Vol. IV No. 1 April 2008 - USUpress - Universitas Sumatera Utara
Vol. IV No. 1 April 2008 - USUpress - Universitas Sumatera Utara
Vol. IV No. 1 April 2008 - USUpress - Universitas Sumatera Utara
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
Halaman 6<br />
❏ Eddy Setia<br />
klausa lainnya dengan menambahkan sesuatu yang<br />
baru di dalamnya. Apa yang ditambahkan hanya<br />
sebuah tambahan atau penggatian, atau sebuah<br />
pilihan. Konjungsi yang selalu dipakai dalam<br />
ekstensi – seperti yang didaftarkan oleh Halliday<br />
dan Matthiessen (2004), antara lain, termasuk dan,<br />
juga, lebih jauh lagi, sebagai tambahan, tetapi,<br />
sebaliknya, secara alternatif, lagi pula, selain itu,<br />
tetapi, dan lain-lain.<br />
A. Ekstensi Parataksis<br />
Ekstensi parataksis (notasi 1 +2)<br />
menghasilkan sesuatu yang disebut dengan<br />
koordinasi antarklausa, dan biasanya dinyatakan<br />
dengan dan, atau, tetapi dan sebagainya yang<br />
sejenis. Ada tiga subtipe ekstensi parataksis yang<br />
utama, yaitu (i) penambahan, (ii) variasi, dan (iii)<br />
alternasi.<br />
(i) Penambahan<br />
Dalam ekstensi parataksis penambahan,<br />
satu proses hanya didampingkan dengan yang<br />
lainnya; tidak ada implikasi hubungan sebab atau<br />
hubungan sementara di antara proses-proses<br />
tersebut. Penambahan itu dibedakan lagi atas tiga<br />
subbagian: (a) aditif: positif (dan) (contoh<br />
25,26,27), (b) aditif: negatif (..maupun..) (contoh<br />
28), dan adversatif (tetapi–dan sebaliknya) (contoh<br />
29). Bisanya penambahan parataksis ini disertai<br />
dengan ungkapan kohesif, seperti juga, sebagai<br />
tambahan, selain itu, di sisi lain(nya).<br />
(a) Contoh klausa yang dihubungkan dengan<br />
hubungan aditif: positif (dan)<br />
(25) 1 /// Bahwa perbuatan terdakwa<br />
merupakan kejahatan kemanusiaan<br />
yang luar biasa (extra ordinary<br />
crime) //<br />
+2 // dan kejahatan terhadap kemanusiaan<br />
(crime against humanity) /// (tp)<br />
(26) 1 /// Saksi yang dihadirkan dalam<br />
persidangan sebanyak 55 orang //<br />
+2 // dan saksi yang dibacakan BAPnya<br />
sebanyak 3 orang; dimana para saksi<br />
tersebut dalam memberikan<br />
keterangan telah disumpah.......<br />
menurut agama dan kepercayaan<br />
masing- masing /// (tp)<br />
Klausa-klausa yang secara parataksis<br />
berhubungan yang diperkenalkan dengan dan<br />
adalah berupa pengembangan penambahan, tetapi<br />
kemungkinan lain muncul (khususnya dengan<br />
penambahan tetapi/namun dan atau). Kalau<br />
pengertiannya adalah dan kemudian, dan<br />
selanjutnya, versi hipotaksis ini adalah berupa<br />
sebuah klausa ganda yang dependen, dan dapat<br />
diinterpretasikan neksus parataksisnya sebagai<br />
salah satu dari ganda dibandingkan dengan<br />
Klausa Kompleks dan Variannya<br />
ekstensi. Kalau klausa dimulai dengan dan itu<br />
atau dan ini, dengan catatan itu/ini merujuk pada<br />
klausa sebelumnya, pengertiannya bisa<br />
dimasukkan pada elaborasi, khususnya kalau<br />
klausa yang melanjutkan berupa klausa relasional.<br />
(27) 1 ///Namun kesimpulan JPU atas dasar<br />
logika ini mengatakan bahwa<br />
terdakwalah yang merencanakan, //<br />
+2 // dan inilah yang tidak logis /// (tp)<br />
(b) Contoh klausa yang dihubungkan dengan<br />
hubungan aditif: negatif sebagai berikut.<br />
(28) 1 /// Itupun bukan sebagai perencana //<br />
+2 // maupun pelaksana /// (tp)<br />
(c) Contoh klausa yang dihubungkan dengan<br />
hubungan adversatif sebagai berikut.<br />
(29) 1 /// Menurut POLISI (laporan Labfor),<br />
nomor rangka dan nomor mesin<br />
memang sudah dihapus, //<br />
+2 // namun setelah dilakukan proses<br />
penimbulan kembali nomor seri (Reetching)<br />
//<br />
+3 // maka timbul huruf dan<br />
angkanya...../// (tp)<br />
(ii) Variasi<br />
Dalam ekstensi parataksis subtipe variasi,<br />
satu klausa ditunjukkan sebagai penggantian<br />
menyeluruh atau sebagian klausa lainnya. Oleh<br />
sebab itu, subtipe ini dibedakan menjadi dua<br />
bagian: (a) replasif (melainkan) (contoh 30) dan<br />
(b) subtrakstif (kecuali) (contoh 31).<br />
(a) Contoh klausa yang dihubungkan dengan<br />
hubungan replasif.<br />
(30) 1 /// Kekerasan bukanlah merupakan<br />
satu-satunya jalan keluar//<br />
+2 //melainkan menjadikan permasalahan<br />
itu semakin keruh /// (ip)<br />
Klausa yang dihubungkan dengan cara di<br />
atas biasanya berbeda dalam nilai polaritasnya,<br />
yaitu klausa yang satu negatif dan yang satunya<br />
lagi positif. Perlu dicatat bahwa melainkan/tetapi<br />
pada klausa (33) bukanlah adversatif.<br />
(b) Contoh klausa yang dihubungkan dengan<br />
hubungan substraktif.<br />
(31) 1 /// Nampaknya Pembela akan kalah di<br />
persidangan ini //<br />
+2 // kecuali dihadirkannya saksi kunci ///<br />
(ip)<br />
(iii) Alternasi<br />
Dalam alternasi, sebuah klausa<br />
dimunculkan sebagai sebuah alternatif dari klausa<br />
lainnya. Berikut ini adalah contoh klausa yang<br />
dihubungkan dengan hubungan alternasi.<br />
LOGAT<br />
JURNAL ILMIAH BAHASA DAN SASTRA <strong>Vol</strong>ume <strong>IV</strong> <strong>No</strong>. 1 <strong>April</strong> Tahun <strong>2008</strong>