10.01.2015 Views

Vol. IV No. 1 April 2008 - USUpress - Universitas Sumatera Utara

Vol. IV No. 1 April 2008 - USUpress - Universitas Sumatera Utara

Vol. IV No. 1 April 2008 - USUpress - Universitas Sumatera Utara

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

❏ Ida Basaria<br />

4. Kata- kata yang dipakai sebagai keterangan<br />

atau penunjuk aspek. Biasanya kata-kata<br />

penunjuk aspek ini berhubungan dengan<br />

pertanyaan apakah suatu kejadian akan<br />

berlangsung, sudah berakhir, atau masih<br />

dalam taraf berlangsung. Kalau suatu<br />

kejadian ingin digambarkan akan berlangsung,<br />

maka penanda aspeknya berupa kata akan.<br />

Kalau sedang berlangsung, maka penanda<br />

aspeknya berupa kata-kata sedang, masih,<br />

sementara, ketika, atau diulang. Dan kalau<br />

kejadian digambarkan sudah selesai, maka<br />

dalam kalimat didapati kata-kata sudah,<br />

selesai, telah, berakhir.<br />

Kata-kata ini menurut Tadjuddin (1985:<br />

62) disebut partikel keaspekan yang<br />

dilihat dari segi makna aspektual perfektif/<br />

imperfektif dapat dibagi menjadi dua kelompok:<br />

a Partikel keaspekan perfektif yang terdiri dari<br />

partikel sudah, sesudah, telah, setelah, habis,<br />

sehabis, selesai, begitu, dan lagi (yang<br />

diletakkan di belakang verba)<br />

b Partikel keaspekan imperaktif yang terdiri dari<br />

sedang, tengah, lagi (di depan verba), masih,<br />

terus-menerus, terus-terusan, selalu,<br />

senantiasa, sering, acap, kerap kali, jarang,<br />

kadang-kadang, sesekali,sekali-sekali,<br />

biasa,biasanya, sambil dan seraya.<br />

Aspektualitas adalah kategori semantis<br />

yang berurusan dengan bermacam-macam sifat<br />

unsur waktu internal. Verba selain berurusan<br />

dengan aspektualitas, juga berurusan dengan<br />

temporalitas yang unsur waktunya bersifat<br />

eksternal.Tadjuddin (1993) dalam penelitiannya<br />

mengemukakan bahwa ada empat macam kelas<br />

verba dengan ciri-ciri tertentu, yakni verba<br />

pungtual, aktivitas, statis dan statif<br />

Makna aspektualitas inheren verba<br />

menggambarkan bermacam-macam sifat situasi<br />

yang secara inheren terkandung di dalam semantik<br />

pada umumnya. Sifat situasi verba menurut<br />

Tadjuddin dapat dikelompokkan sebagai berikut:<br />

a. Perbuatan, yaitu situasi yang berlangsungnya<br />

tergantung pada adanya usaha atau tenaga;<br />

tanpa adanya usaha/tenaga penggerak, situasi<br />

ini tidak mungkin berlangsung. Situasi ini<br />

terdiri atas tiga macam: (1) ketercapaian atau<br />

peristiwa pungtual, yaitu situasi yang<br />

keberlangsungannya bersifat sekejap, hanya<br />

dalam satu titik waktu, selalu menggambarkan<br />

terjadinya perubahan atau peralihan dari satu<br />

keadaan ke keadaan lain; situasi yang<br />

demikian terdapat pada verba pungtual.<br />

Contoh: pukul/pukulkan, tendang/tendangkan,<br />

ketuk/ketukkan, berangkat/berangkatkan, tiba,<br />

capai, temukan, dudukkan, telentangkan,<br />

mengenal, ketahui lihat/lihatkan,<br />

Halaman 41<br />

Pemarkah Keaspekan dalam Bahasa Batak Toba<br />

sadari/sadarkan, yakni, sembuhkan, dan lainlain,<br />

(2) Aktivitas, yaitu situasi yang<br />

keberlangsungan bersifat berlanjut, tetapi<br />

tidak lenggeng, menggambarkan adanya<br />

perubahan/pergerakan; jadi bersifat dinamis,<br />

duratif, atelik, tidak homogen; situasi yang<br />

demikian terdapat pada verba aktivitas:<br />

baca/bacakan, tulis/tuliskan, buat/buatkan,<br />

gambar/gambarkan, nyanyi/nyanyikan,<br />

bicara/bicarakan,<br />

kerja/kerjakan,<br />

jalan/jalankan, lari/larikan, main/mainkan,<br />

terbang/terbangkan, rangkak, kejar, renang,<br />

dan lain-lain, (3) Statis, yaitu sifat<br />

keberlangsungannya, sama seperti aktivitas,<br />

tetapi tidak menggambarkan adanya<br />

pergerakan (nondinamis); situasi yang<br />

demikian terdapat pada verba statis: duduk,<br />

berbaring, berdiri, duduk/duduki,<br />

tinggal/tinggali, hadapi/berhadapan,<br />

dengarkan, lihat, cintai, percayai, rasakan,<br />

telungkup, telentang.<br />

b. Kedaaan, yaitu situasi yang<br />

keberlangsungannya tidak tergantung pada<br />

ada tidaknya usaha/tenaga, tetapi bergerak<br />

dengan sendirinya; keberlangsungannya<br />

bersifat tetap/langgeng dan tidak<br />

menggambarkan<br />

adanya<br />

perubahan/pergerakan; jadi bersifat statif<br />

(nondinamis), atelik, homogen; situasi yang<br />

demikian terdapat pada verba keadaan atau<br />

verba statif tahu, mengerti, dengar, lihat,<br />

percaya, cinta, rasa, sadar, sembuh, dan lainlain.<br />

Secara teoretis Tadjuddin (2005:76-77),<br />

lihat Sinaga (<strong>2008</strong>) menjelaskan perilaku<br />

morfologis dan sintaksis subkelas verba dan<br />

implikasi semantisnya. Teori yang<br />

dikemukakannya menjadi acuan dalam penelitian<br />

ini, terutama dalam hal subverba pungtual<br />

peristiwa, verba aktivitas, verba statis, dan verba<br />

statif. Selanjutnya, Tadjuddin mengemukakan<br />

keempat subverba pungtual peristiwa, verba<br />

aktivitas, verba statis, dan verba statif secara<br />

struktural perbedaannya satu dari yang lain dapat<br />

diamati pada perilaku morfologis dan sintaksisnya<br />

masing-masing. Perilaku morfologis dapat diamati<br />

melalui proses reduplikasi dan sufiksasi, perilaku<br />

sintaksis dapat diamati melalui penggunaan kata<br />

bantu aaspektualitas (aspektualiser) sedang dan<br />

selesai.<br />

Pemaduan kata sedang dengan keempat<br />

jenis verba menghasilkan kemungkinankemungkinan<br />

berikut:<br />

a) Kata sedang dengan verba pungtual<br />

menghasilkan dua kemungkinan: (i)<br />

konstruksi tidak gramatikal (kebanyakan<br />

verba intransitif), misalnya *sedang<br />

datang/tiba, *sedang berangkat, *sedang<br />

LOGAT<br />

JURNAL ILMIAH BAHASA DAN SASTRA <strong>Vol</strong>ume <strong>IV</strong> <strong>No</strong>. 1 <strong>April</strong> Tahun <strong>2008</strong>

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!