inti (inti<br />

plus spesifier) pada (29b).<br />

(29) a. Pria itu [benar-benar baik].<br />

b. Tendangannya [keras sekali]<br />

Dalam bahasa Indonesia, adverbia benarbenar<br />

dan sekali digolongkan spesifier adjektival.<br />

Spesifier tersebut dalam struktur FA tidak dapat<br />

diperluas lagi oleh adverbia lain, seperti pada (30a)<br />

dan (31a). Jadi, kedua adverbia itu berfungsi<br />

membentuk proyeksi maksimal FA. Di samping<br />

itu, keduanya mempunyai perilaku yang berbeda.<br />

Benar-benar selalu terletak di kiri inti, sedangkan<br />

sekali terletak di kanan inti. Perpindahan posisi ini<br />

akan menghasilkan kalimat yang tidak gramatikal,<br />

seperti pada (30b) dan (31b).<br />

(30) a. *Pria itu [sangat benar-benar baik].<br />

b. *Pria itu [baik benar-benar]<br />

(31) a. *Tendangannya [keras sekali sangat]<br />

b. *Tendangannya [sekali keras].<br />

Struktur FA pada (29) digambarkan pada<br />

(32) dan (33). Dalam kedua struktur ini, FA tidak<br />

memiliki komplemen dan keterangan. Akibatnya,<br />

simpul A’ yang mendominasi inti leksikalnya tidak<br />

bercabang. Spesifier yang berkombinasi dengan A’<br />

berfungsi membentuk proyeksi maksimal FA.<br />

(32) FA<br />

Spes A’<br />

benar-benar<br />

(33) FA<br />

A<br />

baik<br />

A’ Spes<br />

A<br />

keras<br />

sekali<br />

A FP pada waktu itu<br />

dalam beberapa hal<br />

durhaka<br />

cemburu<br />

terhadap ibunya<br />

pada kakak<br />

Perilaku spesifier pada struktur FA<br />

bahasa Indonesia belum dijelaskan. Amatilah (29)<br />

FA bahasa Indonesia sering pula dibentuk<br />

oleh beberapa jenis adverbia dengan perilaku yang<br />

berbeda. Pada (34), misalnya, adverbia sungguh<br />

dan amat dapat bertukar posisi dalam membentuk<br />

FA. Lain halnya adverbia memang, amat, dan<br />

sangat pada (35).<br />

(34) a. Karena dimanja, anak itu [sungguh amat<br />

nakal].<br />

LOGAT<br />

JURNAL ILMIAH BAHASA DAN SASTRA <strong>Vol</strong>ume <strong>IV</strong> <strong>No</strong>. 1 <strong>April</strong> Tahun <strong>2008</strong>

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!